• home


Cerita 17 Tahun Keatas – Menyetubuhi Biduan Dangdut Cantik Semok


 Cerita 17 Tahun Keatas   Menyetubuhi Biduan Dangdut Cantik Semok
Melissacantik.com – Cerita Mesum Ngentot Penyanyi Dangdut Body Seksi Bahenol. Perkenalkan namaku angga, umurku saat itu 18 tahun
aku berasal dari kampung dan baru mulai kuliah di kota besar ini
aku tidak pernah mengenal dunia malam dan termasuk culun
sehingga dapat disimpulkan aku begitu awam dalam hal wanita

Saat pulang dari kuliah, didepan kostanku banyak pemuda sedang mendirikan panggung
ternyata malam ini akan diadakan dangdutan menyambut ultah karang taruna

Aku tidak begitu antusias melihat pertunjukan dangdut tersebut
karena aku kurang menyukai musik dangdut
tetapi aku tidak bisa tidur karena suara musik yang begitu keras
tentu saja berasal dari panggung dangdut yang hanya beberapa meter dari pintu kostanku

Jam 12 malam lewat, aku mendengar suara penyanyi dangdut mulai aneh
berubah dari nyanyian menjadi desahan sensual
“aaaahhh, ihhhh, oh, oh,oh, aduh, aduh”
aku pun penasaran untuk melihat bagaimana pertunjukan dangdut itu
dan segera ganti baju dan keluar menonton dangdutan

Pemandangan pertama membuatku shock
darahku berdesir melihat tiga wanita biduan dangdut
diatas panggung yang tinggi, mereka menyanyi dan bergoyang
mengenakan gaun ketat dan mini sehingga memperlihatkan lekuk tubuh mereka yang menggairahkan
dan sesekali ketika bergoyang, celana dalam mereka pun terlihat mengintip dari rok mini yang mereka kenakan
pertunjukan vulgar sepeti ini tidak pernah ada dikampungku

Satu biduan yang menyedot perhatianku, bertubuh sintal dan berkulit putih
dengan balutan gaun berwarna kuning, tubuhnya begitu seksi di terangi lampu kedap-kedip yang temaram
meliuk-liuk dengan pose sensual
sungguh begitu seksi dan membuatku terangsang

 Cerita 17 Tahun Keatas   Menyetubuhi Biduan Dangdut Cantik Semok

Tepat di suatu momen, dia bergoyang tepat didepanku
dengan pose mengangkang, celana dalamnya yang berwarna putih dan ketat terlihat jelas
belahan vaginanya tercetak, diantara paha yang bersih dan semok
tangannya seolah sedang meremas dadanya yang besar
wajahnya menunjukkan ekspresi binal
pemandangan yang langsung membuat penisku berkedut dan keras
inilah pertama kalinya aku melihat selangkangan wanita begitu dekat
begitu indah dan menggairahkan

entah berapa lama mataku tak bisa lepas darinya
menikmati setiap gerakan dan suaranyanya yang indah
beberapa kali kami bertemu pandang dan aku tidak berani melihat matanya
dan seakan tahu aku memperhatikannya, dia sengaja bergoyang lebih panas lagi didepanku
sampai dia tersenyum padaku dan kemudian terjadi hal yang tidak pernah aku bayangkan
dia memegang kepalaku dan sambil bergoyang dia mendekatkan selangkangannya padaku
aroma khas vaginanya tercium dan sontak aku tidak dapat bernafas karena begitu shock
dia terus melakukan pose seperti itu sambil tertawa-tertawa dihadapan banyak penonton
penonton pun ikut tertawa melihat ekspresiku yang terbelalak kaget
aku tidak peduli, aku tidak mau melewatkan kesempatan langka ini
aku hirup bau vaginanya sepuasnya, sampai dia melepaskan kepalaku dan melanjutkan nyayiannya

aku masih shock ketika gilirannya bernyanyi selesai
mas har, ketua pemuda mendekatiku
“angga, kostanmu dekat kan? pinjam kamar mandi sebentar ya, si rida katanya mau numpang kencing”
“rida siapa mas?” jawabku
“itu, yang nyanyi barusan” sambil nunjuk biduan seksi berbaju kuning idamanku
“oh, iiiiya boleh mas” jawabku dengan gugup
“bantu ya angga, dia sedikit mabuk” pinta mas har
“sip mas” jawabku
“aku lanjut goyang dulu, bentar lagi dangdutannya mau abis” kata mas har sambil berlari kedepan panggung

rida berjalan ke arahku sempoyongan
aku mendekatinya dan langsung membopongnya berjalan
tercium bau minuman keras dari mulutnya

Saat membopongnya aku jadi tambah bernafsu
aroma keringatnya membuat birahiku naik
tubuhnya yang hangat menempel ke tubuhku
dan tonjolan dadanya terasa disamping badanku
aku perhatikan matanya yang tertutup
dan aku pikir dia tidak sadar karena mabuk
“inilah kesempatan emasku” pikirku mesum
aku tak mampu menahan keinginan untuk mencium lehernya
dengan pelan-pelan aku hirup aroma lehernya yang dihiasi anak rambut yang tipis
oh, sungguh memabukkanku

tak terasa sampai didepan pintu kostanku
aku buka pintu dan tanpa buang waktu aku coba menaroh telapak tangan kananku didadanya
aku oerhatikan wajahnya, tidak ada reaksi sama sekali dari rida
aku semakin bersemangat dan mulai meremas dadanya yang besar
kenyal dan hangat

aku begitu asik meremas dadanya
mempelajari bagian-bagian payudara wanita dari rida
tiba-tiba,
“udah puas remas-remasnya” rida memandangku sambil tersenyum nakal
aku tercekat, malu, dan segera melepas tubuhnya dari boponganku
aku terkejut, tidak menyangka dia masih sadar
“maaf ya rida, aku.. aku… aku… ga sadar”
“aku.. aku.. ga bisa nahan, soalnya aku ga pernah… pegang-pegang cewek” jawabku terbata – bata
“oh ya, keliatan kok dari wajahmu, namamu angga kan? ”
“iya” jawabku
“udah nafsu banget pasti ya” dia mendekat
dan yang tidak aku sangka dia memegang selangkanganku, dan meremas penisku yang sudah berdiri keras
aku terpekik tertahan
“aw, udah keras banget!” serunya sambil tersenyum licik
“tunggu dulu ya sayaang, aku kebelet pipis nih” jawab rida dengan suara memelas sambil mengelus dadaku

rida berjalan ke kamar mandiku
“kok gelap angga? jangan ditutup pintunya ya, aku takut” kata rida
“iya rida, lampunya cuma ada itu” jawabku sudah semaking tegang
“kesini dong, aku takut gelap” katanya manja

rida membelakangiku dan membuka celana dalamnya pelan-pelan
aku mematung, terpesona menonton pertunjukan erotis ini
“minta tolong pegangin celanaku ya angga”
dengan tetap memandangiku dia memberikan celana dalamnya padaku
tanganku gemetar menerima celana dalamnya
dia tersenyum geli melihat ekspresi kikukku

dia mulai jongkok di toiletku, dan mengeluarkan air pipisnya
aku mencuri – curi pandang ke arah selangkangannya
bibir vaginanya tebal dan berwarna pink
berbulu tipis dan terlihat tidak ada lubangnya walau air memancar dari sana

rida selesai pipis dan menyiramkan air ke toilet
ternyata dari tadi rida terus memandangiku dan tersenyum geli,
segera aku alihkan pandanganku darinya

“angga, sini dong sayaaang, bantuin” suara manjanya terdengar lagi
aku mendekat, jantungku berdetak sangat kencang
penasaran dia mau minta bantu apa
 Cerita 17 Tahun Keatas   Menyetubuhi Biduan Dangdut Cantik Semok

“ban.. bantu apa rida?” aku semakin gugup
“cebokin aaku” wajahnya sangat nakal
“haaaa…. gimana cebokinnya?” jawabku
“sini aku ajarin”

dia menarik tanganku cukup keras sehingga aku terjongkok didepannya
kemudian dia menuntun tanganku ke vaginanya
tanganku semakin bergetar, begitu gugup ketika menyentuh vagina pertama kali dalam hidupku

terasa lembut ditanganku, sungguh sangat lembut
dan ada sedikit lendir keluar sehingga membuat vaginanya licin
semakin mempermudahku mengelus vaginanya
aku mencoba mamasukkan jari tengahku ke dalam vaginanya
dan ternyata ada lubang tersembunyi di bagian bawah vaginanya
“ah.. ah.. ” tiba-tiba rida mendesah, matanya menutup
tangannya meremas dadanya, dan punggungnya tersandar ke dinding belakang toilet

melihat posisinya yang tidak nyaman,
aku kemudian mengendong dan membaringkannya diranjangku
aku refleks membuka celanaku
penisku yang dari tadi tertahan akhirnya bisa keluar dengan gagah
sudah ereksi seratus persen

tanpa bicara aku langsung menindihnya
menciumi bibirnya, memilin lidahnya dengan lidahku
kemudian menggigit kecil lehernya
rida hanya mendesah
“ah.. ah.. angga.. sayaaang, terusin.. aaaaaaaaa”

bajunya bagian atas aku turunkan dan terpampanglah dua bukit indah
payudara yang bulat sempurna dengan puting kecil berwarna pink
aku jilat dan gigit putingnya dan tanganku meremas-remas payudara dan pantatnya
“jangan keras-keras gigitnya sayang, aaahhhh.. iya seperti itu”
matanya tertutup dan ekpsresi wajah yang menahan kenikmatan
dia menggeliat hebat, dan kemudian bangun membuka semua pakaiannya

inilah tubuh sempurna seorang biduan dangdut,
payudara montok, pinggul besar dan pantat yang penuh
kulit yang mulus berwarna putih bersih
vagina yang basah dan merekah

dia memelukku kuat, kami berguling-guling di ranjang
dadaku bersatu dengan dadanya
perutku menyentuh perutnya yang kecil dan mulus
penisku bergesekan dengan bibir vaginanya yang berlendir licin

kemudian dia duduk diatas tubuhku
memegang penisku yang keras
mendekatkan ke selangkangannya
kepala penisku merasa ada yang hangat dan basah
pelan-pelan penisku mulai masuk kevaginanya
begitu nikmat, penisku serasa bergetar dan berbunyi “greng.. greng”
hangat, sangat hangat, licin dan lembut

dia bergoyang seperti sedang bergoyang dipanggungnya
penisku dicokok keluar masuk di vaginanya
“crok, crok, crok”
dia mempercepat goyangannya diatasku
memeluk, menggigit leherku dan mendesah semakin gila

aku pun tidak mau kalah, giliranku diatas sekarang
aku menusuk-nusuk vaginanya dengan penisku
semakin lama semakin cepat, ranjangku berderit mengikuti irama kami
kenikmatan semakin memuncak seiring semakin cepatnya genjotanku
rida melenguh sejadi-jadinya dan wajahnya semakin menggairahkanku
 Cerita 17 Tahun Keatas   Menyetubuhi Biduan Dangdut Cantik Semok

tiba-tiba “aaaaaggghhhhhh, uhhhhgggghhh” rida terpekik tertahan
dia memelukku erat, penisku terasa dijepit kuat
dan terasa banyak cairan hangat mengalir di batang penisku, badannya mengejang

aku melihat wajahnya, dan inilah wajah paling indah yang pernah kulihat
wajah wanita yang sedang orgasme
melihat pemandangan itu akupun tidak dapat menahan lebih lama dan juga mencapai klimaks
spermaku menyembur deras dalam vaginanya
diikuti sentakan-sentakan tubuhku diatas tubuhnya
karena merasakan nikmat yang luar biasa

kami berpelukan beberapa waktu, saling berciuman
sampai terdengar suara panggilan
“ridaaaa… ridaaa.. yuk pulang” berasal dari luar kostanku
kami tersadar dan segera berdiri memakai pakaian

setelah berpakaian aku tersenyum pada rida
“terima kasih ya rida sayaang, pengalaman pertamaku yang sungguh hebat”
“aku juga ya angga, hebat kamu, aku puas, hihi” jawabnya sambil menciumku
dan berlalu pergi keluar kamar kostku

disaat mobil rombongan dangdutnya berangkat pergi,
aku baru menyadari belum sempat meminta nomor telponnya
tidak punya akses untuk bertemu dengannya lagi

tapi walaupun begitu dia tetap meninggalkan kenang – kenangan buatku
sebuah celana dalam putih yang aku simpan sampai saat ini.

END!


Cerita Mesum 17 Tahun – Ngentot Ibu Pacarku Dan Tantenya


ngentot+tante+cantik+%283%29 Cerita Mesum 17 Tahun   Ngentot Ibu Pacarku Dan Tantenya
Antara Ibu Pacarku Dan Tantenya – Namaku Donny, umur 18 tahun, wajahku cukup tampan dan tubuh atletis karena aku memang suka olah raga, tinggi 175 cm. Aku dilahirkan dari keluarga yang mampu. Tapi Aku merasa kesepian karena kakak perempuanku kuliah di Amsterdam, sedang kedua orang tuaku menetap di Bali mengurusi perusahaannya di bidang garment, mereka pulang sebulan sekali.

Saat ini aku kelas II SMU swasta di kota Surabaya. Perkenalanku dengan pacarku, Shinta setahun yang lalu. Di sekolah kami, dia memang kembangnya kelas II IPS, banyak cowok yang naksir padanya tapi dengan sedikit kelebihanku dalam merayu cewek, maka aku berhasil menggaetnya. Sebenarnya dia termasuk type cewek yang pendiam dan tongkrongannya biasanya di perpustakaan, karena itu dia sering dapat rangking kelas.
Keluarga Shinta termasuk keluarga yang kaya. Ayahnya, Pak Har berumur 54 tahun masuk jajaran anggota DPRD sedang ibunya, Bu Har yang nama aslinya Mustika berumur 38 tahun, orangnya cantik, tingginya sekitar 164 cm, kulitnya putih, dia asli Menado, rambutnya sebahu, orangnya ramah dan berwibawa. Kesibukannya hanya di rumah, ditemani oleh tantenya Shinta yaitu Tante Merry, berumur 30 tahun, orangnya seksi sekali seperti penyanyi dangdut Baby Ayu, tingginya 166 cm. Dia baru menikah 3 tahun yang lalu dan belum mempunyai anak, sedang suaminya Om Nanto adalah pelaut yang pulang hampir 3 bulan sekali.
Dalam masa pacaran boleh dibilang aku kurang pemberani karena memang Shinta orangnya selalu memegang prinsip untuk menjaga kehormatan karena dia anak tunggal. Dia hanya mengijinkan aku untuk mencium pipi saja, itu juga kalau malam minggu.
Sebenarnya aku bukanlah orang yang alim, karena kawan-kawanku Andi, Dito dan Roy terkenal gank-nya Playboy dan suka booking cewek, maka sebagai pelampiasanku karena pacarku orangnya alim aku sering mencari kesenangan di luar bersama teman-temanku, rata-rata dari kami adalah anak orang gedean, jadi uang bagi kami bukanlah soal, yang penting happy.
Suatu hari, tepatnya minggu sore kami berempat pergi ke Tretes dan rencananya akan menyewa hotel dan booking cewek. Sesampainya di sebuah hotel, kami segera ke receptionis, kami segera memesan 2 kamar, saat itu aku hanya duduk di ruang tunggu dan mengawasi Dito dan Andi yang sedang memesan kamar.
Tiba-tiba pandanganku jatuh pada perempuan setengah baya yang berkacamata hitam di sebelah Dito yang sepertinya lebih dulu mau memesan kamar. Aku seperti tak percaya, dia ternyata Tante Tika (Mustika) ibunya Shinta dan yang bersamanya seorang pemuda yang aku sendiri tidak kenal. Mereka kelihatan mesra sekali karena tangan pemuda itu tak mau lepas dari pinggang Tante Tika. Timbul niatku untuk menyelidiki apa sebenarnya tujuan Tante Tika datang ke hotel ini. Setelah mendapat kunci, mereka kemudian melangkah pergi untuk menuju kamar yang dipesan. Lalu aku menguntitnya diam-diam, pada Roy aku pamit mau ke Toilet. Ternyata mereka menuju ke kamar Melati no.3 yaitu salah satu kamar VIP yang dipunyai oleh Hotel itu.
Kemudian aku balik lagi ke teman-temanku, akhirnya mereka mendapat kamar Mawar no.6 dan 7 kebetulan lokasinya saling membelakangi dengan Kamar Melati, dan dipisahkan oleh parkiran mobil. Tak lama kemudian, Roy dan Dito pergi mencari cewek. Sambil menunggu mereka, aku iseng-iseng pergi ke belakang kamar. Saat itu jam 18:00 sore hari mulai gelap. Kebetulan sekali di Kamar Melati pada dinding belakang ada ventilasi udara yang agak rendah. Dengan memanjat mobil Roy, aku bisa melihat apa yang terjadi di dalam kamar itu. Ternyata Ibu pacarku yang di rumah kelihatan alim dan berwibawa tak disangka selingkuh dengan pria lain yang umurnya jauh lebih muda darinya. Keduanya dalam keadaan telanjang bulat, posisi Tante Tika sedang menaiki pemuda itu sambil duduk, kemaluan Tante Tika terlihat tertusuk oleh batang kejantanan pemuda yang sedang terlentang itu. Aku jadi ikut horny melihat dua sosok tubuh yang sedang bersetubuh itu. Wajah Tante Tika kelihatan merah dan dipenuhi keringat yang membasahi kulitnya. Nafasnya terengah-engah sambil menjerit-jerit kecil.
 ngentot+tante+cantik+%285%29 Cerita Mesum 17 Tahun   Ngentot Ibu Pacarku Dan Tantenya
Tiba-tiba gerakannya dipercepat, dia berpegangan ke belakang lalu dia menjerit panjang, kelihatannya dia mendapat orgasmenya lalu badannya ambruk menjatuhi tubuh pemuda itu. Kelihatannya pemuda itu belum puas lalu mereka ganti posisi. Tante Tika berbaring di ranjang, kakinya di buka lebar lututnya dilipat, dengan penuh nafsu pemuda itu menjilati liang kewanitaan Tante Tika yang sudah basah penuh dengan cairan maninya. Ibu pacarku itu mengerang-erang manja. Setelah puas dengan permainan lidahnya, pemuda itu kembali mengarahkan batang kejantanannya ke bibir kemaluan Tante Tika lalu dengan mudah, “Blueess..” Kejantanan pemuda itu sudah amblas seluruhnya ke dalam lubang kemaluan Tante Tika. Aku melihatnya semakin bernafsu sambil mengocok kemaluanku sendiri, aku antusias sekali untuk menikmati permainan mereka. Pemuda itu terus memompa batang kejantanannya keluar masuk lubang kemaluan Tante Tika sambil tangannya meremas-remas payudara perempuan itu yang berukuran lumayan besar, 36B. Pinggulnya bergoyang-goyang mengimbangi gerakan pemuda itu.
Sekitar 6 menit kemudian pemuda itu mengejang, ditekannya dalam-dalam pantatnya sambil melenguh dia keluar lebih dulu, sedang Tante Tika terus menggoyangkan pinggulnya. Tak lama kemudian dijepitnya tubuh pemuda itu dengan kakinya sambil tangannya mencengkeram punggung pemuda itu. Kelihatannya dia mendapat orgasme lagi bersamaan dengan muncratnya mani dari kemaluannya. Lalu kusudahi acaraku mengintip Tante Tika, Ibu pacarku yang penuh wibawa dan aku sangat mengagumi kecantikannya ternyata seorang Hiperseks. Ada catatan tersendiri dalam hatiku. Aku sudah melihatnya telanjang bulat, hal itu membuat terbayang-bayang terus saat dia merintih-rintih membuatku sangat bernafsu hingga timbul keinginan untuk dapat menikmati tubuhnya. Paling tidak aku sekarang punya kartu truf rahasianya.
Acaraku dengan teman-teman berjalan lancar bahkan saat menyetubuhi cewek yang bernama Ani dan Ivone justru aku membayangkan sedang menyetubuhi Tante Tika hingga aku cepat sekali keluar. Aku hanya melakukan sekali pada Ani dan dua kali pada Ivone, sedang teman-temanku melakukan sampai pagi tak terhitung sudah berapa kali mereka mendapat orgasme. Aku sendiri jadi malas untuk bersetubuh dengan mereka karena saat ini aku malah terbayang-bayang dengan keindahan tubuh Tante Tika.
Jam 10 malam setelah berpakaian, aku keluar dari kamar. Kubiarkan ketiga temanku mengerubuti kedua cewek itu. Kunyalakan rokok dan duduk di teras kamar, rasanya udara di Tretes sangat dingin. Kembali kutengok kamar melati no.3 dari ventilasi, kelihatan lampunya masih menyala berarti mereka belum pulang, lalu kuintip lagi dari jendela ternyata mereka sedang tidur saling berpelukan.
Tiba-tiba aku ingat Tante Tika selalu bawa HP, aku sendiri juga kebetulan bawa tapi aku ragu apakah HP-nya diaktifkan tapi akan kucoba saja. Begitu ketemu nomernya lalu kutekan dial dan terdengar nada panggil di dalam kamar itu. Tante Tika terbangun lalu buru-buru mengangkat HP-nya, dia sempat melihat nomer yang masuk.
“Haloo.. ini Donny yaa, ada apa Doon..?” kata Tante Tika dari dalam kamar.
“Tante sedang di mana..?” tanyaku.
“Lhoo.. apa kamu nggak tanya Shinta, hari ini aku kan nginap di rumah neneknya Shinta di Blitar, neneknya kan lagi sakit..” kata Tante Tika beralasan.
“Sakit apa Tan..” tanyak berlagak pilon.
Dia diam sejenak, “Ah nggak cuman jantungnya kambuh.. tapi sudah baikan kok, besok juga saya pulang,” katanya pintar bersandiwara.
“Memangnya kamu, ada perlu apa..?” tanya Tante Tika.
“Maaf Tante.. tapi.. Tante jangan marah yaa..!”
“Sudah katakan saja aku capek nih.. kalau mau ngomong, ngomong saja.. aku janji nggak akan marah,” kata Tante Tika.
“Tante capek habis ngapain..?” tanyaku.
“E..e.. anuu tadi mijitin Neneknya Shinta..” katanya gugup.
“Bener Tante..? masak orang sakit jantung kok dipijitin, bukannya mijitin yang lain..?” kataku mulai berani.
“Kamu kok nggak percaya sih.. apa sih maksudmu..?”
“Sekali lagi maaf Tante, sebenarnya saya sudah tahu semuanya..?”
“T..tahu apa kamu?” dia mulai gelagapan.
“Bukannya Tante sekarang berada di Tretes di Hotel **** (edited) di kamar melati no.3 bersama orang yang bukan suami Tante,” kataku.
“D..Doon, kamu dimanaa?” katanya bingung.
“Temui saya di belakang kamar tante, di dalam mobil Civiv Putih sekarang.. kita bisa pecahkan masalah ini tanpa ada orang yang tahu,” kataku menantang.
“B..b.baik, saya segera ke sana.. tunggu lima menit lagi,” katanya lemah.
Tak lama kemudian Tante Tika datang dengan hanya memakai piyama masuk ke mobil Roy.
“Malem Tante,” sapaku ramah.
“Doon tolong yaa, kamu jangan buka rahasia ini..” katanya memohon.
“Jangan khawatir Tante kalau sama saya pasti aman, tapii..” aku bingung mau meneruskan.
Aku terus membayangkan tubuh seksi Tante Tika dalam keadaan telanjang bulat sedang merintih-rintih nikmat.
“Tapi.. apa Doon..?, ngoomong doong cepetan, jangan buat aku tengsin di sini.. tolong deh jaga nama baik Tante.. Tante baru dua kali begini kook.. itu jugaa.. Tante udah nggak tahaan lagii, bener lhoo kamu mau tutup mulut..” katanya merajuk.
“Tunggu duluu.. emang sama Om, Tante nggak Puas..?” tanyaku.
“Sebenarnya siih, Mas Har itu udah menuhin kewajibannya.. cuman sekarang dia kan udah agak tua jadinya yaahh, kamu tahu sendiri kan gimana tenaganya kalau orang sudah tua.. makanya kamu harus maklum, kalau kebutuhan yang satu itu belum terpuaskan bisa gila sendiri aku.. kamu kan udah dewasa masalah kayak gitu harusnya udah paham, paling tidak kamu sudah tahu alasannya.. sekarang tolong Tante yaah, jaga rahasia Tante.. please!!” katanya mengiba.
“Baik Tante, saya akan jaga rahasia ini, tapi tergantung..”
“Tergantung apa..?
“tergantung.. imbalannya.. trus yang buat tutup mulut apa dong, masak mulut saya dibiarin terbuka..?”
“Kamu minta uang berapa juta besok saya kasih,” balas Tante Tika agak sombong.
“Papa saya masih bisa kok ngasih uang berapapun, Emangnya uang bisa untuk tutup mulut, lihat Tante,” sambil aku keluarin uang 100 ribuan lalu kutaruh di mulutku, kemudian uang itu jatuh ke lantai mobil.
“Tuhh, jatuhkan uangnya.” kataku sambil ketawa kecil.
“Hihi..hi, kamu bisa apa aja becanda, terus kamu minta apa..?” tanya Tante Tika.
“Hubungan pacaran saya sama Shinta kan udah lama tapi Dia cuman ngasih ciuman di pipi saja, yang lainnya nggak boleh sama mamanya, sebenarnya saya pengin ngerasain yang lainnya..” kataku.
 ngentot+tante+cantik+%284%29 Cerita Mesum 17 Tahun   Ngentot Ibu Pacarku Dan Tantenya
“Gila kamu, anakku kan masih perawan, harus bisa jaga diri dong..!”
“Saya kan laki-laki dewasa Tante, pasti juga kepingin ngerasain gituan, gimana kalau selain ciuman dari Shinta saya belajarnya sama Tante Tika.. saja,” tanyaku nakal.
“Wah kamu semakin kurang ajar saja, mulai besok kamu nggak boleh pacaran lagi sama anakku,” ancamnya serius.
“Memangnya Tante pengin lihat berita di koran, Isteri anggota DPRD Jatim berselingkuh dengan gigolo,” aku balik mengancam.
“Ett.. jangan dong, kamu kok gitu sih, aku cuman bercanda kok, kamu boleh kok ngelanjutin hubungan kamu dengan Shinta, terus kalau mau diajarin gituan.. ee.. Tante nggak keberatan kok, sekarang juga boleh,” katanya, akhirnya dia mengalah.
“Tante mau ML sama saya sekarang..?” tanyaku nggak percaya.
“Udahlah, ayo ke kamar Tante tapi.. biar pemuda itu kusuruh pulang dulu,” katanya sambil melangkah pergi menuju kamarnya.
Malam itu kulihat arlojiku sudah menunjukkan jam 23:00 WIB. Kulihat seorang pemuda keluar dari kamar Tante Tika, aku segera masuk ke dalam kamar itu. Kulihat Tante Tika sedang duduk di meja rias sambil menyisir rambutnya menghadap ke cermin.
“Nggak usah berdandan Tante, udah cantik kok..” kataku memuji kecantikannya.
“Emang Tante masih cantik..?” tanyanya.
“Buat apa saya bohong, sudah lama saya mengagumi kecantikan Tante, juga tubuh Tante yang masih seksi,” jawabku.
“Benarkah kamu mengagumi Tante..?”
“Malah saya sering ngebayangin gimana yahh rasanya ngentot sama Tante Tika, pasti enak.” kataku merayunya.
“Ya udah nggak usah dibayangin, orangnya udah ada di depan kamu kok, siap melayani kamu,” katanya sambil berdiri dan berjalan ke arahku.
Lalu dengan kasar dibukanya reitsleting celanaku dan dilepasnya celanaku ke bawah juga celana dalamku hingga sampai lutut. “Waawww.. besar sekali punya kamu Don?” serunya, lalu secepat kilat tangannya menggenggam kemaluanku yang ukuran panjangnya 15 cm tapi diameternya kira-kira 3,7 cm kemudian mengelus-elusnya dengan penuh nafsu. Akupun semakin bernafsu, piyamanya kutarik ke bawah dan woowww.., kedua buah dada itu membuat mataku benar-benar jelalatan. “Mm.. kamu sudah mulai pintar, Don. Tante mau kamu..” belum lagi kalimat Tante Tika habis aku sudah mengarahkan mulutku ke puncak bukit kembarnya dan, “Crupp..” sedotanku langsung terdengar begitu bibirku mendarat di permukaan puting susunya. “Aahh.. Donny, oohh.. sedoot teruus aahh..” tangannya semakin mengeraskan genggamannya pada batang kejantananku, celanaku sejak tadi dipelorotnya ke bawah. Sesekali kulirik ke atas sambil terus menikmati puting susunya satu persatu. Tante Tika tampak tenang sambil tersenyum melihat tingkahku yang seperti monyet kecil menetek pada induknya. Jelas Tante Tika sudah berpengalaman sekali. Batang kejantananku tak lagi hanya diremasnya, ia mulai mengocok-ngocoknya. Sebelah lagi tangannya menekan-nekan kepalaku ke arah dadanya.
“Buka bajumu dulu, Don..” ia menarik baju kaos yang kukenakan, aku melepas sedotanku pada puting buah dadanya, lalu celanaku dilepaskannya. Ia sejenak berdiri dan melepas piyamanya, kini aku dapat melihat tubuh Tante Tika yang bahenol itu dengan jelas. Buah dada besar itu tegak menantang. Dan bukit diantara kedua pangkal pahanya masih tertutup celana dalam putih, bulu-bulu halus tampak merambat keluar dari arah selangkangannya. Dengan agresif tanganku menjamah CD-nya, langsung kutarik sampai lepas. Tante Tika langsung merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Aku langsung menindihnya, dadaku menempel pada kedua buah payudaranya, kelembutan buah dada yang dulunya hanya ada dalam khayalanku sekarang menempel ketat di dadaku. Bibir kamipun kini bertemu, Tante Tika menyedot lidahku dengan lembut. “Uhh..” nikmatnya, tanganku menyusup diantara dada kami, meraba-raba dan meremas kedua belahan susunya yang besar itu.
“Hmm.. oohh.. Tante.. aahh..” kegelian bercampur nikmat saat Tante Tika memadukan kecupannya di leherku sambil menggesekkan selangkangannya yang basah itu pada batang kejantananku. Bibirku merayap ke arah dadanya, bertumpu pada tangan yang kutekuk sambil berusaha meraih susunya dengan bibirku. Lidahku mulai bekerja liar menjelajahi bukit kenyal itu senti demi senti.
“Hmm.. pintar kamu Doon.. oohh..” Desahan Tante Tika mulai terdengar, meski serak-serak tertahan nikmatnya jilatanku pada putingnya yang lancip. “Sekarang kamu ke bawah lagi sayang..” Aku yang sudah terbawa nafsu berat itu menurut saja, lidahku merambat cepat ke arah pahanya, Tante Tika membukanya lebar dan semerbak aroma selangkangannya semakin mengundang birahiku, aku jadi semakin gila. Kusibak bulu-bulu halus dan lebat yang menutupi daerah kewanitaannya. Uhh, liang kewanitaan itu tampak sudah becek dan sepertinya berdenyut. Aku ingat apa yang harus kulakukan, lidahku menjulur lalu menjilati liang kewanitaan Tante Tika. “Ooohh, yaahh.. enaak, Doon, Hebat kamu Doon.. oohh..” Tante Tika mulai menjerit kecil merasakan sedotanku pada klitorisnya. Sekitar lima menit lebih aku bermain di daerah itu sampai kurasakan tiba-tiba ia menjepit kepalaku dengan keras diantara pangkal pahanya, aku hampir-hampir tak dapat bernafas.
“Aahh.. Tante nggak kuaat aahh, Doon..” teriaknya panjang seiring tubuhnya yang menegang, tangannya meremas sendiri kedua buah dadanya yang sejak tadi bergoyang-goyang, dari liang kewanitaannya mengucur cairan kental yang langsung bercampur air liur dalam mulutku. “Makasih yaa Don, kamu udah puasin Tante.. makasih Sayang. Sekarang beri Tante kesempatan bersihin badan sebentar saja,” ia lalu mengecupku dan beranjak ke arah kamar mandi. Aku tak tahu harus berbuat apa, senjataku masih tegang dan keras, hanya sempat mendapat sentuhan tangan Tante Tika. Batinku makin tak sabar ingin cepat menumpahkan air maniku ke dalam liang kewanitaannya. Ahh, aku meloncat bangun dan menuju ke kamar mandi. Kulihat Tante Tika sedang mengguyur tubuhnya di bawah shower.
 ngentot+tante+cantik+%282%29 Cerita Mesum 17 Tahun   Ngentot Ibu Pacarku Dan Tantenya
“Tante Tika.. ayoo cepat,” teriakku tak sabar.
“Hmm, kamu sudah nggak sabar ya?” ia mengambil handuk dan mendekatiku. Tangannya langsung meraih batang kejantananku yang masih tegang.
“Woowww.. Tante baru sadar kalau kamu punya segede ini, Doon.. oohhmm..” ia berjongkok di hadapanku. Aku menyandarkan tubuh di dinding kamar mandi itu dan secepat kilat Tante Tika memasukkan batang kejantananku ke mulutnya.
“Ouughh.. sstt.. nikmat Tante.. oohh.. oohh.. ahh..” geli bercampur nikmat membuatku seperti melayang. Baru kali ini punyaku masuk ke dalam alat tubuh perempuan. Ternyata, ahh.., lezatnya setengah mati. Batang kejantananku tampak semakin tegang, mulut mungil Tante Tika hampir tak dapat lagi menampungnya. Sementara tanganku ikut bergerak meremas-remas payudaranya.
“Waaouwww.. punya kamu ini lho, Doon.. Tante jadi nafsu lagi nih, yuk kita lanjutin lagi,” tangannya menarikku kembali ke tempat tidur, Tante Tika seperti melihat sesuatu yang begitu menakjubkan. Perempuan setengah baya itu langsung merebahkan diri dan membuka kedua pahanya ke arah yang berlawanan, mataku lagi-lagi melotot ke arah belahan liang kewanitaannya. Hmm.. kusempatkan menjilatinya semenit lalu dengan cepat kutindih tubuhnya, kumasukkan batang kejantananku ke dalam lubang kemaluannya. “Sleepp..” agak susah juga karena kemaluannya lumayan sempit tapi kemudian amblas juga seluruhnya hingga sampai dasar rahim, lalu kupompa naik turun. “Hmm.. oohh..” Tante Tika kini mengikuti gerakanku. Pinggulnya seperti berdansa ke kiri kanan. Liang kewanitaannya bertambah licin saja. Batang kejantananku kian lama kian lancar, kupercepat goyanganku hingga terdengar bunyi selangkangannya yang becek bertemu pangkal pahaku. “Plak.. plak.. plak.. plak..” aduh nikmatnya perempuan setengah baya ini. Mataku merem melek memandangi wajah keibuan Tante Tika yang masih saja mengeluarkan senyuman. Nafsuku semakin jalang, gerakanku yang tadinya santai kini tak lagi berirama. Buah dadanya tampak bergoyang kesana kemari, mengundang bibirku beraksi.
“Ooohh Sayang, kamu buas sekali. Hmm.. Tante suka yang begini, oohh.. genjot terus..” katanya menggelinjang hebat.
“Uuuhh.. Tante, nikmat Tante.. hmm Tante cantik sekali oohh..”
“Kamu senang sekali susu tante yah? oohh.. sedoot teruus susu tantee aahh.. panjang sekali peler kamu.. oohh, Doony.. aahh..” Jeritannya semakin keras dan panjang, denyutan liang kewanitaannya semakin terasa menjepit batang kejantananku yang semakin terasa keras dan tegang.
“Doon..?” dengusannya turun naik.
“Kenapa.. Tante..”
“Kamu bener-bener hebat Sayang.. oowww.. uuhh.. Tan.. Tante.. mau keluar hampiirr.. aahh..” gerakan pinggulnya yang liar itu semakin tak karuan, tak terasa sudah lima belas menit kami bersetubuh.
“Ooohh memang enaak Tante, oohh.. Tante oohh.. tante Tika, oohh.. nikmat sekali Tante, oohh..” Tak kuhiraukan tubuh Tante Tika yang menegang keras, kuku-kuku tangannya mencengkeram punggungku, pahanya menjepit keras pinggangku yang sedang asyik turun naik itu, “Aahh.. Doon.. Tante ke..luaarr laagii.. aahh..” liang senggama Tante Tika terasa berdenyut keras sekali, seperti memijit batang kejantananku dan ia menggigit pundakku sampai kemerahan. Kepala batang kejantananku seperti tersiram cairan hangat di dalam liang rahimnya.
Sesaat kemudian ia lemas lagi. Batang kejantananku masih menancap setia di liang kemaluan Tante Tika. “Sekarang Tante mau puasin kamu, kasih Tante yang di atas ya, Sayang.. mmhh, pintar kamu Sayang..” Posisi kami berbalik. Kini Tante Tika menunggangi tubuhku. Perlahan tangannya kembali menuntun batang kejantananku yang masih tegang itu memasuki liang kenikmatannya dan terasa lebih masuk.
Tante Tika mulai bergoyang perlahan, payudaranya tampak lebih besar dan semakin menantang dalam posisi ini, aku segera meremasnya. Tante Tika berjongkok di atas pinggangku menaik-turunkan pantatnya, terlihat jelas bagaimana batang kejantananku keluar masuk liang senggamanya yang terlihat penuh sesak, sampai bibir kemaluan itu terlihat sangat kencang. “Ooohh enaak Tante.. ooh Tante.. ooh Tante Tika.. ooh Tante.. hmm, enaak sekali.. oohh..” kedua buah payudaranya seperti berayun keras mengikuti irama turun naiknya tubuh Tante Tika. “Remas yang mesra dong susu Tante sayang, oohh.. yaahh.. pintar kamu.. oohh.. Tante nggak percaya kamu bisa seperti ini, oohh.. pintar kamu Doon oohh.. ganjal kepalamu dengan bantal ini sayang,” Tante Tika meraih bantal yang ada di samping kirinya dan memberikannya padaku. “Maksud Tante supaya saya bisa.. srup.. srup..” mulutku menerkam puting susunya. “Yaahh.. sedot susu Tante lagi sayang.. hmm.. yak begitu teruus yang kiri sayang oohh..” Tante Tika menundukkan badan agar kedua buah dadanya terjangkau mulutku. Cairan mani Tante Tika yang meluber membasahi dinding kemaluannya. Akhirnya dia menjerit panjang, “Ouuhhgg.. Tante keluuaar, lagii,” erangnya.
Aku yang belum puas memintanya untuk menungging. Tante Tika menuruti perintahku, menungging tepat di depanku yang masih terduduk. Hmm.., lezatnya pantat Tante Tika yang besar dan belahan bibir kewanitaannya yang memerah, aku langsung mengambil posisi dan tanpa permisi lagi menyusupkan batang kejantananku dari belakang. Kupegangi pinggangnya, sebelah lagi tanganku meraih buah dada besarnya. “Ooohh.. ngg.. Kamu hebaat Donn.. oohh, genjot yang cepat Sayang, oohh.. tambah cepat lagi.. uuhh..” desah Tante Tika tak beraturan. “Ooohh Tante.. Taan..tee.. oohh.. nikmat Tante Tika..” Kepalanya menggeleng keras kesana kemari, kurasa Tante Tika sedang berusaha menikmati gaya ini dengan semaksimal mungkin. Teriakannya pun makin ngawur. “Ooohh.. jangan lama-lama lagi Sayang, Tante mau keluar lagi ooh..” rintihnya. Lalu aku mempercepat gerakanku hingga bunyinya kecepak-kecepok akibat banyaknya cairan mani Tante Tika yang sudah keluar, lalu aku merasa ada sesuatu yang mau keluar.
“Aahh Tante.. uuhh.. nikmat sekali, oohh.. Tante sekarang.. Tante Tika, oohh.. saya nggak tahan tantee.. enaak.. oohh..” ceracauku tak beraturan. “Tante juga Doon.. ohh.. Doonny sayaangg, oohh.. keluaar samaan sayaang, ooh..” Kami berdua berteriak panjang, badanku terasa bergetar dan, “Croot.. crott.. croott.. croott..” entah berapa kali batang kejantananku menyemburkan cairan kental ke dalam rahim Tante Tika yang tampak juga mengalami hal yang sama, selangkangan kami saling menggenjot keras. Tangan Tante Tika meremas sprei dan menariknya keras, bibirnya ia gigit sendiri. Matanya terpejam seperti merasakan sensasi yang sangat hebat.
Sejak itu hubunganku dengan Tante Tika bertambah mesra tidak jarang kami mengadakan perjanjian untuk saling ketemu atau saat dia menyuruhku mengantarkannya ke arisan tapi malah dibelokkan ke rumahnya yang satu di daerah perumahan elit yang sepi, sedang aku sama Shinta tetap pacaran tapi perselingkuhanku dengan mamanya tetap kujaga rahasianya.
Suatu hari aku ke rumah Shinta sepulang sekolah, ternyata Shinta sedang les. Sedangkan ayahnya ada meeting 2 hari di Malang. Karena sudah terbiasa, setelah masuk ke rumah dan kelihatannya sepi, saat bertemu Tante Tika aku langsung memeluknya dari belakang.
“Mumpung sepi Tante, saya sudah kangen sama Tante..” kataku sambil menciumi leher dan cuping telinga Tante Tika.
“Jangan di sini Sayang, ke kamar tante saja..” katanya sambil mengandengku masuk ke kamar, aku seperti kerbau yang di cocok hidungnya, hanya menurut saja.
Setibanya di dalam kamar tanpa ba-bi-bu kami saling berpelukan dan kulumat bibirnya. Nafasnya terengah-engah. Kancing dasternya kubuka satu-persatu hingga semuanya lepas lalu kutarik ke bawah, sedang Tante Tika juga sudah melepas kemejaku, tangannya kini sibuk membuka reitsleting celanaku, aku membantunya. Setelah celanaku lepas lalu dia buang di lantai. Aku diam sejenak, kupandangi tubuh Tante Tika yang hanya memakai BH warna putih dan celana dalam yang juga putih. Lalu tali pengikat BH-nya kulepas, maka tersembullah buah dada Tante Tika yang montok dan menantang itu. Kemudian tanganku ganti memelorotkan celana dalam Tante Tika. Kini dia sudah telanjang bulat tanpa sehelai benangpun yang menutupi tubuhnya. Kulitnya yang putih mulus memancarkan keindahan alami, aku jadi semakin bernafsu.
Sesaat kemudian Tante Tika jongkok di hadapanku dan dengan sekali tarik celana dalamku dilepaskannya ke bawah, dengan kakiku CD-ku kulempar ke bawah ranjang Tante Tika. Lalu kami saling menatap, bibirnya didekatkan dengan bibirku, tanpa buang waktu kupagut bibir yang merah merekah kami saling mengulum, terasa hangat sekali bibir Tante Tika. Tanganku mulai bergerilya di dadanya, gundukan montok itu semakin lama semakin kencang dan putingnya terasa mengeras karena permainan tanganku. Kemaluanku tak luput dari tangan hangat Tante Tika yang begitu bernafsu ingin menguasai keperkasaan kejantananku. Tangan lentik itu kini mengocok dan meremas otot kejantananku. Aku semakin tak tahan, lalu aku melepas pelukannya, nafas kami sama-sama ngos-ngosan. Kulihat matanya memerah seperti banteng yang marah, dadanya naik turun inikah yang namanya sedang birahi. Lalu tubuh telanjang Tante Tika kubopong dan kubaringkan terlentang di atas ranjang, dia menekukkan lututnya dan kedua pahanya direnggangkan. Melihat pemandangan liang senggamanya yang sudah basah dan merah merekah, aku jadi semakin tidak sabar. Lalu kembali semua bagian dari liang kewanitaannya menjadi daerah operasi lidahku. Klirotisnya terlihat mengkilat karena banyaknya cairan yang membasahi liang senggamanya.
Tiba-tiba aku dikagetkan saat secara refleks aku melihat ke pintu. Memang pintu itu hanya di tutup kain gorden sedang daun pintunya tidak kami tutup. Kain gorden itu tersingkap sedikit dan terlihat sepasang mata mengintip perbuatan kami. Aku sempat deg-degan, jangan-jangan Om Har, kalau benar mati aku. Lalu saat gorden itu tertiup angin dari jendela samping aku baru tahu kalau ternyata yang berdiri di balik pintu adalah Tante Merry, adik Tante Tika. Aku jadi lega, paling tidak dia bukan suami Tante Tika ataupun pacarku Shinta.
Aku meneruskan permainanku dengan harapan semoga Tante Merry bisa melihat bagaimana aku bisa memuaskan kakaknya. Harapanku mendekati kenyataan, ternyata mata itu terus mengawasi permainan kami bahkan saat batang kejantananku hendak masuk ke dalam liang kewanitaan Tante Tika, aku sempat mendengar Tante Merry menahan nafas. Kembali kugenjot liang kewanitaan itu hingga yang punya mengejang sambil mulutnya keluar erangan dan rintihan yang seperti mungkin pembaca pernah melihat Film Blue versi mandarin saat si cewek digenjot lawan mainnya. Aku sendiri semakin tambah bernafsu mendengar rintihan kecil Tante Tika karena suaranya merangsang sekali. Paling tidak 20 menit lamanya aku bisa bertahan dan akhirnya jebol juga pertahananku. “Ccroot.. croot.. croot..” cairanku banyak yang masuk ke dalam rahim Tante Tika, sedang sebelum itu Tante Tika juga sudah keluar dan setelah aku hampir selesai mengejang dan mengeluarkan spermaku, giliran Tante Tika mengejang yang kedua kalinya. Lalu tubuhku ambruk di samping Tubuh indah Tante Tika. Kulihat mata Tante Tika terpejam sambil tersenyum puas.
 ngentot+tante+cantik+%286%29 Cerita Mesum 17 Tahun   Ngentot Ibu Pacarku Dan Tantenya
Lalu aku pamit mau ke kamar mandi. Sebenarnya aku hanya ingin menemuai Tante Merry tapi saat kucari dia sudah tidak di belakang gorden lagi. Lalu kucari di kamarnya. Kulihat pintu kamar terbuka sedikit lalu kutengok, ternyata kamarnya kosong. Akhirnya kuputuskan ke kamar mandi karena aku memang mau kencing, dengan tergesa-gesa aku berlari ke kamar mandi, kulihat pintu kamar mandi tidak tertutup. Saat aku di depan pintu, aku samar-samar mendengar bunyi air yang dipancurkan berarti ada yang mandi shower. “Ohh.. my God..” saat itu terpampang tubuh molek Tante Merry sedang mandi di pancuran sambil mendesah-desah, dia menggosok tubuhnya membelakangi pintu. Terlihat bagian pantatnya yang padat dan seksi, karena suara air begitu deras mungkin Tante Merry tidak mendengar saat aku melebarkan pintunya. Dari luar aku memandangnya lebih leluasa, tangannya sedang menggosok buah dadanya dan kadang buah dadanya yang berukuran 36C itu diremasnya sendiri, aku ikut terhanyut melihat keadaan itu.
Saat dia membalikkan badan, kulihat dia mendesis sambil matanya terpejam seperti sedang membayangkan sesuatu yang sedang dialaminya. Waaouuw.., dari depan aku semakin jelas melihat keindahan tubuh Tante Merry. Buah dadanya yang sedang diremas tangannya sendiri kelihatan masih tegak menantang bulat sekal dengan puting yang mencuat runcing di tengahnya, mungkin karena dia belum pernah menyusui bayi maka kelihatan seperti buah dada seorang perawan, masih segar. Aku sempat terperangah karena berbeda sekali dengan kepunyaan Tante Tika yang sudah agak menggantung sedikit tapi ukurannya lebih kecil sedikit. Lalu pandanganku semakin turun, kulihat hutan rimbun di bawah perutnya sudah basah oleh air, kelihatan tersisir rapi dan di bawahnya sedikit daging kecil itu begitu menonjol dan lubangnya lebih kecil dari lubang milik Tante Tika. Tak lama kemudian tangannya meluncur ke bawah dan menggosok bagian demi bagian. Saat tangan mungilnya digosokkan pada klirotisnya, kakinya ikut direnggangkan, pantatnya naik turun. Aku baru menyadari bahwa kemaluanku sudah tegak berdiri malah sudah keluar cairan sedikit. Aku semakin tak tahan, aku lalu main spekulasi aku harus bisa menundukkan Tante Merry paling tidak selama ini dia merasa kesepian, selama dua bulan terakhir ini dirinya tidak disentuh laki-laki berarti dia sangat butuh kepuasan batin.
Satu persatu pakaianku kulepas hingga telanjang bulat, burungku yang sudah berdiri tegak seperti tugu monas ini sudah tidak sabar ingin mencari sarangnya. Lalu diam-diam aku masuk ke kamar mandi dan aku memeluk Tante Merry dari belakang, tanganku ikut meremas buah dadanya dan kuciumi tengkuknya dari belakang. Tante Merry kaget, “Haii.. apa-apaan kamu Doonny!” bentaknya sambil berusaha melepaskan pelukanku. Aku tidak menyerah, terus berusaha.
“Doonn.. Lepaaskaan Tantee.. Jangaan..” Dia terus berontak.
“Tenang Tante.. saya cuma ingin membantu Tante, melepaskan kesepian Tante,” aku terus menciuminya sedang tanganku yang satunya bergerilya ke bawah, kugantikan tangannya yang tadi menggosok liang kewanitaannya sendiri. Bibir kemaluannya kuremas dan kuusap-usap pelan.
“Tapi Doon, Ouhhg.. Aku kaan.. sshah..” dia sepertinya juga sudah menikmati permainanku.
“Sudah berapa lama Tante mengintip kami tadi.. Tante kesepian.. Tante butuh kepuasan.. saya akan memuaskan Tante.. nikmati saja,” aku terus mencumbunya.
“Ouugh.. Ahh.. Jangaann Oohh..” dia terus melarang tapi sesaat kemudian dia membalikkan badan.
“Doonn, puaskan dahaga Tante..” katanya sambil melumat bibirku, kini dia begitu agresif, aku ganti kewalahan dan berusaha mengimbanginya, tanganku meremas kedua buah dada Tante Merry.
“Hmm kamu hebaat.. sayaang,” tanpa sadar keluar ucapan itu dari mulutnya.
Selama 25 menit kami saling mencumbu, saling meremas dalam keadaan berdiri hingga..
“Ahh.. Doon, cukuup Doon.. lakukanlah, aku sudah tidaak tahaan.. Ohh..” rintihnya.
Lalu kudorong tubuh Tante Merry menepi ke dinding, kurenggangkan kakinya. Sesaat kulihat bibir kemaluannya ikut membuka lebar, klitorisnya terlihat meriang memerah dan sudah banyak cairan yang membasahi dinding kewanitaannya. Lalu kuletakkan batang kejantananku yang sudah mengeras itu di bibir kemaluan Tante Merry, pelan-pelan kumasukkan. “Uhh.. ss, pelaan sayang, punyamu terlalu besar,” jeritnya kecil. Memang kelihatannya liang kewanitaan yang satu ini masih sempit mungkin jarang dipakai. Perlahan batang kejantananku mulai masuk lebih dalam hingga akhirnya amblas seluruhnya. “Aouuwww..” Tante Merry menjerit lagi mungkin dia belum terbiasa dengan batang kejantanan yang berukuran besar. Setelah keadaan agak rileks, aku mulai menggerakkan batang kejantananku maju mundur. “Oohh.. teruskaan Sayaang.. gendoong aku,” katanya sambil menaikkan kakinya dan dijepitkan di pinggangku. Saat itu batang kejantananku seperti dijepit oleh dinding kewanitaannya tapi justru gesekannya semakin terasa nikmat.
Tante Merry terus melakukan goyang pinggulnya.
“Ohh.. ennaak Tantee..” aku semakin terangsang.
“Tantee jugaa nikmaat.. Doon, punya kamu nikmaat banget.. Ohh, rasanya lebih nikmat dari punya suamikuu.. Ahh.. Uhh.. Tusuk yang lebih keras sayang.” desis Tante Merry.
“Aaahh.. Aaagh.. Ohh.. Sshh..” Tante Merry merintih tak karuan dan gerakan pinggulnya semakin tak beraturan.
“Doon, Ohh.. genjoot teruuss..” dia setengah menjerit, “Don, masukin yang dalam, yachh..”
“Enaak Tante, mmhh..” aku merasakan sukmaku seperti terbang ke awan, liang kewanitaan perempuan ini nikmat betul sih, sayang suaminya kurang bisa memuaskannya.
“Ouuhh, Doon.. Tantee.. Mauu Keel.. Aaahh..” dia menjerit sambil menekankan pantatnya lebih dalam. “Seerr..” terasa cairan hangat membasahi batang kejantananku di dalam rahimnya. Tapi aku terus memacu gerakanku hingga aku sendiri merasakan mau mencapai orgasme.
“Tantee.. dikeluarkan di dalam apa di luar,” aku masih sempat bertanya.
“Di dalam sajaa, berii aku bibitmu sayang,” pintanya.
 ngentot+tante+cantik+%281%29 Cerita Mesum 17 Tahun   Ngentot Ibu Pacarku Dan Tantenya
Tak lama kemudian aku merasakan ada dorongan dari dalam yang keluar, “Crroott.. crroott.. croott..” cairan maniku langsung memenuhi rahim Tante Merry, lama kami berpelukan kencang hingga akhirnya aku merasa kakiku lemas sekali, tapi aku terus mencumbu bibirnya.
“Terima kasih Doon, kamu telah menghilangkan dahagaku,” kata Tante Merry.
“Tante, boleh nggak kapan-kapan saya minta lagi sama Tante, tapi sekarang Shinta mau datang dari les, kita sudahi dulu yaa..” tanyaku.
“Aku yang harusnya meminta, masak cuma Kak Tika yang kamu puasi, sedangkan aku nggaak, tadi aku ngiri deh sama kakakku bisa ngedapatin kepuasan dari pemuda gagah seperti kamu,” jawabnya.
“Baiklah, nanti kita bertiga akan rundingkan, saya yakin dia akan mengerti kok, dan bisa memberi kesempatan sama adiknya sendiri, yang penting kita bisa menjaga rahasia ini, ya nggak..” tanyaku.
“Benar Sayang, terserah kamu asal kamu mau ngasih aku jatah.. aku sudah puas, kok..” jawabnya.
Kemudian kami sudah mengenakan pakaian kami masing-masing dan keluar dari kamar mandi. Kulihat ke kamar Tante Tika, dia masih tertidur, lalu kubangunkan.
“Tante banguun, cepatlah berpakaian.. nanti Shinta curiga kalo Tante masih telanjang begini,” kemudian Tante Tika gelagapan sendiri terus bangun.
“Hahh, hampir jam lima.. Ya ampuun, Tante tertidur yaa, kamu tadi ke mana kok ninggalin Tante?” tanya Tante Tika.
“Sudahlah, Tante berpakaian dulu nanti saya ceritakan, sekarang saya tunggu di ruang tamu,” kataku sambil ngeloyor ke ruang tamu. Di sana Tante Merry sudah menungguku, dia masih menyisir rambutnya yang masih basah. Tak lama kemudian Tante Tika muncul ke ruang tamu.
“Ehh kamuu Mer, sudah lama datangnya,” tanya Tante Tika sambil duduk di hadapanku.
“Wah sudah hampir 2 jam yang lalu, Mbak sih di kamar terus jadi nggak tahu kalau saya sudah datang, mana pintu depan nggak dikunci lagi, gimana tadi kalau ada Shinta yang datang trus nyari Mamahnya, dan melihat Mamahnya kayak tadi, wah bisa terjadi perang dunia ketiga,” katanya santai.
Tante Tika wajahnya kelihatan pucat, “Jadii, Kamu sudaah..”
“Santai saja Mbaak, saya bisa ngerti kok, rahasia aman,” kata Tante Merry.
“Iya Tante, kita sudah kompakan kok,” sahutku, “Tapi misalkan Tante Tika berbagi denga Tante Merry gimana?”
“Gini lhoo Mbak, masak cuma Mbak yang dipuaskan, saya kan juga kesepian, boleh dong kita berbagi kejantanan Donny. Saya akui dia hebat Mbak, bisa memuaskan saya,” katanya sambil mengerlingkan matanya ke arahku.
“Ohh.. jadi kalian juga sudah..” tanya Tante Tika.
“Benar Tante, sekarang kami sudah terus terang, sekarang tergantung Tante, boleh nggak saya juga main dengan Tante Merry, kasihan kan suaminya jarang pulang dia juga butuh kepuasan seperti Tante.”
“Yahh mau gimana lagi.. aku bisa ngerti kok sama Adikku, asal si Donny bisa bersikap adil aku nggak keberatan.”
Itulah kisahku dengan Ibu pacarku dan Tantenya, hubunganku dengan Shinta terus berlanjut dan perselingkuhanku dengan Mama dan Tantenya juga nggak berhenti, hingga 1 tahun kemudian Tante Merry melahirkan anaknya. Saat aku dan Shinta membesuknya di persalinan, kulihat Om Nanto sedang ngobrol dengan Tante Tika. “Mari silakan masuk..” Om Nanto kelihatan gembira menyambut kelahiran anaknya. Kulihat Tante Merry tersenyum pada kami, saat Shinta menghampiri box bayi yang jaraknya tidak begitu jauh dari ranjang ibunya. Tante Merry memanggilku dengan isyarat tangan. Dengan setengah berbisik dia berkata, “Lihat anakmu sangat tampan dan gagah Sayang, seperti kamu,” katanya kepadaku. Aku tersenyum penuh arti.

Nikmat Ngentot Ibu Pacarku "Cerita Dewasa"


Nikmat ML Ibu Pacarku "Cerita Dewasa" - Kali ini Berita-U akan berbagi cerita dewasa yang berjudul "Nikmat Ngentot Ibu Pacarku". Cerita ini khusus buat teman-teman yang pingin tau kisahnya dan khusus untuk umur 18+. Cerita ini lumayan Hot dan lumayan membuat Konak. untuk lebih jelasnya bisa disimak di bawah ini. Cerita ini hanyalah fiksi belaka, Nama, Foto dan Tempat kejadian dalam cerita ini hanya Fiksi Belaka. 

Berikut "Nikmat Ngentot Ibu Pacarku" CERITA DEWASA: 

"Nikmat Ngentot Ibu Pacarku" 

aku udah punya seorang cewek......yah dia kan udah gede ...tinggi banget anaknya alkisah, aku pacaran ama dia lama banget, tapi aku belum pernah sekalipun bertemu engan keluarganya..dikarenakan dia tinggal dengan neneknya. Ibunya tinggal di luarkota untuk cari duit. Pertamanya aku kasihan lihat cewekku, bapaknya kan udah cerai ama ibunya. so dia tinggal sendiri sama neneknya. Pernah sih sesekali ngobrol lewat telpon sama ibunya. enak juga sih diajak ngobrol, klihatannya kalo dari gaya bicaranya, dia masih muda banget, lalu aka tanyain ama cewekku, eh ternyata apa katanya????? Umurnya masih 25..hehehe masih sexy tuh paling.

Setahun sudah aku pacaran ma dia, sebut saja namanya rani. Aku ga tau kenapa nekad aja, pas suatu malam. Aku ajak dia jalan2 keliling kota, pertamanya sih ga ada niatan apa2, tapi pas kita berhenti di suatu toko, aku ga sengaja lihat majalah yang agak senonok gitu deh. otakku jadi kaco. nafsuku jadi semakin ga karuan..Tanpa ba bi bu, aku ajak aja si rina pulang. "Ayo rin kerumahku dulu, kita nyante dulu dirumah", ajak ku. setibanya dirumah, kayaknya emang kesempatan memihak padaku. Rumahku sepi banget
orang2 ga ada dirumah.....

Basa basi dulu deh ma rani "ran ibumu ga pulang yah?" tanyaku.
"pulang bulan depan mas, "jawab rani lugu.
"oh gitu yah?" ku tanggapi dengan bimbang,karena nafsuku udah ga tahan nih pingin segera meletus letus.

Langsung aja deh aku deketin dia pelan2, seperti biasanya kalo aku sedang ingin kissing. dia juga membalas ciumanku dengan mesra dan penuh kasih sayang, tapi aku mencumbunya dengan penuh nafsu... Tanganku mulai bergerilya di balik kaos ketat merk c59 itu, segera menerjang kebelakang untuk membuka Bra yang dipakainya. Tanpa melepas kaosnya, aku udah melepas ikatan Branya ...(orang buru2 yah gini ini)

Tak begitu lama, segera saja tanganku pindah kedepan, kuraba dengan halus kulit nya yang sangat mulus, sampa iakhirnya kurasakan bagian yang agak menonjol. setelah kuremas pelan bagian yang kenyal itu, lalu aku raba sedikit bagian pucuk pentilnya aku mainkan sedikit di bagian itu, eh dia mulai ga konsen dengan ciumannya, dia malah merem melek, mendesis seperti ular ketemu mangsanya...." SSSZZZZTTTTTT" desahnya yang bikin aku ngaceng banget

Ga sabar banget nih, rasanya ubun2ku udah mau pecah

Segera aja aku buka kaosnya beserta Branya...
Langsung aku lahap puntingnya, dan ku hisap hisap sampai dia menggerang "aaooouuhgghht"
Sebalah kiri ku hisap, sebelah kanan ku remas remas pelan.

Setalah cukup disebelah kiri segara saja aku hisap juga sebelah kanan.....
"Aaaaggghhttt, mas geli ah" rintihnya
"tapi enak kan dek?" tanyaku dengan canda
"iiiyyyaaa massss, aagghhhhtthh" dia mulai kehilangan pegangan

melihat dia lupa daratan, segera kuslipkan jemariku di balik celananya.

ohhh begitu hangatnya dan sangat basah disini
dia terlihat diam dan menikmatinya
semakin aku ingin memainkan klitorisnya
"aaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhh mas aaaahhhhhggggtt" rintihnya mengeras saat itu kudengar suara motor masuk ke garasi

segera saja aku dan rani langsung sadar...(padahal aku belum perawani dia)
kenapa kesempatan ga ada yah??/???? "sial" umpatku
well akhirnya aku ga berhasil perwani dia hahahaha(jangan kecewa, masih ada yang lainnya kok)

akhirnya, tiba hari dimana ibunya Rani pulang.
Aku ikut menyambut kedatangan Ibunya rani(sebut saja tante lia) di rumah tante lia sendiri.
ternyata tante lia benar2 masih muda n sexy banget......wajahnya ga jauh beda dengan anaknya
"Selamat datang Tante,"sembari kusalami tante lia, tercuim bau harum menusuk hidungku
"Oh iya, km yah pacarnya Rani?" Tanya nya dengan pandangan yang liar.
"Iya tante," jawabku dengan sedikit grogi.
"tolong dong kamu bantuin rani angkat barang2 di taksi" dia memintaku
" baik tante," segera saja aku angkat barang2nya.

(langsung aja di hari yang paling enak)
ku ambil motor, setelah aku berdandan rapi
aku niatnya sih apel kerumah rani,
tapi begitu aku sampai dirumah rani...............
kuketok pintu rumah rani.....apa yang aku lihat benar2 membuatku ga tahan.
Tante lia keluar membuka pintu dengan pakaian yang sangat minim, celana pendek 15 cm diatas lutut dan baju tanpa lengan...

"tante Raninya ada?" tanyaku dengan sopan dan halus.
"Aduh Rani tadi masih aku suruh ambil barang dirumah neneknya," jawabnya dengan halus. wah padahal rumahnya si nenek jauh banget.
"dah dari tadi yah tante?" tanyaku penasaran.
"barusan berangkat nih, masuk dulu deh, ditunggu aja, toh dia juga ga lama, cuma ambbil barang," sembari menyuruhku masuk.
"iya deh tante," jawabku sangat sopan.

setelah aku duduk di kursi, tante membuatkanku minum, saat kulihat dari belakang...buseeeeeeettttt pantatnya...bikin ga tahan aja

"ini diminum dulu dek," sambil menyuguhkan minuman dingin.
"iya makasih tante," hehe
"Tante mandi dulu ya dek, gerah banget di sini," minta izin dengan sedikit senyuman nakal.
"Iya tante biar saya disini aja," keringat dingin keluar di seluruh tubuhku

sambil mengisi waktu luang, aku melihat2 foto2 yang ada di dinding..... foto masa kecil rani, foto bapaknya, dan foto masa muda tante lia.
Emang bener2 cantik masa muda tante lia..
Beberapa menit berlalu, aku mulai bosan melihat foto2 ini.
Aku beranjak dari tempatku melihat foto, ehhh ternyata....kamar mandinya ga ditutup rapat pintunya

Bergegas saja aku menuju pintu kamar mandi itu, aku menyelipkan pandanganku di balik pintu itu.
Disana terlihat tubuh yang indah dan begitu mulusnya tanpa bercak sedikitpun.
Beberapa menit berlalu, saat tante mulai menggosok badanya dengan sabun, torpedoku mulai terangkat, mulai ga mau diatur.

aku pegang saja torpedoku agar terasa enak gitu.........
sampai2 aku tak sadar kalo tante udah mulai ambil handuk.....segera saja aku berlari ke kursiku, dengan sedikit membuat suara gaduh karena buru buru.

tante mulai berjalan kekamarnya........
tak lama kemudian terdengar suara mamanggilku
"dek randy tolong kesini sebentar dong, bantuin tante....," suara tante.
"iya tante," dengan hati berdegub aku datang kekamar tante lia.
sesampainya di kamar, aku lihat tante memakai celana + bra, tapi branya ga di talikan.

"Tolong ini ikatin dong dek." pintanya manja.
"ii iiya tante," aku semakin gemetar.air liurku serasa habis aku telan terus.

terasa begitu halus kulit tante lia, seakan aku mau terus menyentuhnya, aku ga memasang Branya.
"lho dek, ayo dong cepet pasang, gimana sih?" pintanya.
"ooo iya tante, maaf," aku terkejut, seakan di tampar seribu kali,

"Dek tadi apa ada orang masuk rumah?" Tanyanya menyela.
"Ga ada tuh tante. emang kenapa?" tanyaku penasaran.
"Ga, tadi kayaknya ada yang ngintip aku mandi deh." .........
Wah aku semakin kalut., keringatku semakin bercucuran, untung saja aku udah selesai memasang Branya

"eeehh anuuu tante,,, giniii eeehhh,mmmmmm" aku mulai gugup
"anu kenapa? jangan2..............," tante mulai curiga.
"Tidak tante, aku tudak ngintip lho, aku ga tau sama sekali, bener deh, aku ga tau pokoknya" kegugupan ku semakin parah
"Lho ya, kok kamu gugup banget, santai aja..."sembari dia memegang pinggangku.

"kalo dek randy yang ngintip aku iklas kok," langsung saja dilemparkannya tubuhku ke atas tempat tidur.

Aku tak bisa apa apa, hanyabisa menelan air liur yang sudah habis dari tadi.
Segera saja, dia ikut terjun di atas tempat tidur, dengan tanpa memakai pakaian.
Tepat berada diatasku.
Kembali dia tanggalkan bra yang aku pasangin tadi
"dek udah pernah ngerasaain belu?" tannyanya dengan tangannya mulai menggerayangi torpedoku yang udah menegang dari tadi.
"mmeemmmmmmmmmmmmmmhhhhhhhh" aku tak bisa berkata apapun.

Dia langsung aja mencopot ikat pinggangku beserta celanaku....sampai akhirnya torpedoku keluar semua tanpa ada yang tertutupi.
Dibuangnya celanaku dengan keras di bawah tempat tidur....
Dengan pandangan centil, langsung saja dia melahap torpedoku.....

Hangat sekali rasanya..... "ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh" rintihku pelan menikmati permainan tante lia.
dia sanngat prof dalam masalah ginian. maklumlah namanya juga udah tante
dilahap semua sampai tak tersisa, sampai2 dua telurku juga di jilat, ah bener2 nikmat.

Sekarang dia mulai mencopot celananya, tetapi mulutnya masih saja menjilati torpedoku, seakan dia tak mau membiarkan torpedoku istirahat barang sejenak.

Begitu celananya terlepas dari tubuhnya, dia memindah posisinya....
Kepalaku di apit oleh kedua pahanya. Terus dia tetap aja menjulati dan menghisap torpedoku.

Aku tak tau harus bagai mana. tapi begitu ada daging merah yang ditumbuhi bulu2 halus itu, segera saja aku juga menjilatinya dengan pelan dan lembut.
setiap lipatan kunikmati, ku julurkan lidahku kedalam,........
ohhhh baunya benar2 nikmat...........
ku jilati klitorisnya, kupermainkan, g\ku gigit...
saat kurasakan tubuhnya mulai gemetar, semakin keras kupermainkan kliorisnya............
tak lama kemudian
"aaaahhhhhhhhhhhh" tante lia merintih kecil, disertai kluarnya cairan hangat dan kental dari lubang indah itu.
Tak mau melewatkannya, ku jilat habis cairan itu.
"Ayo dek, tante udah ga tahan, gatal banget di dalam sana." pintanya dengan mesra.

segera saja dia berpindah arah, dia duduk diatas tubuhku, dan memasukan torpedoku ke dalam lubang indah itu.
"aaahhhh" rintihku kenakan. benar - benar hangat dan begitu sempitnya lubang vagina ini.

dia mulai bergerak pelan, naik turun, sembari menata tubuh.
Setelah mulai tertata. tempo gerakannya mulai dipercepat........sampai terdengar suara.."plok plok plok," suara pantatnya menepuk - nepuk pahaku.

"aaaahhh ahhh" tante mulai hilang kendali, merintih tanpa pedulikan apapun

Sampai 3 menit..........gerakan tante semakin keras,, tak tau kenapa, sangat keras gerakanya sampai akhirnya......
"AAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH," terasa di atas torpedoku cairan hangat yang memenuhi lubang nikmat itu, memaksa torpedoku untuk keluar dari lubang itu,

tante tak bergerak sedikitpun, Terlihat dia lemas. lalu
"dek kamu di atas yah," pintanya dengan memelas
"iya deh," Segera saha aku berdiri dan pindah posisi.

Aku mulai memasukan torpedoku ke dalam lubang itu,
aku gerakan maju mundur dengan pelan.......
saat udah mulai lancar, aku sedikit menambah kecepatann pergerakanku...

kurasakan posisiku agak begitu tak nyaman. ku angkat kedua kakinya, berada di pundakku.

"aaaahhh dek, aaaaaaaahhhh kamu pinter dekm," dengan wajahnya yang sangat menikmati permainanku.
"alah tante nih bisa aja." sambil ku tersenyum....

"aahhhh dek aaaah ayo lebih cepat dek," pintanya sambil dia menggigit bibirnye.
Akupun menjadi semakin menggila, ku pecepat gerakanku....

"Aaahh terus dekk kkkkk haaaaaaaahhhhhhhhhhhhh tuh kan keluar lagi tante," sambil mempermainkan klitorisnya sendiri..
Aku tetap menggerakan torpedoku maju mundur walau apapun yang terjadi.........

" Dekkkk dogy yu..." pintanya dengan terlihat sangat kelelahan..tapi juga sangat kenikmatan.

Tanpa banyak kata segera saja aku cabut torpedo ini..........
dia langsung memasang posisinya, dan terlihat dari belakan, daging merah yang merekah, yang membuatku terpana.

"ayo deeekk, kok malah bengong, masukin donk..bikin tante seneng,." pintanya dengan genit.
"iya tante, maaf" aku malu banget, karena kurang banyak bicara.

segera kuhujamkan turpedo ku kedalam lipatand aging itu, serasa lain rasanya kalau lewat belakang.
"Aaahhh bener gitu dek ahhhh." rintihnya menikmati.
" ahhh ahh enak tante, vagina mantap" aku sudah berani bicara........

"aaaaaaaaahhhhhhhhhh tersu dek, tabah kecepatan dek" dengan menggrutu, dia meremas remas senduru susunya.
"aaaahhhh dek tersuuuuuuuuuuuuuuusssssssss" semakin keras menggrutu

tak lama, kurasakan, ada sesuatu yang mau keluar dari tubuhku, seakan tak mau ditahan, aku tak sanggup menahannya
aku semakin keras menghentak kan tubuhku,,
"aahhhh ayo dek aku juga mau keluar nih,,,,,,,,,'" keras banget suarnya..
sampai akhirnya
tak tertahan " ahhhhhhhhhhhhhhhaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhh tante,,,, ga tahan ahhhaaaaaaaaaaahhhggggggttt " kukeluarkan semua cairan sperma yang ada di tubuhku.
Rasanya seperti hilang semua energiku.................

Kudiamkan beberapa detik torpedoku di lubang itu, sampai akhirnya kami berdua terkulai lemas.........

akhirnya....acara apelku gagal, aku pulang, tapi aku puas bisa mlampiaskan nafsuku....

Sumber: hanya-cerita-dewasa.blogspot.com
Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

Cari Blog Ini

Halaman