• home

Cerita Eksibisionis Nia Mamaku Hamil : 17 Tempat Yang Aman Part 3

"Bagus haris, segeralah kamu ceraikan istrimu itu. Dengan begitu, saya akan langsung memilikinya” pak arso tersenyum puas di dalam ruangannya setelah menguping pembicaraan haris

Hanya saja, pak arso tidak tahu kalau nia sudah tidak lagi berada di tempat kosnya. Begitu juga dengan pak broto di rumahnya yang sedang duduk tertidur lelap, ia lengah karena terlalu lelah usai bersetubuh dengan nia kemarin malam bersama pak arso, sehingga tidak mengetahui kalau wanita itu sudah angkat kaki dari tempat kos miliknya. Andai ke jdua lelaki itu sudah menyadari, mereka tidak akan tinggal diam.

###########

“Uhh mama, mama seksi banget sihhh.... jodi jadi kepengen ngentot sama mama nih mah....” jodi berbicara pelan sendiri di kamarnya sambil fokus memandang laptopnya.

Jodi sedang sibuk di kamarnya setelah bayu turun ke bawah mencari sang mama yang tidak ia lihat sejak berada di kamar sepupunya. Di kamarnya, jodi sedang melihat satu per satu foto mamanya ketika tidak sedang mengenakan hijab.

Sementara di lantai bawah bayu terkejut ketika melihat tante mira tidak mengenakan hijab dan pakaian gamis yang menutup seluruh tubuhnya. Malahan, sekarang tantenya hanya mengenakan daster kuning bermotif kembang dengan belahan dada yang terpampang jelas di mata anak itu. Menyaksikan pemandangan tersebut, Bayu tidak sangka tantenya lebih seksi ketimbang sang mama. Menurutnya pula, ukuran buah dada tantenya lebih besar dari pada mamanya.

“Bayu, kok kamu kelihatan bingung, nyari mama ya? Mamanya ada tuh di kamar tante” ucap tante mira melihat bayu tampak bingung.

“Ohhh.. di kamar tante” sahut bayu kepada tantenya

“Iyaa..., yuukk bareng sama tante ke kamar ngelihat mama” jawab tante mira

Bayu berjalan bersama tante mira ke kamar melihat sang mama yang berada di sana. Selagi berjalan, bayu sesekali memperhatikan lekak-lekuk tubuh tantenya yang amat terawat. Jenjang kaki putih, lengannya sintal, padat dan berisi. Lelaki mana yang tak tergoda dengan tantenya, beruntung sang tante sudah mengenakan hijab bila berada di luar rumah, tanpa perlu khawatir lagi digoda oleh kaum adam yang tak bertanggung jawab.

“Tuh mamanya tuh lagi istirahat di kasur” tante mira menunjukkan ke bayu bahwa mamanya sedang duduk bersandar di atas ranjang.

“Eh iya tuh, mamaaaaa......” panggil bayu berjalan memeluk sang mama

“ehhh kamuu deee....ada apa?” nia beranjak berdiri turun dari ranjang menyambut rangkulan sang putra.

Bayu memeluk sang mama yang berdiri dihadapannya. Cukup terkejut sebetulnya anak itu. Kini sang mama sama halnya dengan tante mira di kamar, hanya mengenakan daster yang tingginya sepangkal paha. Entah kapan mamanya berganti pakaian pikir anak itu. Namun, daster yang keduanya kenakan berbeda. Jika tante mira menggunakan daster bermotif bunga berwarna kuning, sang mama mengenakan daster berwarna coklat muda polos yang tidak pernah bayu melihatnya. Mungkin itu daster pinjaman sang tante.

“Kamu ngapain aja tadi di atas sama mas Jodi?” tanya nia kepada putranya

“gak ngapa-ngapain kok ma, palingan cuma istirahat aja maa... habisnya aku cape juga.... apalagi mas Jodinya juga lagi sibuk” balas bayu dalam pelukan sang mama

“Ohh gituu” nia mengelus rambut sang putra

Dalam dekapan sang mama, bayu tampak merasa aneh. Kepalanya yang terdekap erat dan menempel pas di bukit kembar membusung sang mama yang terbungkus daster membuat penis bayu di balik celana pendeknya pelan-pelan tegak berdiri menyentuh bagian paha mamanya. Tak hanya itu, dalam hangatnya dekapan sang mama, bayu sempat mencuri-curi pandang ke belahan dada mamanya. Ada apa dengan anak ini?

“Sebegitunya yaa anak sama ibunya.... beda banget si bayu sama jodi..” ucap mira melihat nia memeluk bayu

“Beda kenapa kak?” tanya nia penasaran sambil tetap memeluk sang putra

“Yaa bedaa ajaa. Si jodi itu gak peduli sama mamanya. Berangkat kuliah gak ada pamit. Kalaupun iya palingan itu anak minta uang jajan doang. Pokoknya itu anak sibuk sendiri deh” jawab miraa

“hemm Jodi kan udah gede kak, egonya lagi tinggi... sementara bayu kan masih mau abg...masih butuh perhatian lebih dan pengarahan” balas nia menatap sang kakak

Sembari memeluk bayu, nia merasakan ada benda hangat yang menyentuh pangkal pahanya. Dia pikir sejenak benda apa yang menyentuh salah satu bagian tubuhnya. Karena tak mau menebak-nebak, ia melepas pelukannya kepada sang putra sembari melirik ke bagian benda yang menyentuhnya. Betapa terkejutnya nia setelah menyadari kalau benda hangat yang menyentuh pangkal pahanya barusan adalah penis sang putra yang sedang tegak berdiri. Nia mendadak menjadi khawatir jangan-jangan kemaluan bayu yang berdiri karena terangsang oleh dirinya.

“Hei nia... kok malah diemm sih, ayo mikirin apa?” tanya mira terheran

“ehh... emm gak ada apa-apa kok kak...” nia sontak terkaget

“Udah kamu gak usah khawatir, kamu boleh kok tinggal di sini sesuka hati kamu” sahut mira kepada sang adik

“Tapi kak?” tanya nia ragu

“Iya udahh gak usah dipikirin deh....” balas mira kembali

Di tengah pembicaraan kakak dan adik tersebut, bayu menyela, “Tante mira, boleh gak aku tidurnya satu kamar sama mama aja. Takutnya ganggu mas Jodi di kamarnya” ucap bayu mohon kepada sang tante.

“Boleh kok..boleh... Lagipula masih ada kamar tamu di sebelah kamarku. Kalian di sana aja” ucap mira sembari tersenyum menawarkan

“Maa, kita pindah ke sana yaaa” pinta bayu memohon sembari melirik mata sang mama

“Emm gimana yaaa...... hehe... Iyaa deh kita ke sana deh. Maaf yaa kak, jadi ngerepotin nih” balas nia kepada kakak dan putranya

“Ohh enggak kok. Malah enaak rumah jadi rame nihh karena ada kamu sama bayu” sahut mira menanggapi ucapan sang adik.

“Yaudah deh dek, kamu ambil barang bawaan kamu gihh, terus kita pindah ke kamar tamu yang tante mira saranin” perintah sang mama

“Oke maa, bayu ke atas dulu yaa” sahut bayu

Usai meminta sang anak mengambil barang-barangnya, Nia lalu segera memindahkan perlengkapan yang dibawanya dari kamar sang kakak ke kamar tamu yang berada di sebelah kamar kakaknya. Sementara bayu kembali ke kamar sepupunya untuk mengambil barang-barang kepunyaannya yang ia taruh di sana.

“Eitss buru-buru banget mau pulang?” tanya Jodi yang masih sibuk dengan laptopnya melihat kesibukan bayu

“Siapa bilang aku mau pulang mas? orang aku pengen pindah ke bawah” balas bayu kepada sepupunya

“Ohh kirainn..” timpal jodi

################


“Pak paijo, akhir pekan besok saya ke tempat bapak untuk membicarakan sekaligus melihat ladang jagung bapak, sesuai dengan rencana kemarin. Bagaimana pak?” tanya pak arso lewat sambungan ponsel di atas kursi kerjanya.

“Ohh tentu bisa pak. Siapa yang enggak mau diajak gabung untuk urusan bisnis, apalagi bisnisnya sekelas bosnya anak saya lagi hehe” pak paijo tersenyum saat sedang dihubungi pak arso

“Ahh bapak bisa ajaa. Yaudah deh yaa pak nanti besok pas hari keberangkatan saya hubungi bapak lagi. Terima kasih pak paijo.. mari...” ucap pak arso memutus sambungan ponselnya dengan pak paijo.

Di kampung halaman haris, Ayah haris, pak paijo, sedang menjawab panggilan ponsel dari atasan anaknya, pak arso, terkait kerjasama bisnis yang akan dijalaninya. Ketika panggilan itu tersambung, pak paijo sedang berada di sekitar ladang jagungnya memantau para buruh taninya bekerja. Namun, ada yang memperhatikan ketika pak paijo berbicara melalui ponselnya.

“Siapa pak?” tanya pak bejo, buruh tani pak paijo

“Ini atasan anak saya yang rencananya mau ke sini” ucap pak paijo

“ohhh...Kapan pak mau ke sininya? Sendirian?” tanya pak bejo yang ingin tahu sekali

“Sabtu besok, memangnya kenapa? Kamu ngarep dia dateng bareng nia ke sini? jangan ngacoo kamu” sindir pak paijo kepada pak bejo yang selalu mengharap kedatangan nia.

“Yeee si bapak orang nanya juga. Kan gak ada salahnya juga” gerutu pak bejo

“Yaudah sana.. kamu kembali bekerja lagi... gak enak tuh dilihatin buruh tani yang lainnya” perintah pak paijo kepada pak bejo

“Iyaa pak paijoooo” pak bejo menurut

Ketika pak bejo pergi kembali bekerja, pak paijo berbicara sendirian, “Mungkin gak yaa pak arso itu ajak nia? emm.. mendingan bilang ke pak arso, supaya dia mau ajak haris... kan biar sekalian haris bawa nia dan cucuku hehehe” senyum pak paijo sendirian di kala buruh taninya sedang sibuk bekerja.


###########

Pemandangan di rumah kakak nia, mira, tanpa tenang dan damai. Tak ada gejolak masalah berada sebelum atau sesudah nia beserta putranya di sana. BegItu pula yang terjadi dari pagi hingga malam hari di rumah itu usai nia dan bayu hadir di tengah mira dan putranya, jodi. Semua penghuni sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Jodi sibuk sendiri dengan aktivitasnya sebagai seorang mahasiswa. Sementara mira sibuk dengan usaha yang digelutinya semenjak ditinggal mati sang suami. Bagaimana dengan bayu dan nia?

Bayu dan nia sibuk di kamar tamu yang menyatukan mereka kembali dalam kehangatan. Mereka saling bercerita dan bercanda ria bersama, serta menikmati tidur siang bersama hingga sore hari tiba. Tampak kegembiraan menyelimuti hati nia dan bayu setelah melalui banyak hal yang sulit keduanya pahami.

Sore itu, di kamar tamu, rumah kakak nia,..

“Ma, mandi bareng yukk. Kan aku udah lama gak mandi bareng sama mama” pinta bayu terduduk di pinggir ranjang menatap sang mama yang sedang mempersiapkan perlengkapan mandinya.

“Ihh... kamu kan udah mau gede de... masa masih mandi sama mamanya? Gak malu apa?” nia menjawab tersnyum

“Yahhh gak boleh yahhh maa? Yaudah deh kalo gitu” bayu cemberut

“ckck...bukan gak boleh, tapi kan nanti kalo udah gede kamu harus mandi sendiri. Masa sih mandi bareng mama terus” ucap nia memberi pengertian

“Sekali ini aja kok ma... aku kan belum gede jugaa” gerutu bayu

“hemmmm.... Iya deh iyaa bolehh... tapi jangan keseringan ya...” sahut sang mama mengambil handuk

“Eh beneran maa? Horee.....aku bisa mandi bareng sama mama lagi....” ucap bayu dengan girangnya

Diikuti bayu, Nia yang masih mengenakan daster coklat yang ia pakai tadi siang berjalan keluar dari kamarnya ke kamar mandi yang letaknya di luar kamar mereka, tepatnya di pojok belakang rumah mira dekat dapur. Sementara pemandangan di luar kamar tampak begitu sepi.

Sesampainya di dalam kamar mandi, bayu melepas pakaiannya lebih dulu, lebih cepat dari biasanya. Anak itu lalu memperhatikan sang mama yang baru dan sedang mencopot dasternya sendiri. Ia perhatikan seluruh jengkal tubuh sang mama satu per satu yang perlahan tidak tertutupi sehelai benang pun.

“wihh mama tetenya gede banget yah, aku kok baru nyadar sekarang... pantes aja bapak-bapak itu demen banget nenen sama mama” gumam bayu dalam hati memelototi payudara mamanya

“Heii kok ngelamun gitu?” ujar nia

“hemmm gapapa kok ma..,yaudah deh maa yukk kita mandi..” sahut bayu yang terkejut ketika sang mama menyentak dirinya.

Nia memandikan puteranya terlebih dahulu. Ia sirami dan sabuni tubuh sang putra merata dari ujung atas hingga ke ujung kakinya. Wanita itu sempat terkejut ketika melihat penis sang putra tegak berdiri ketika sedang menyabuninya. Sementara bayu dari tadi memerhatikan kedua buah dada mamanya yang menggelantung ketika sedang memandikan bayu.

Setelah memandikan bayu, giliran nia membersihkan dirinya. Ia basahi dan sabuni seluruh jengkal tubuhnya sama seperti yang ia lakukan kepada bayu. Sedangkan bayu, masih tetap sama ia terus memelototi tubuh sang mama. Namun, nia tidak begitu serius menanggapinya.

Setelah selesai mandi, Nia dan bayukembali ke kamar dengan berbalut pakaian baru yang mereka kenakan di dalam kamar mandi . Sementara pakaian yang sudah mereka pakai semenjak siang, mereka masukkan ke dalam bungkus plastik dan membawanya ke kamar. Nia lagi-lagi meminjam daster sang kakak. Dia tidak menyangka, meski sudah berhijab, ternyata sang kakak menyimpan daster-daster seksi yang sudah ia kenakan tadi siang, termasuk yang sedang ia kenakan saat ini. Kini ia memakai daster yang menampakkan puting buah dadanya yang bulat dan padat tampak menyembul keluar. Hanya saja, ia tidak begitu khawatir dan mempedulikan. Lagipula ia kini berada di rumah sang kakak perempuannya. Tak ada lagi laki-laki hidung belang yang berniat menidurinya.

Di lain hal, di dalam kamar, bayu mengenakan baju dan celana panjang piyama yang belum pernah ia pakai. Anak itu tampak masih terus memperhatikan sang mama yang sedang akan beranjak naik ke atas ke ranjang.

“De, kita tidur yuk...” ajak sang mama di atas kasur

“Keluar aja yuk maa...masih sore juga, gak bosen apa di kamar mulu” jawab bayu

“Lagipula kalo di luar kita mau ngapain? sepi kayaknya.... yuk tidur sini mendingan kita istirahat, apalagi kamu kan besok musti ke sekolah” ucap sang mama mengingatkan

“Oh yaaa....aduhh... aku kan besok sekolah, kenapa bisa lupa ya....” ucap bayu baru sadar

“yaudah tenang aja, mama udah bilang kok ke tante mira, nanti biar mas jodi yang anterin kamu pagi-pagi” nia menenangkan putranya

“Tapi, apa gak kejauhan yaa ma?” tanya bayu ragu

“Makanya besok kamu musti bangun pagi-pagi biar gak kesiangan” balas nia

“heeemm.....” bayu menghela nafas

Anak itu akhirnya menuruti juga kemauan sang mama. Ia beranjak menyusul naik ke atas ranjang kasur. Ia tidur bersebelahan dengan mamanya. Keduanya pula saling berhadapan. Bayu menghadap kanan, sang mama menghadap kiri.

“ma, enak yaa tinggal di rumah tante mira, tenang dan damai” ucap bayu memperhatikan wajah sang mama yang sedang memejamkan mata

“Iyaa,,,” jawab nia singkat

Bayu tak menanggapi kembali. Ia berpikir sang mama ingin tertidur. Anak itu lebih memilig melamun karena tidak mengantuk. Sembari melamun berbaring berhadapan dengan sang mama, bayu mulai memperhatikan belahan dada serta puting sang mama yang menyembul di balik dasternya. Sementara nia masih mencoba memejamkan matanya.

“Ma, bayu boleh gak lihat nenen mama?” tanya bayu polos

“Ihhssss.... mau ngapain?! kamu kan udah gede masa mau nenen lagi... gak boleh ahhh” nia sontak kaget membuka matanya

“Yahh mama mahh aku kan pengen lihat aja sebentar, masa gak boleh sih? Aku kan cuma kepengen tahu aja bentuk nenen yang dulu aku isep waktu masih bayi... boleh yah maa? Tolong dong maa,,,,” bayu merengek memohon

“Enggak boleh! ” tegas nia

“Yaudah deh kalo gitu” tanggap bayu ngambek sambil tidur erbalik membelakangi sang mama

“Kamu kan udah gede de... sebentar lagi kan abg” nia mencoba menasehati, namun bayu hanya terdiam.

Nia mengiba juga. Dia pikir apa salahnya jika sang putra melihat salah satu bagian tubuhnya. Lagipula, bayu anaknya sendiri.

“Yaudah nih de.... tapi sebentar aja ya...” nia memeloroti tali daster sebelah kanannya, perlahan-lahan ia turunkan bagian daster bagian kanan, sehingga pelan-pelan pula terpampang buah dada berputing coklat miliknya

Mendengar ucapan mamanya, Bayu berbalik kembali perlahan menghadap mamanya yang melunak.

“Uhh nenen mama gede yaa maa...” ucap bayu memperhatikan bagian kanan puting dan ukuran buah dada sang mama

“Hee’eem” nia hanya menggumam mendengar sang putra berbicara begitu

“Ma, yang kiri buka juga dong.....” pinta bayu kembali

“Udah satu aja ah” kesal sang mama

“Yah mama masa satu aja sihh, satu lagi dong ma.... biar aku ngelihatnya utuh, apa mungkin memang dulu aku kalo nete gak keduanya ya?”

“Heemm yahh keduanya lah.. udah satu aja yaa de....” nia menolak

“Ahhh yaudah deh kalo gitu, mending gak usah aja deh ma..” cemberut bayu berbalik kembali membelakangi sang mama

“yaudah deh nihhh satu lagi nihh...” sahut nia memeloroti daster bagian kirinya.

“Gitu dong maa.....” ucap bayu yang tidak jadi berbalik.

“Hee’eeem” nia menggumam memeloroti dasternya

“nenen mama gede banget yah maa” bayu memperhatikan serius kedua payudara mamanya

Nia hanya diam membisu. Namun, tiba-tiba bayu mendekat dan kedua tangan putranya meraih kedua bukit kembarnya.

“iIshhhhhbayu, kamu mau ngapainnn? Hhhssssss” nia sedikit memberontak kegelian ketika tangan sang putra mengenggam payudaranya

“maa.... aku pengen nete lagiiii...bolehh yaaa?” bayu merengek memohon

“ahhhhs kamu kan buka bayi lagi de....” ucap nia masih kegelian..

“uhhh mamaa mau nenen lagiii..... emmmmmm nyemmmmm slerrpppp srrruupppttt” mulut bayu sontak menghisap puting kanan sang mama yang ia genggam

“Ahhhhhsss bayuuuu kamuu gakk boleh nenen lagiii sayanggg ahhhssss” nia kegelian ...

“eeemmm emmm nyammm emmm srrupppttt....tapii enakkk maa” ucap bayu

“ehhsss udah dongg de.....” nia tak kuasa menolak

“maaaa yangg kiriii jugaa yaa?” tanya bayuu

“jangann bayuuu... kamu udah gak boleh nenen sama mama lagii ahhhss” ucap nia melihat sang putra masih mengenggam bukit kembarnya

“uhhsss tapiii maaa....nenen sama mama enakkk... emmm emmm nyammm sruppttt” bayu melahap payudara kiri sang mama

“ahhhhh bayuuuuu, udah dongg sayang nenennya” nia mencoba menolak melalui ucapan

Bayu bergantian melahap dan menghisap bukit kembar sang mama. Anak itu tampak menikmati bisa kembali menetek pada mamanya. Sementara nia tak sanggup berbuat apapun ketika sang putra kembali menyusu padanya. Ia menjadi serba salah. Namun, ketika keduanya sedang sibuk di kamar.... tiba-tiba ada yang membuka pintu kamar mereka....

“Nia... bayu... kalian mau makan malam apa???” ucap mira membuka pintu kamar nia dan putranya


Bersambung...

from Cerita Cewek Biru | Cerita Cewek Eksibisionis dan Suka Pamer Keseksian

Cerita Eksibisionis Nia Mamaku Hamil : 16 Tempat Yang Aman Part 2

#####################

Di tengah ladang jagung yang belum panen, saat terik matahari sedang panas-panasnya,seorang lelaki berperut tambun berjalan tergesa-gesa ke sebuah gubuk tempat ia kerap beristirahat sejenak usai bekerja sebagai seorang buruh tani. Di gubuk itu sang majikan juga berehat sejenak setelah memantau para buruh taninya bekerja. Ia duduk menatap hamparan ladang jagung miliknya. Namun, alih pandangnya mendadak berubah ketika melihat seorang buruh taninya mendatanginya dengan tergopoh-gopoh

“Pak paijo, pak paijo...” ucap pak bejo, salah seorang buruh tani, sambil berjalan tergesa-gesa menyahut majikannya, pak paijo.

“Ada apa kok kamu jalan terburu-buru seperti itu?” tanya pak paijo menyambutnya dengan penuh rasa heran

“Huh, huh, huh,” Pak bejo menghela nafas sejeneak usai sampai di gubuk.

“Ayo sini duduk dan ambil nafas dulu.. Lagian juga ngapain kamu jalan terburu-buru seperti itu, kan pelan-pelan bisa” pak paijo mendekati buruh taninya yang baru tiba di gubuk.

“Iyaa maaf pak. Soalnya ada yang saya ingin tanyakan... fuuhh Hhhmm... apa bener anak laki-laki bapak mau ke sini?” tanya pak bejo mengambil posisi duduk di dekat pak paijo

“Kamu denger berita dari siapa? Enggak kok, yang mau datang itu bosnya anak lelakiku” jawab pak paijo

Pak bejo membisu sesaat ketika berita yang diterimanya tersebut diklarifikasi oleh majikannya. Mimik wajah lelaki itu sontak terlihat lesu.

“Loh, loh, kenapa wajahmu tiba-tiba jadi lesu begini? Tadi saya lihat kamu bersemangat sekali menghampiri saya ke sini” ucap pak paijo menatap wajah pak bejo

“Heeem... gini loh pak, tadi saya habis dari rumah bapak. Nah, terus ketemu ibu. Si Ibu bilang tolong tanyain bapak, apa bener si haris, anak bapak, mau ke sini” ucap pak bejo menjelaskan kepada majikannya

Pak paijo mendadak tersenyum. Lelaki tua itu juga menggelengkan kepalanya bersamaan dengan senyumnya tersebut. Pak bejo yang melihatnya heran mengapa sang majikan sontak tersenyum.

“Loh, kok bapak malah senyum?” heran pak bejo

“jo, jo, jo ckckck... aku udah tahu isi otakmu itu. Kamu kecewa kan pas aku bilang kalo anakku enggak ke sini? Pasti otakmu udah ngira kalo anakku ke sini, itu berarti si nia ikut, kan? Makanya wajahmu langsung kelihatan lesu pas tahu anakku gak kesini, karena itu berarti si nia juga gak ke sini. Betul gak?” pak paijo menjelaskan kepada buruh taninya.

“hehehe... kok, bapak bisa tahu sih?” pak bejo tersenyum heran sambil menggaruk kepalanya.


“yaiyalah... isi otakmu setahuku itu cuma niaa mulu kalo denger kabar anakku si haris” timpal pak paijo

“hehehe” senyum pak bejo

Pak bejo tersenyum sendiri mendengar penjelasan majikannya. Hatinya mengiyakan dan mengamini itu semua. Bagaimana tidak, lelaki yang ditinggal istri dan anaknya tersebut begitu kesepian. Namun, semenjak hadirnya menantu pak paijo, nia, dalam kehidupannya. Kesepian itu sirna begitu saja. Dalam hatinya, ia memendam kerinduan terhadap wanita itu.

“Eh dia malah melamun... ceritanya nih kamu kangen sama si nia nih?” ucap pak paijo berbicara berdua dengan pak bejo.

“Lah, memang si bapak enggak apa?” pak bejo bertanya balik

“Kalau aku tuh kangen sama cucuku, si bayu, kapan dia ke sini lagi hhhmmmm” ucap pak paijo menatap awan

“Alaaaahhhhhh kangen bayu, apa kangen ibunya bayu?” pak bejo meledek majikannya

“Dua-duanya si jo.. hehe” sahut pak paijo

“tuh kan... dikira saya doang, ternyata pak paijo juga” balas pak bejo melihat majikannya tersenyum

Majikan dan buruh taninya itu rehat bersama di gubuk tempat mereka biasa bercengkrama. Kelas sosial di antara mereka seolah hilang setelah banyak hal keduanya lalui. Hingga suatu saat keduanya akan menyambut seseorang yang belum dikenal...

###################

Pada jam istirahat di kantor haris, lelaki yang tidak berniat mempertahankan rumah tangganya itu sibuk menelepon seseorang mengunakan telepon seluler miliknya. Entah siapa itu. Sepertinya tidak begitu penting yang lelaki itu hubungi karena Ia lebih banyak tersenyum terkadang tertawa ketika menelepon seseorang tersebut. Pada akhir kalimat pembicaraan ia mengatakan,

“Sabar sayang, sebentar lagi aku bakal ceraiin si nia itu kok. Tapi, kamu juga nanti ceraiin suamimu itu yaa. Setelah itu baru kita berdua menikah dan hidup bersama deh...” ucap haris tersenyum sambil duduk di kursi dekat meja kerjanya

Tanpa dia sadari ucapannya itu didengar oleh seseorang.

#######################


“Wihhhhh kamar kakak penuh bangett isinya. Ada komputernya, ada televisinya, ada laptop juga lagi” kagum bayu melihat isi kamar sepupu lelakinya, Jodi.

“aaahh kamar mas jodi biasa aja kalii. Komputer sama laptop kan udah lumrah banget” jodi merendah

“masalahnya aku gak punya selengkap mas jodi” bayu balas merendahkan dirinya

“Yaudah deh. sekarang kamu taruh barang bawaanmu di sana tuh” jodi menunjuk ke arah lemari pakaiannya.

Sambil menaruh barang bawaannya, Bayu begitu kagum melihat seisi kamar sepupunya yang terletak di lantai 2. Kamar yang dilapisi cat berwarna biru tua itu dimana-mana tertempel poster bergambar tempat-tempat di seluruh dunia, seperti paris dengan menara eiffelnya, roma dengan Colosseumnya, dan New York dengan keprestiusan kotanya. Ia juga nmelihat tempelan poster berisi kata-kata mutiara dan motivasi yang ditulis dengan huruf berwarna-warni. Selain itu ia melihat komputer di dekat meja belajar jodi yang bersebelahan dengan lemari pakaiannya. Dan, laptop yang tergeletak begitu saja di atas kasur. Sementara televisi terletak di bawah lantai. Tampaknya sepupunya itu jarang menonton televisi karena melihat televisi tersebut begitu berdebu. Tak hanya itu, ia melihat ranjang sepupunya begitu besar untuk satu orang. Ranjang itu dilapisi sprei bergambar salah satu lambang klub sepak bola.

“Mas jodi sekarang udah kuliah yah?” tanya bayu usai menaruh barang bawaannya

“Iya nih... yasudah kamu duduk dulu gih di atas kasurku. Gak enak ngobrol masa sambil berdiri” jawab jodi yang duduk di kursi meja belajarnya

“Iya mas makasih” senyum bayu sambil duduk di ranjang.

“Kamu sendiri gimana sekolahnya? Bagus gak nilainya?” tanya jodi kepada sepupunya

“Bagus kok mas” jawab bayu singkat dengan berbohong, padahal anak itu mendapatkan nilai matematika yang kurang memuaskan

“Bagus deh kalau begitu. Biar nanti kalo udah gede kuliahnya bisa di tempat mas jodi” jodi memuji

“Memangnya mas jodi kuliah di mana?” tanya bayu heran

“Iya, mas jodi kuliah di salah satu kampus terbaik di Indonesia” jawab jodi dengan berbangga hati

“Keren dong yaa mas” puji bayu kepada sepupunya

“Yasudah, kamu istirahat dulu gih... mau nonton televisi silahkan, mau main komputer silahkan, mau tidur juga boleh. Mas jodi mau keluar sebentar dulu yaa..” ucap jodi bangun dari kursinya

“Oke mas” balas bayu masih duduk di kasur sepupunya.


Sementara itu, di lantai bawah nia dan kakak perempuannya, mira sedang berbicara satu sama lain di atas sofa. Ibu dari bayu dan ibu dari jodi itu tampak serius ketika berbincang. Mata keduanya saling menatap. Posisi duduk kedua menyerong sambil berhadapann

“Kamu ada apa nia kok bisa kesini bawa barang bawaan banyak banget?” tanya mira, kakak nia, heran

“Aku mau numpang nginep di sini bolehkan, kak?” tanya nia berbalik belum menjawab pertanyaan sang kakak

“Boleh, boleh banget kok kamu nginep di rumah kakak. Lagipula rumah kakakkan sepi. Jadi, gak ada masalah. Tapi, kamu musti jawab dulu kenapa kamu bisa sampai mau nginep di sini?” tanya mira kembali

“Heemm.... mas haris kak... mas haris....” ucap nia mulai berkaca-kaca sambil mengingat-ngingat hal yang baru saja dilewatinya sambil memeluk sang kakak.

“Suamimu kenapa? Ayo cerita yang jelas” tanya mira penasaran sambil memeluk nia kembali

“Mas haris selingkuh kak... mas haris selingkuh dariku kak....aku melihat isi ponsel dia yang terdapat banyak sms dari selingkuhannya, pakai kata-kata sayang lagi kak” Nia bersedih

“kamu gak coba omongin baik-baik dulu sama suami kamu, kan kalo udah begini kasijhan anakmu nia?” mira menasehati sambil melepaskan dekapan nia

“Udah kok kak, udah. Tapi, memang gak ada itikad baik sama sekali kayaknya dari mas haris untuk mempertahankan rumah tangganya kak. Dia cuma lebih mikirin bayu kalo ketemu. Dia gak pernah nanya kabar aku selama aku pisah ruimah dengannya. Dia gak tanya aku tinggal dimana” nia menjelaskan panjang lebar dengan menitikkan air mata

“Hah? jadinya kamu udah pisah rumah selama ini? dari kapan? Terus kemarin-kemarin kamu tinggal di mana” tanya mira cukup terkejut karena dia kira adiknya itu baru pisah rumah.

Nia terdiam sejenak. Dia tidak mungkin menceritakan kalau selama ini dia tinggal menumpang dengan seorang lelaki paruh baya yang memberinya tumpangan sementara. Terlebih, dia juga tak mungkin menceritakan selama ini dia sudah ditiduri oleh lelaki yang memberinya tumpangan itu, termasuk lelaki yang pernah menidurinya yang lain.

“Emmm aku tinggal di rumah temenku kak. Tapi, aku mgerasa gak enak aja kalau terlalu berlama-lama di sana” nia berbohong kepada kakaknya.

“Heemmm oke yasudah. Sekarang kamu sama anak kamu untuk sementara tinggal di siini aja dulu. Tapi inget masalah rumah tangga kamu musti dikelarin secepatnya. Gak bisa didiemin terus nia...” mira mengingatkan

“iya kak akan aku selesaikan secepatnya” timpal nia

Ketika berduanya sedang bercakap-cakap, jodi turun dari lantai dua. Mira lantas melihat anaknya itu. Sementara jodi melihat sepertinya sang mama dan tantenya sedang terlibat dalam pembicaraan yang amat serius. Dia melihat sang tante matanya agak sembab seperti habis menangis.

“Eh, maaf, jodi ganggu yaa. Yaudah deh jodi balik ke atas lagi kali yaa” ucap jodi mencoba berbalik badan

“Jodi, enggak kok jod. Kamu memang mau kemana?” tanya sang mama melihat putranya dari jauh

“Jodi mau beli makanan di warung dekat sana maa, buat bayu” jawab jodi membalikkan badannya kembali menghadap sang mama.

“Yaudah sana beliiin” sahut sang mama kepada putranya

Mendengar respon sang mama, jodi melanjutkan tujuannya untuk keluar rumah, yakni membelikan sepupunya makanan.

Sementara itu, bayu di kamar sepupunya tampak kebingungan ingin melakukan apa. Padahal, ia dikasih kebebasan menggunakan peralatan yang dimiliki sepupunya di kamar itu. Ia terduduk terdiam sejenak di atas ranjang kamar itu. Ia malah berpikir bahwa ia sangat bersyukur kini ia berada di tempat yang aman untuk dirinya, khususnya mamanya. Ia tidak khawatir lagi mamanya bakal diganggu oleh pak broto. Kini ia sudah jauh dari tempat itu. Ketika sedang melamun sejenak, pandangan mata bayu terbersit ke arah laptop sepupunya. Ia lantas mengambil laptop tersebut dan mencoba menyalakannya. Kebetulan laptopnya menyala. Padahal, anak itu berpikir laptop sepupunya tersebut baterainya kosong atau sudah bocor sehingga memerlukan charger.

Bayu pun menunggu tampilan desktop dalam laptop sepupunya utuh. Setelah itu ia melihat-lihat isi laptop tersebut. Ada cukup banyak permainan. Namun, tak kalah banyaknya dokumen-dokumen tugas kampus sepupunya. Tentu, ia harus hati-hati kalo begini jadinya. Namun ketika asyik menggunakan laptop. Jodi, sepupu bayu, tiba-tiba masuk ke kamarnya dan,

“Ettss...etss...etsss jangan gunain laptopnya bayu!” sahut jodi buru-buru merampas laptopnya dari tangan bayu.

“Eh, iya? Maaf mas jodi...” jawab bayu

“Iyaa gapapa kok. Bukannya gak boleh yaa. Soalnya dalam laptop ini banyak file penting yang kalo hilang atau kehapus wahh bisa kacau” jodi menjelaskan kepada bayu

“Iya mass maaf sekali lagi, bayu gak tahu” bayu mencoba meminta maaf kembali

“Iya udah gapapa, gak usah dipikirin juga. Kalau kamu mau gunain internet atau main game, pakai komputer mas jodi aja” jodi menawarkan.

“Iya mas. nanti aja deh gunain komputernya. Aku mau tidur dulu ajaa. Lagipula, tadi aku bingung mau ngapain” ucap bayu mengambil posisi berbaring di ranjang

“Oke deh kalau mau kamu begitu. Mas jodi mau ngetik dulu yaa ” sahut jodi sambil memegang laptopnya.

Jodi mengambil posisi duduk di lantai bawah kamarnya sambil sibuk dengan laptopnya siang itu. Sementara bayu hendak tertidur untuk beristirahat sejenak sebelum memibicarakan bagaimana sekolahnya besok dengan sang mama. Keduanya pun melanjutkan aktivitas mereka masing-masing

Sementara di lantai bawah, nia dan kakaknya tidak terlihat lagi di ruang tamu. Keduanya sudah berada di kamar. Ya, kamar mira. Di sana keduanya tampak duduk bersama di atas ranjang. Nia memandangi kakaknya yang mengenakan hijab. Padahal, dulu kakaknya berpenampilan cukup seksi. Namun, entah apa yang membuat kakaknya memilih untuk berhijab. Nia terus memandangi sang kakak. Kakaknya sedang sibuk menggunakan ponselnya. Entah siapa yang dihubungi. Nia begitu kagum pada sang kakak. Ia bisa sendirian mengurusi buah hatinya sendiri ketika ditinggal mati suaminya. Wajar saja, mira menggunakan warisan sang suami untuk membuka usaha butik muslimah dan restoran. Dan, usahanya itu terbilang berhasil. Nia membandingkan dengan dirinya yang tak bisa apa-apa sekarang. Cukup lama sang kakak menelepon. Itu membuat nia memilih beristirahat sejenak di atas ranjang kakaknya.

Siang itu bayu dan mamanya beristirahat secara terpisah. Bayu tidur di kamar sepupunya. Sementara sang mama tidur di kamar di tantenya. Anak itu tertidur pulas hingga sore hari membuatnya terbangun begitu saja.

“Hoaaaheeeeeemmm......” bayu terbangun menguap melihat seisi kamar.

Anak itu tidak melihat sepupunya di kamar . Ia hanya melihat laptop sepupunya yang menyala dan ditinggalkan begitu saja. Bayu lekas ingin mematikan. Ia turun dari ranjangnya dan mencoba mematikan secara perlahan posisi laptop yang sedang screensaver. Namun, tiba-tiba ia terkejut ketika melihat layar laptop yang sudah pulih kembali menampilkan sesuatu yang membuatnya amat terkaget. Karena panik dengan yang ia lihat dan khawatir sepupunya kembali, ia buru-buru saja tinggalkan laptopnya di lantai dan kembali naik ke ranjang dengan posisi berbaring kembali. Lama ia menunggu sang sepupu yang belum balik ke kamar. Itu membuatnya amat penasaran dengan isi laptop sang sepupu setelah melihat sesuatu yang mengejutkannya barusan. Karena dihantui rasa penasaran, ia mencoba turun dari ranjangnya. Namun,

“Eh, bayu udah bangun?” sapa jodi yang membuka pintu kamar

Bayu cukup kaget dengan sapaan sepupunya, “Eh, mas jodi? Iya nih mas aku baru bangun”

Ketika melihat bayu terbangun, jodi lantas menutup laptopnya begitu saja dan memegangnya. Bayu memperhatikan hal tersebut. Justru itu membuatnya makin penasaran. Tak ingin berlama-lama di kamar sepupunya, ia mencoba ke lantai bawah seraya menemui sang mama. Ia keluar kamar sang sepupu dan menuruni tangga. Sesampai di bawah, ia bingung dimana posisi mamanya sekarang karena setahu dirinya ia terakhir kali melihat sang mama di ruang tamu. Ketika dalam posisi bingung itu, tante miranya menyapanya.

“Bayu nyari apa? nyari mamanya yaa? Mamanya ada di kamar tante tuh...” ucap tante mira kepada bayu.

Bayu tak sempat membalas jawaban sang tante. Ia terkejut melihat tantenya... anak itu terdiam mematung....

Bersambung...

from Cerita Cewek Biru | Cerita Cewek Eksibisionis dan Suka Pamer Keseksian

Cerita Eksibisionis Nia Mamaku Hamil : 15 Tempat Yang Aman Part 1

Tempat Yang Aman

###########

Di sebuah kamar seorang wanita bermandi keringat bersama dua orang lelaki tanpa sehelai busana pun di atas satu ranjang yang sama. Wanita itu masih terbangun di atas ranjangnya sementara dua laki-laki yang bersamanya tampak sudah terlelap dengan wajah amat lelah. Ya, wanita itu adalah Nia. Nia tidak ikut tidur melepas lelah usai berhubungan badan dengan pak broto dan pak arso yang sudah terlelap lebih dulu setelah menyetubuhi dirinya. Ia masih sibuk membersihkan mulut dan vaginanya yang dipenuhi oleh sperma pak broto dan pak arso yang berejakulasi di kedua bagian tubuhnya itu. Sambil membersihkan, tatapan matanya memandangi dua lelaki yang berbaring pulas di dekatnya. Terlebih nanar matanya mengarah ke pak broto, Begitu serius ia memandangi lelaki yang telah memberinya tempat bernaung sementara. Hanya saja entah apa yang dipikir ibu satu orang anak tersebut.

Nia segera beranjak dari ranjang yang baru saja menjadi medan pertempuran manusia bergumul satu sama lain. Ia mengambil pakaian tidurnya yang terletak di sisi kanan bawah ranjang. Tubuhnya yang padat dan sintal lantas ia tutupi dengan pakaian yang baru saja ia ambil itu. Tanpa berpikir lama setelah mengenakan pakaian, nia meninggalkan kamar tersebut sekaligus rumah kayu dan tua milik pak broto. Ia berjalan pelan langkah demi langkah menuju tempat kosnya kembali. “Bayu kemana ya?” pikir nia ketika membuka pintu. Wanita itu tak melihat sang putra di ruang depan tempat kosnya. Padahal, sebelumnya ia melihat bayu sedang tertidur di lantai dengan buku-bukunya. Lantas ia tutup rapat-rapat tempat kosnya. Setelah itu ia langsung menuju kamarnya untuk mengecek apakah bayu ada di dalam. Dan ternyata anak itu sudah berbaring tengkurap di atas kasur. Nia menarik nafas lega. Ia susul sang anak dengan berbaring di sebelahnya. Wanita itu berpikir sejenak sambil mencoba menutup matanya untuk beristirahat. Sementara sang anak di sebelahnya hanya memejamkan mata. Padahal anak itu belum tertidur. Dia terengah-engah usai berjalan terburu-buru dari rumah pak broto setelah baru saja menyaksikan untuk kesekian kalinya persetubuhan sang mama.

“De, ade, bangun sebentar de. Mama mau ngomong” ucap nia mengelus kening sang putra

“hoaaaaheeem.....Ada apa sih maaa?, aku kan masih ngantuk banget” jawab bayu yang sebenarnya pura-pura sedang tidur.

“Emmm..... besok kamu gak usah sekolah dulu ya de” terang nia

Lantas bayu menoleh ke wajah sang mama,”loh kok gitu ma?”

“Iya, besok kita pindah dari sini. Kita bakal ke rumah tante mira” nia menjelaskan dengan lembut

Bayu terdiam sejenak. Anak itu dalam hatinya begitu bahagia karena ia bersama sang mama akan segera meninggalkan tempat kos. Bagi bayu, ini berarti sang mama tidak akan lagi berkeharusan untuk berhubungan badan dengan pak broto. Itu juga berarti lepas sudah ketergantungan ia dan mamanya dengan lelaki paruh baya tersebut. “rumah tante mira kan jauh maa dari sekolahku, kenapa kita gak pulang ke rumah aja maa biar kita bisa tinggal sama papa lagi” sahut bayu kepada sang mama dengan mata masih mengantuk.

“Bayu, mama kan udah bilang. Mama gak mungkin lagi tinggal sama papa. Udah berapa kali mama jelasin sih” kesal nia pada sang putra.

“yahh mama” gerutu bayu kecewa

“Yaudah de kita tidur sekarang. Besok pagi-pagi banget kita harus meninggalkan tempat ini” timpal sang mama tidur membelakangi bayu

Malam itu nia tertidur lebih dahulu ketimbang putranya. Bayu belum tidur lagi. Ia masih memikirkan kemana gerangan akhir cerita kehidupannya akan berujung kalau terus begini. Ia masih berharap keluarganya dapat utuh kembali, walaupun peluang itu kelihatannya kecil. Di balik itu semua, ia bersyukur akan pergi dari rumah pak broto, lelaki yang mau menikahi sang mama. Tak lama anak itu menyusul sang mama yang sudah terlelap.

Di rumah pak broto, pak arso tampak mengucek-ngucek matanya. Lelaki yang juga atasan haris tersebut nampak terbangun di ranjang yang baru saja ditinggalkan nia. Ia melihat nia sudah tidak ada lagi di kamar itu. Lekas ia mengambil sarung lusuh pinjaman pak broto yang tergeletak di sisi ranjang.

“Pak broto, pak broto, bangun pak. Nia kok udah gak ada di sini?” teriak pak arso membangunkan musuh yang telah menjadi kawannya tersebut

“Alaaaahhh dia udah balik pak ke tempat kosnya” sahut pak broto lemas masih mengantuk

“Hooohh. Yasudah pak. saya pulang dulu pak. Pakaian saya di mana ya?” tanya pak arso memakai sarungnya

“Itu pakk di bangku ruang tamu depan” jawab pak broto tampak menoleh

Lekas memakai sarungnya, pak arso langsung mengambil pakaiannya di ruang tamu depan rumah pak broto. Buru-buru lelaki itu mengenakannya karena ia akan segera pulang ke rumah. Setelah mengenakan pakaiannya ia pergi meninggalkan rumah pak broto menuju mobil sedannya yang terparkir di halaman. Sebelum masuk ke mobilnya, ia menatap tempat kos nia.

“Ini belum berakhir nia sayang..... hehe. Sampai kamu mengandung anakku” gumamnya dalam hati

Masuklah pak arso ke mobilnya. Tak beberapa lama meluncurlah pak arso meninggalkan tempat yang baru saja disinggahi untuk melampiaskan nafsu birahinya.


Keesokan pagi,

Pagi-pagi buta dengan dibalut daster yang sama seperti semalam, nia sudah terbangun. Terlihat ia membereskan dan memasukkan seluruh perlengkapan dan pakaiannya ke plastik dan tas besar. Ia pastikan tidak ada lagi yang tersisa di tempat kosnya. Ia juga sekalian memasukkan perlengkapan dan pakaian bayu ke sebuah plastik dan ransel. Setelah itu ia berganti pakaian langsung tanpa membersihkan dirinya usai bersetubuh semalam. Ia mengganti pakaiannya dengan kaos berkerah berwarna dengan celana jins ketat panjang menutupi bagian bawah tubuhnya. Setelah itu, ia membangunkan sang anak dengan tergesa-gesa.

“De, ayo bangun de. kita musti berangkat sekarang nih” ucap nia dengan nada agak keras

“Addduhhh mamaaaa.... kok buru-buru banget sih. Ke rumah tante mira kan gak harus pagi-pagi begini juga maa” keluh bayu

“Udaahhh buruan bangunn deee... lihat tuh barang-barang udah mama siapin semua” sahut nia kepada putranya seraya menunjukkan semua barang yang sudah dibereskannya.

“huuuuhhh iyaa maa” bayu menarik nafas

Anak itu lekas terbangun. Ia lekas mencari handuknya, tetapi handuk anak itu sudah dimasukkan ke ransel miliknya.

“Ma, handukku mana?” tanya yang sudah beranjak dari kasur

“Gak usah mandi de, kita musti buru-buru nih” sahut sang mama yang masih memeriksa satu per satu seluruh kelengkapan

“gakk mau maaa. Aku mau mandi pokoknya. Kalo gak mandi bau” kesal bayu

“Yaudah sana mandi. Itu handuknya di ransel kamu, bawa baju sama celana kamu sekalian biar langsung dipakai di kamar mandi” jawab nia

“iyaa maa” balas bayu membuka ranselnya

Bayu mengambil handuk, kaos kerah berwarna hitam, celana dalam hitam, dan celana jins panjang dari ranselnya. Lekas semuanya itu ia bawa ke kamar mandi.

Sementara nia sedang mengecek keuangannya. Uangnya akan habis sekali pakai untuk berkunjung ke rumah sang kakak dengan menggunakan taksi. Memang tidak ada pilihan untuk ibu satu orang anak itu. Barang bawaan memaksanya untuk menggunakan taksi agar lebih nyaman. Lagipula ia yakin sang kakak akan membantu keuangannya. Selama ini ia tidak memilih bernaung di rumah kakaknya selepas pergi dari rumah karena ia khawatir akan membebani sang kakak. Namun karena keadaan mendesak, tidak ada pilihan lain bagi nia kecuali sang kakak sebagai tempat tinggal sementara untuk dirinya dan bayu.

Cukup lama nia menunggu sang putra mandi hingga ia mencoba mengecek ke kamar mandi sekalian memeriksa apakah masih ada barang yang tertinggal. Berjalanlah nia dari kamarnya menuju kamar mandi. Betapa kagetnya nia.....

“uuuhhh mamaaaa, bayyuuu mau ngentott mamaaa maa.... mama mau kan bayu ento ma......” suara pelan bayu dari dalam kamar mandi

Mendengar ucapan sang anak, nia sontak kaget. Entah apa yang membuat sang putra yang sedang beranjak dewasa itu mengkhayalkan bersetubuh dengannya. Buru-buru ia kembali ke kamar. Ia berpikir sejenak kiranya apa membuat bayu demikian. Tak lama wanita itu berteriak,

“Dee... buruann mandi-nyaa! Bentar lagi kita harus berangkat!” teriak nia

“Iyaa maa sebentar lagi!” sahut bayu membalas

Sambil menunggu bayu yang sedang berada di dalam kamar mandi, nia menerka-nerka apa penyebab bayu demikian. Nia agak shock mengetahui hal itu. Bagaimana mungkin anak kandungnya sendiri itu ingin menyetubuhinya yang merupakan ibu kandungnya. Nia akan berusaha menyelidikinya. Ia lupakan sejenak persoalan bayu. Nia mengeluarkan seluruh barang yang akan dibawanya satu per satu ke luar tempat kos. Dan, di luar tempat kos, langit pagi masih gelap. Cahaya mentari belum menampakkan sinarnya. Nia mencoba tarik nafas dalam-dalam udara pagi yang masih segar itu seraya merehatkan pikirannya sejenak. Setelah itu, barulah ia keluarkan barangnya satu per satu.

Ketika barang terakhir nia keluarkan, keluarlah bayu dari kamar mandi dengan pakaianya yang sudah rapi ia kenakan.

“Maa... aku udah siaapp” ucap bayu menunjukkan dirinya kepada sang mama

“Yaudah yuk kamu buruan keluar. Mama mau tutup pintu kosnya” jawab nia di depan pintu tempat kosnya.

“Iya maaa” sahut bayu

Setelah bayu keluar, nia menutup pintu kosnya tersebut. Lalu kuncinya ia letakkan begitu saja menggantung di pintu.

“De, kamu tunggu sini dulu yaaa. Mama mau cari taksi dulu ke depan” terang nia kepada putranya

“Okee maa” balas bayu.

Nia lantas melangkah meninggalkan bayu yang menunggui seluruh barang bawaan. Ia berjalan ke arah luar wilayah rumah pak broto untuk mencari taksi. Selagi sang mama mencari taksi, bayu melamun sejenak entah apa yang dipikirkan anak itu. Tak beberapa lama datanglah taksi sedan berwarna biru masuk ke halaman rumah pak broto. Taksi itu kemudian berhenti pas di depan bayu yang sedang menunggui barang bawaan. Lalu, pintu bagasi pun terbuka. Sang mama keluar bersamaan dengan supir taksi. Sang mama menemui bayu. Sementara supir taksi memasukkan seluruh barang bawaan nia dan bayu ke bagasi. Setelah sang supir memasukkan semua barang bawaan, nia dan putranya lekas masuk ke taksi disusul sang supir. Kemudian taksi tersebut meluncur meninggalkan halaman rumah pak broto.

Di dalam taksi bayu bercengkrama dengan mamanya,

“Ma, kenapa kita gak pamit dulu ke pak broto? Kan dia udah berjasa banget membantu kita...” tanya bayu heran

“Emmm gak usah dee. Itu kenapa mama pengen pergi pagi-pagi dan buru-buru banget supaya gak ketahuan pak broto”

“Lah emang kenapa maa?” tanya bayu makin heran

“Gapapa. Eh iya nanti pas sampai di rumah tante mira, kamu bakal ketemu sama sepupu laki-laki kamu” jawab nia sambil mengalihkan pembicaraan

“Hah? siapa ma?” tanya bayu penasaran

“Iyaaa... itu anaknya tante mira, mas Jodi... Dia lebih tua dari kamu, umurnya 18 tahun. Sekarang dia masih kuliah” teran nia kepada bayu di dalam taksi

“emmmm” bayu mengangguk seolah mengetahui

“Jadinya sekarang kamu ada temen mainnya deh” ucap nia mencoba menghibur bayu

“Yaa semoga ajaa deh maa.........” sahut bayu tidak yakin

Taksi itu pun melakukan perjalanan yang lumayan jauh dari tempat kos nia. Di dalamnya si supir fokus mengemudi, sedangkan bayu dan mamanya terkadang asyik sendiri, terkadang mengobrol satu sama lain.

Sementara itu pak broto tampak terbangun di ranjang kamarnya.

“Hoaahheeeeeeem fuuuuhhhh..... cape juga semalam. Meski begitu, puas deh ngentot si nia hehe..” ucap pak broto sambil mengenakan sarungnya.

“Dasar pak arso, nyelonong kabur aja. Padahal, udah di kasih kesempatan tempur bareng. Giliran dah nyembur kaga pamit sama sekali sama yang kasih kesempatan” keluh pak broto seorang diri. Padahal, semalam pak arso sempat pamit. Namun, pak broto mungkin lupa.

Pak broto beranjak keluar kamarnya. Ia memilih duduk di ruang tamunya sejenak selagi mengambil nafas pagi itu. Selagi terduduk di bangku, kepalanya ia senderkan ke dinding tembok rumahnya. Lelaki itu memejamkan matanya kembali, dari mulutnya keluar ucapan pelan..

“aduh... Gak sabar nunggu rencana besar pak arso” ucap pak broto pelan sambil memulai tidur kembali

--------------------------------------------------------------------------------------------

Tante Mira

“Jodii! Hey! kamu bangun! Hari ini kamu kan ada jadwal kuliah!” ucap seorang wanita berhijab kepada lelaki muda yang masih tertidur memeluk gulingnya.


“Nanttii ajaa maa ahhh... masih ngantuk akuu” ucap lelaki muda itu melawan

“Kamu mau gak lulus satu mata kuliah lagi gara-gara jatah absen habis?!” marah wanita berhijab tersebut

“Ihhh sih mama bawel banget sih. Iya deh ma iyaa aku bangun nih.. nihh...” kesal anak muda itu

“Kamu udah gede, kelakuan masih kayak anak kecil aja” sahut wanita berhijab kembali

“Mama juga... makanya maa, buruan cari papa baru buatku biar mama gak bawel kayak gini juga” timpal anak muda itu bangun dari tempat tidurnya yang awut-awutan.

Tiba-tiba ketika keduanya masih terlibat perbincangan serius, terdengar bel berbunyi dan suara wanita memanggil di depan pagar rumah wanita berhijab tersebut,

“Mira.... miraaa, ini akuu niaa” sahut nia sambil membunyikan bel berulang kali

Wanita berhijab itu pun langsung turun menuruni tangga rumahnya yang berlantai dua ketika bel berbunyi dan suara seorang wanita berteriak tidak begitu jelas di telinganya. Ia berjalan terburu-buru menghampiri suara tersebut. Sementara lelaki muda itu malah kembali tidur lagi.

“Eh kamu niaa.... adikku..” ucap wanita berhijab tersebut membukakan pagar

“Iya nih kak mira, aku kangen sama kakak” timpal nia

“Kamu sendirian? Si bayu mana?” tanya wanita berhijab itu.

“Ini...” ucap nia sambil menunjuk bayu

“Eh bayu, adduuhhh tante kangen sama kamu. Gak nyangka ya... dulu terakhir ketemu sama kamu, kamu masih kecil banget. Sekarang udah agak gede hehe” senyum wanita berhijab sambil menyalami bayu.

Bayu terdiam sejenak ketika wanita berhijab itu menyapanya. Ia mencoba mengingat siapa wanita itu. Tak beberapa lama barulah ia ingat. Wanita itu adalah tante mira. Kakak dari mamanya. Padahal kalau dia sadar sebenarnya mamanya sudah memberitahu kalau dia dan mamanya akan berkunjung sekaligus pindah ke rumah tante mira. Hanya saja, mungkin bagi bayu, penampilan tante miralah yang membuatnya lupa. Tante mira amat berbeda dari sebelumnya. Tante mira tak kalah cantik dengan mamanya. Dahulu, wanita itu suka berpenampilan persis seperti mamanya, ya berpakaian ketat, suka menonjolkan aurat tubuh. Namun, kini ia sedikit terkaget. Tante mira yang ia kenal dulu sekarang sudah berhijab. Wanita itu mengenakan hijab berwarna putih dengan kaos tangan panjang dan celana panjang kain berwarna biru.

Tak hanya itu, ia mencoba melihat dan mengingat sejenak rumah tantenya ketika terakhir ia mengunjunginya terakhir dan sekarang. Sungguh berbeda, rumah tantenya agak kurang terawat dibandingkan dahulu. Rumah dua lantai bercat putih itu sudah mulai mengelupas cat dinding rumahnya. Pikir bayu, wajar saja. Tante mira sudah tidak bersuami lagi. Seingat bayu, suami tante mira sudah meninggal dunia karena gagal jantung beberapa tahun yang lalu. Kejadian itu juga sudah cukup lama. Mungkin kaitannya karena tidak ada lagi suaminya, tante mira mengalami kesulitan keuangan.

“ehh ayo masuk dulu yukk... sini aku bantu sekalian” ucap mira sambil membantu barang bawaan adiknya masuk ke dalam rumahnya

“Terima kasih kaak” balas nia terhadap perlakuan sang kakak

Bayu hanya mengikuti saja pergerakan sang mama masuk ke rumah tante mira. Anak itu berbarengan bersama mama dan tantenya masuk ke rumah. Di dalam rumah tantenya, bayu melihat dinding rumah bercat hijau muda. Penampilannya sangat berbeda jika dibandingkan di luar rumah. Bagian dalam rumah tante mira, begitu terawat. Di dalam rumah itu bayu melihat sofa di ruang tamu dan televisi juga. Tak beberapa jauh dari ruang tamu bayu melihat meja makan beserta kursi-kursinya.

“Ayo duduk dulu sini...” ucap mira mempersilahkan duduk sambil tersenyum kepada adik dan keponakannya

“Iya makasih kak” balas senyum nia

“Barang bawaan kalian kok banyak banget kayak orang mau pindahan?” tanya mira heran

Tiba-tiba nia mengedipkan matanya kepada sang kakak sambil berkata, “nanti aja ya kak kita jelasin” nia tersenyum. Mira yang menangkap sinyal itu langsung membalas, “eh yasudah kalau gitu kalian duduk sambil istirahat saja dulu”

“Eh iya kak, si jodi mana?” tanya nia kepada kakaknya

“aduhh iyaaaa. Jod... jodiii... ada tante nia di bawah nih jod... sama bayu...” teriak mira memanggil putranya

Mira mencoba memanggil putranya kembali. Namun, tak disahut oleh jodi, sang anak. Pada akhirnya wanita itu dengan kesal mencoba menghampiri sang putra.

“Maaf yaa jodi memang suka begitu. Dia tadi lagi tidur udah aku bangunin soalnya udah pagi. Lagipula, dia ada jadwal kuliah juga. Eh, kayaknya dia tidur lagi nih. Maklum yaa sekarang dia sudah kuliah yaa jadi begitu hehe...Yasudah aku samperin dulu yaa” ucap mira kepada adik dan keponakannya

“Udah gak usah kak... biarin aja.. Dia mungkin cape...” nia memakluminya

“Emm biarin nia, si jodi memang harus digituin” timpal mira yang beranjak menghampiri sang putra di kamarnya yang terletak di lantai dua.

Bayu hanya terdiam ketika tantenya hendak mencoba memanggilkan saudara sepupu laki-lakinya. Sebenarnya bayu juga tidak begitu ingat kebersamaan dirinya bersama sang sepupu ataupun terakhir ia bertemu. Sebaliknya, bayu justru malah khawatir sepupunya yang diharapkan bisa menjadi kawan juga, malah cuek padanya.

Tak beberapa lama, muncullah mira bersama putranya yang berambut ikal dan agak gemuk berkulit sawo matang itu. Jodi namanya. Wajahnya agak bopengan. Matanya agak sipit menurun dari mata mamanya. Anak itu sedang memakai kaos hitam dan celana training pendek berwarna biru.

“Nih nia, si jodii...” ucap mira kepada adiknya

“ehh tantee nia... tante apaa kabar?” sapa jodi kepada tantenya sambil menyalami

“tante baik kok jod. Kamu sendiri bagaimana?” nia membalas sapaan.

“aku mah selalu baik tante. Eh iyaa ini bayu yang waktu kecil aku temenin main bola kan?” ucap jodi melihat bayu

“Iya jod, kamu masih inget aja” timpal nia kepada keponakannya

“Bayu apa kabar? Masih inget sama mas gak? Kamu dulu waktu kecil sering main bola sama mas?” ucap jodi mengingatkan

Bayu terdiam. Anak berumur 12 tahun itu tidak ingat sama sekali kenangan bersama sepupunya. Sebaliknya sang sepupu ingat. Beberapa kali ia mencoba mengingat namun tak ada memori tentang sepupunya tersebut. Bayu malah sedang menerka-nerka sifat sepupunya. Menurutnya, jodi adalah anak yang gampang akrab dengan orang atau mudah bergaul. Selebihnya, bayu tidak tahu. Cuma itu yang bisa ditangkap bayu dari sikap jodi kepadanya dan kepada sang mama.

“Kok malah diem, bayu? Mungkin kamu lupa yaa... iya juga sih waktu itu kamu masih umur empat tahun” senyum jodi kepada sepupu mudanya

“Iya mas. aku lupa. Malah gak keinget sama sekali hehe” senyum bayu kepada sepupu tuanya

“Kamu sekarang kelas berapa?” tanya jodi sambil menatap mata bayu

“kelas 6, mau naik smp mas” jawab bayu tersenyum

“Ohh bentar lagi bayu abg dong ya hehehe” tawa jodi kepada sepupunya

Mira lalu menyela pembicaraan kedua sepupu yang sedang bertemu dan bersapa,

“Yaudah jodi, kamu ajak bayu ke kamar kamu gih. Eh, iya sekalian aja kali yaa kamu tidurnya sekamar sama bayu, gimana?” tanya mira kepada putranya

“Boleh aja ma, jadi bayu biar makin akrab deh sama aku. Tapi bayunya mau gak?” ucap jodi kepada sang mama

“bayu mau kok” sahut bayu yang entah apa dasar kemauannya tersebut

“eh iya, tapi kuliah kamu gimana jodi, kata mama kamu sekarang kamu ada jadwal kuliah?” timpal nia kepada keponakannya.

“Gak usah khawatir tante. Aku bisa izin kok. Bilang aja ada saudara lagi ke rumah” jodi menanggapi kekhawatiran tantenya.

“Yaudah sana buruan kamu ajak bayu ke atas gih. Mama mau ngobrol sama tante nia dulu” mira mempersilahkan putranya mengajak bayu ke kamar jodi.

Bayu pun diajak jodi ke kamarnya di lantai dua. Selagi berjalan masuk ke kamar, jodi bayu melihat ada tiga pintu di lantai dua. Entah ruang apa saja itu. Di lantai dua di luar ruang tersebut terdapat lemari yang berisikan buku-buku dan benda-benda hiasan saja. Selain itu, hanya lampu yang menggantung dan jam yang menempel di dinding. Tak lama masuklah bayu ke kamar sepupu tuanya itu.....

Bersambung....

from Cerita Cewek Biru | Cerita Cewek Eksibisionis dan Suka Pamer Keseksian

Cerita Eksibisionis Nia Mamaku Hamil : 14 Akankah Mama Hamil? Part 2

Cerita Eksibisionis Nia Mamaku Hamil : 13 Akankah Mama Hamil? Part 1

Maaf yang udah banyak menunggu kelanjutan cerita ini karena kemarin saya cukup sibuk. Nah, mohon maaf lagi nih. Ini cerita kentang. Kelanjutannya besok. Soalnya gak asyik aja tiba-tiba langsung crott hehe. Terima kasih atas perhatiannya....


Nia dan pak broto asyik mengulum bibir satu sama lain usai melampiaskan hasrat seksual mereka berdua. Bibir dan lidah keduanya terasa tak mau berpisah.

“Pak.... udah dong. Nia udah cape nih....” ucap nia dalam pelukan pak broto

“Tapi, bapak masih kepengen nia sayang” manja pak broto memeluk nia

“Yaudah tapi jangan sekarang yaa pak. Nia mau istirahat. Bapak, pengen nia sakit lagi?” tanya nia menatap mata pak broto

“Yaa enggak dong. Yasudah kalo mau kamu begitu” kecewa pak broto

“Maaf yaa pak.., tapi lain kali kita nanti main lagi kok” ucap nia dengan muka manis

“Iyaaa...” balas pak broto yang terlanjur kecewa

Pak broto lekas turun dari ranjang nia yang awut-awutan. Ia lekas mengenakan pakaian dan sarungnya yang tergeletak di lantai kembali. Setelah itu ia beranjak keluar kamar tanpa berpamitan ke nia terlebih dahulu. Mungkin ia kecewa karena wanita itu tak mau melayani nafsunya yang kembali bangkit. Ia melihat bayu yang masih tertidur ketika melangkah menuju pintu depan. Lantas, ia keluar dari tempat kos nia menuju rumahnya dengan langkah pelan.

Sementara bayu baru saja mengintip pak broto yang melintas di depannya.

“Aduh hampir saja ketahuan...” ucap anak itu yang sedang berbaring di lantai

Dia lalu mencoba mengecek sang mama di kamarnya. Sang mama sedang tertidur membelakanginya menggunakan selimut yang lusuh itu. Tampaknya sang mama tertidur tanpa mengenakan pakaian. Ia melihat punggung sang mama begitu bebas terpampang tak tertutupi sehelai benang pun, kecuali selimut yang menutupi separuh tubuh mamanya. Kemudian anak itu kembali berbaring di lantai depan.

“Aduhh.. kalo kebayang yang tadi mama lakuin jadi susah tidur” ucap bayu dengan penis kecilnya berdiri

Bayu memikirkan aktivitas yang dilakukan sang mama dan pak broto yang sempat dia intip. Hal itu membuat penis kecilnya berdiri tegak. Dia merasa tidak bisa tidur karena pikiran tersebut. Namun lama kelamaan anak itu akhirnya tertidur juga akibat malam yang semakin larut.

Keesokan paginya,

“De, de, bangun de... kamu gak sekolah?” ucap nia sambil menepuk bahu putranya.

“hoaaaaheeeeeemmm udah pagi yaaa maa?” tanya bayu dengan mata agak mengantuk

“Iyaaa.... kamu mandi gihh. Nanti terlambat loh” ucap nia mengelus rambut putranya

“Iyaaa deh maa...” ucap bayu bergegas bangun dari pembaringannya di lantai.

Anak itu lalu melihat penampilan sang mama ketika terbangun. Ia sedikit heran sejak kapan sang mama terbangun di pagi yang matahari saja belum begitu tampak. Mamanya sudah terlihat rapi mengenakan kaos merah berkerah dan celana pendek trainingnya yang berwarna hitam. Kemudian Anak itu lekas mengambil handuknya yang tergantung di kamar. Ia bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Di dalam kamar mandi, ia terus terbayang apa yang dilihatnya semalam. Itu membuat penis kecilnya berdiri selama membersihkan diri di kamar mandi. Sementara dirinya juga begitu gelisah dengan keadaan alat vital kecilnya yang sedang tegak mengeras. Ia berusaha memikirkan cara agak alat kelaminya bisa layu kembali. Maka, dia mencoba melupakan secara perlahan yang dilihatnya semalam dengan mengingat hal lain, seperti masalah pelajarannya di sekolah. Alhasil, perlahan-lahan hal tersebut membuat penis kecil anak itu melemah.

Sementara nia sedang sibuk mempersiapkan dirinya untuk mengantar bayu ke sekolah. Di sisi lain, dia juga memikirkan tawaran pak arso untuk bekerja di perusahaannya. Ya, nia butuh pekerjaan untuk mencari nafkah untuk dirinya dan sang putra. Lagipula, ia tidak ingin merepotkan pak broto yang telah banyak membantunya. Masalah perceraian dengan suaminya, dia belum begitu memikirkan. Dia lebih memikirkan bagaimana kelanjutan kehidupannya bersama sang anak.

“de... de...! mandinya buruan! nanti kamu keburu telat loh” teriak nia mengingatkan

“Iyaa maa... ini aku udah selesai” sahut bayu berjalan ke kamarnya dengan handuk melilit tubuhnya.

Nia lantas langsung meminta putranya mengenakan pakaian seragam dan juga mempersiapkan segala sesuatunya yang hendak dibawa ke sekolah. Sementara wanita itu memakai celana panjang jinsnya. Kemudian ia bergegas keluar tempat kosnya lebih dulu. Ia ingin menikmati udara pagi pada saat kondisinya pulih kembali.

“De, mama tunggu di luar ya?” ucap nia kepada bayu yang sedang memasukkan buku-bukunya ke ransel

“Iyaa ma” jawab bayu sambil memilah-milah buku yang hendak dibawanya.

Di luar tempat kosnya, nia berolah raga ringan. Dia menggerakkan kedua tangan dan tubuhnya bersamaan ke kanan dan ke kiri. Tak lupa pula ia mengambil nafas sejenak seraya menghirup udara pagi yang masih cukup segar itu. Tak lama wanita itu memikirkan apa yang baru saja dilakukannya semalam. Ia merasa pak broto pantas untuk dijadikan suaminya. Laki-laki itu amat baik padanya setelah beberapa hal dia lewati. Di sisi lain, semalam nia juga sedang memerlukan akan kebutuhan rohaninya. Pak broto tak segan-segan memuaskan kebutuhan seksualnya semalam. Lagipula, ia rutin meminum pil kb sehingga tak khawatir pak broto menumpahkan sperma dalam rahimnya. Hanya saja, untuk saat ini ia tidak ingin terburu-buru menikah apalagi statusnya belum bercerai dari sang suami. Ia ingin fokus mencari pekerjaan terlebih dahulu.

“Ma, gak kepagian kita berangkatnya?” tanya bayu keluar tempat kosnya sambil menenteng sepatu

“Enggak kok de... nanti kita sarapan dulu aja di jalan yuk” ajak sang mama

“Hhheem terserah mama deh. Tapi jangan lama-lama yaa ma... Nanti bukannya kepagian, malah kesiangan aku berangkatnya” jawab bayu menatap mata mamanya

“Iya mama jamin dehh gak kesiangann” sahut nia dengan muka meyakinkan

Tiba-tiba ibu dan anak itu melihat pak broto yang masih mengenakan pakaian semalam dengan sarungnya melangkah menghampiri mereka berdua. Lelaki paruh baya itu lalu berdiri di samping nia sambil memperhatikan bayu mengenakan sepatunya

“Ohh lagi asyik ngobrol nih ceritanya” ucap pak broto kepada nia dan bayu

“Iyaa nih pak...” jawab nia tersenyum

Tiba-tiba laki-lakit itu meremas bokong nia

“Uhhh nia sayang kapan kita main lagi... bapak masih kepengen nih” bisik pak broto

“Isshhh bapak... ada bayu... Lagipula kan baru semalam. Intinya gak sekarang-sekarang juga kali pak” bisik nia pelan kepada pak broto

“Yuk ma kita berangkat” ucap bayu selesai mengenakan sepatunya

“Yuk dek kita berangkat” ucap nia menenteng tangan putranya

“Eh iyaa bayu, ini bapak punya uang buat jajan kamu di sekolah. Diterima yaa...” ucap pak broto memberi dua lembar uang seratus ribu rupiah

“Aduuh pak gak usah repot-repot” timpal nia

“Banyak banget ma uang jajanku” ucap bayu heran

“Udah gapapa... anggep aja itu untuk jajan bayu seminggu hehehe” ucap pak broto tersenyum kepada keduanya

“Terima kasih ya pak uang jajannya” ucap bayu mencium tangan pak broto

“Yasudah pak kita berangkat dulu yaa... terima kasih juga udah kasih bayu uang jajan” pamit nia kepada pak broto

“Yasudah kalian berdua hati-hati di jalan yaa....” ucap pak arso mengingatkan

Nia dan bayu lantas meninggalkan tempat kos mereka sekaligus pak broto yang baru saja memberi bayu uang jajan. Ibu dan anak itu berjalan bersamaan menuju ke arah jalan raya. Nia menenteng tangan sang putra yang membawa ransel yang cukup berat itu dengan erat.


####################

“Yah... nanti siang, bosku bakal telepon ayah. Soalnya, dia tertarik mau ngajak ayah untuk gabung ke bisnisnya” ucap haris kepada ayahnya

“Bisnis apa ris? Ayah bingung ditelepon pagi begini sudah ngomongin masalah bisnis” jawab ayah haris, pak paijo.

“Itu yaah.. bosku minta aku cariin petani jagung yang punya ladang sendiri. Dia mau ngajakin bisnis. Nah itu, Aku langsung ngajuin nama ayah” ucap haris menjelaskan dengan singkat

“Iya ris, ayah ngerti. Tapi bisnis apa?” tanya pak paijo

“Gak tahu yah. Nanti tanya bosku langsung aja. Dia kan nanti bakal telepon ayah” jawab haris kembali

“Yasudah deh kalau begitu. Eh iya ris, istri dan anak kamu bagaimana?” balas pak paijo

“Tut, tut, tut, tut” belum dijawaban pertanyaan sang ayah, telepon tiba-tiba dimatikan oleh haris

Ya, pagi itu haris yang sudah tampak rapi dengan setelan kemeja berwarna putih dan celana panjang bahannya berwarna abu-abu, sudah dalam perjalanan menuju kantornya. Di dalam mobilnya, ia menghubungi sang ayah terkait urusan bosnya, pak arso. Pak arso meminta haris mencarikan seorang petani jagung yang memiliki ladang sendiri. Lantas haris langsung mengajukan nama ayahnya yang kebetulan juga petani jagung yang memiliki ladang yang cukup luas. Setelah itu, haris tampak akan menghubungi seseorang lagi.

“Halo, pak arso?” ucap haris

“Iya ris, kenapa?” tanya pak arso

“Gini pak. Tadi saya sudah hubungin ayah saya. Nanti bapak telepon siang saja untuk urusan bisnis jagung itu” ucap haris menjelaskan kepada pak arso

“Oh bagus deh kalo begitu. siapa nama ayahmu ris?” tanya pak arso kembali

“Namanya paijo sukamto pak..” jawab haris singkat

“Oh yasudah terima kasih ya infonya ris” balas pak arso

“Iya pak sama-sama”

#########################

Di sisi lain, nia dan bayu sudah di dalam bajaj menuju tempat bayu sekolah.

“Ma, katanya kita mau sarapan dulu kok malah naik bajaj?” tanya bayu heran

“Kita sarapannya dekat sekolah kamu aja. Biar kamu gak terlambat. Lagipula, itu kan mau kamu juga de..” ucap nia kepada putranya.

“Heemmmm” bayu hanya menghela nafas

“Lagipula di dekat situ kan ada jualan nasi uduk. Kita bisa sarapan di sana” ucap nia kembali

“Terserah mama deh. Aku nurut aja” ucap bayu kembali kepada mamanya

Tak beberapa lama keduanya pun sampai di depan sekolah bayu. Tak lupa nia memberikan sejumlah uang kepada supir bajaj tersebut. Nia dan bayu lantas berjalan agak menjauh dari sekolah yang masih cukup lengang, namun sudah beberapa siswa mulai berdatangan sendirian, maupun bersama orang tuanya. Ibu dan anak itu sesuai rencana akan sarapan terlebih dahulu di tempat jualan nasi uduk dekat sekolah bayu. Letaknya tidak begitu jauh hanya beberapa meter dari sekolah anak itu. Setibanya di tempat sarapan, nia dan bayu melihat beberapa orang yang hendak pergi ke kantor juga sedang sarapan di tempat itu. Bayu lantas duduk terlebih dahulu, sedangkan sang mama sedang memesan. Setelah memesan barulah nia duduk bersama putranya.

“De, kamu setuju gak kalo mama kerja?” tanya nia kepada putranya

“Terus nanti yang nganter dan jemput aku siapa ma?” tanya bayu berbalik

“Kamu kan udah gede. Bukan anak kecil lagi dee.. masa dianter-jemput mulu” balas nia kepada putranya

“Terserah mama kalau masalah itu ma” ucap bayu singkat

“Oh” nia menghela nafasnya

Tak lama nasi uduk pesanan mereka tiba. Keduanya yang sedang mengobrol lantas menyantap sarapan mereka. Cukup lama mereka tak bercakap-cakap selagi asyik menikmati nasi uduk yang sedang keduanya makan. Tiba-tiba muncul seorang laki-laki...

“Eh bayu, lagi sarapan ya sama mamanya?” ucap laki-laki tersebut

“Eh iya..? eh? pak yono?” ucap bayu dengan muka panik menoleh ke laki-laki tersebut

“Siapa de?” bisik nia kepada putranya

“Ini guru matematikaku maa. Dia galak banget kalo di kelas” ucap bayu kepada mamanya

“Ohh begitu”

Karena dikenal sebagai guru galak, tidak ada percakapan di antara bayu dan gurunya, apalagi dengan orang tuanya. Nia merasa tidak kenal dengan guru matematika bayu. Wanita itu hanya mengenal wali kelas bayu. Sementara pak yono tidak berani memulai pembicaraan kembali apalagi reputasinya yang dikenal sebagai guru galak. Tak lama nia dan bayu selesai menyantap sarapan mereka. Nia terlebih dahulu membayar sebelum meninggalkan tempat itu dan tak lama,

“Pak kita duluan yaaa.....” ucap nia kepada pak yono yang menyantap sarapannya

“Iya bu..mari..” balas pak yono

Setelah itu bayu dan mamanya berjalan mendekati sekolah bayu. Ketika sudah di depan sekolah anak itu, nia lantas mencium kening anak itu.

“Belajar yang bener yaa de. Biar pinter...”ucap sang mama dengan tersenyum

“Iya maa” ucap bayu sambil mencium tangan mamanya

Bayu lantas meninggalkan sang mama seorang diri. Ia masuk ke sekolah sembari berjalan menuju ruang kelasnya dengan langkah tidak terburu-buru. Sementara nia berjalan meninggalkan sekolah sang anak. Ia tidak lekas buru-buru kembali ke tempat kosnya. Wanita malah sedang menghubungi seseorang.

“Halo ini pak arso?” ucap nia pelan

“Iyaa niaa sayang inii pak arsooo ada apa kamu telepon pagi ini? Jangan-jangan kamu kangen ya sama saya? Hehehe” jawab pak arso terkekeh-kekeh

“Heemmm pak. Saya jadi deh melamar di perusahaan bapak. Tapi kerjanya bagian apa yaa?” tanya nia penasaran

“ohh itu. Akhirnya kamu tertarik juga kan..hehehe. Kebetulan bagian sekretaris saya kosong apa kamu berminat?

“Heeem boleh deh pakk. Soalnya saya lagi butuh pekerjaan saat ini” ucap nia jujur

“Yasudah hari ini kamu boleh langsung datang ke kantor saya. Gak usah bawa lamaran segala. Kamu langsung keterima” ucap pak arso tegas

“Serius pak? masa secepat itu?” tanya nia tidak percaya.

“Yaiyalah langsung keterima. Kan aku bosnya hehehe” ucap pak arso tersenyum

Nia lantas menutup telepon. Wajahnya begitu sumringah ketika tahu ia kini sudah memiliki pekerjaan. Kemudian ia buru-buru menyetop bajaj yang melintas di depannya. Lekas ia kembali ke tempat kosnya dengan menggunakan bajaj tersebut.

Sesampai di tempat kosnya, nia lantas berganti pakaian. Tanpa mencopot pakaian dalamnya, ia ganti kaos berkerahnya dengan kemeja kantor berwarna biru muda miliknya yang sudah cukup lama tak terpakai. Alhasil, kemeja tersebut terlalu sempit buatnya sehingga cukup ketat ia kenakan. Lalu ia gunakan pula rok kantor yang juga cukup lama tak ia kenakan. Beruntung rok itu masih pas untuknya. Setelah berganti pakaian, nia kemudian mencari sepatu kantor miliknya yang ia bungkus dalam plastik sebelum meninggalkan kediaman lamanya. Sepatu itu pun berhasil ia temukan di bawah ranjangnya. Ia kenakan sepatu yang berhak tidak begitu tinggi itu. Kemudian lantas ia tinggalkan tempat kosnya dengan bermodalkan pakaian rapi dan dompetnya saja.

Ketika nia pergi dengan terburu-buru meninggalkan tempat kosnya, pak broto memandang dari jauh. Dia terheran-heran kemana wanita itu akan pergi dengan pakaian yang cukup rapi tersebut.

-----------------------------------------------------------------

from Cerita Cewek Biru | Cerita Cewek Eksibisionis dan Suka Pamer Keseksian

Cerita Eksibisionis Nia Mamaku Hamil : 12 Mama Mau Nikah Lagi Part 2

Update... panjang banget nih...

Hari sudah sore. Senja menyambut lelaki yang sedang merapikan meja kerjanya. Ya, haris sudah menyelesaikan seluruh pekerjaannya. Sebetulnya ia ingin menyerahkan pekerjaan yang telah diselesaikan kepada atasannya, pak arso. Namun ia melihat atasannya pak arso sudah pulang terlebih dahulu. Lantas ia berpikir besok saja menyerahkannya. Setelah itu ia bergegas meninggalkan kantor tempat dirinya mencari nafkah. Usai pulang kerja, sesuai dengan janji, haris menemui rani, kekasih gelapnya, di cafe, tempat biasa mereka biasa bertemu. Haris penasaran apa yang hendak dibicarakan kekasih gelapnya itu. Ternyata, Rani telah sampai lebih dulu ketimbang dirinya. Wanita itu sedang duduk menyeruput secangkir kopi hangat yang baru saja ia pesan. Lalu haris menghampirinya.

“Eh kamu mas” ucap rani melihat haris

“Iyaa...kamu udah dari sejak kapan?” tanya haris

“Baru setengah jam yang lalu.. ayo duduk dulu mas”

“Oke....” jawab haris sambil mengubah posisinya menjadi duduk berhadapan dengan rani

“Gini mas... aku mau ngomong, kemarin suamiku bilang kalo.........”

“Kalo apa ran?” tanya haris penasaran

“Kalo dia punya fantasi seks threesome. Nah dia berencana wujudin itu. Maka, dia pengen kamu menjadi orang ketiganya. Bagaimana mas?”

“Heeeemmm aku gak berminat sayang.... maaf yaa” jawab haris tegas.

“Kenapa mas?”

“Gak biasa aja. Lagipula aku lebih seneng kita ML berdua aja. Gimana?” jawab haris tenang

“Heeem yaudah kalo begitu. Aku gak bisa maksa juga”

“Suami kamu gak tahu kan, kita masih berhubungan?” tanya haris penuh rasa khawatir

“Gak kok. Tenang aja” jawab rani berbohong

“Oke, baguslah kalo begitu”

Setelah itu, keduanya lebih bercakap-cakap ke arah obrolan santai. Mereka terkadang bersenda gurau ataupun berbagi cerita bersama. Aktivitas itu keduanya lakukan hingga matahari terbenam. Lalu haris bergegas pulang lebih dulu meninggalkan rani seorang diri. Rani sebetulnya ingin diantar oleh haris. Namun, wanita itu tidak mau. Ia berdalih suaminya akan menjemput. Nyatanya tidak. Usai memastikan haris benar-benar pergi, Rani menghubungi suaminya. Ia mengatakan bahwa haris tidak menyukai apalagi berkeinginan untuk threesome. Ketika dihubungi, pak arso sedang akan bertemu salah seorang rekan bisnisnya. Ia menanggapi ucapan istrinya dengan santai. Baginya tidak ada masalah jika haris tidak mau. Lagipula, lelaki tua tersebut lebih memikirkan bagaimana bisa berhubungan badan dengan istri haris kembali.

Sementara haris usai bertemu kekasih gelapnya, dalam perjalanan pulang dengan menggunakan mobil, ia memikirkan dimana bayu, putranya, tinggal sekarang. Ia ingin sekali bertemu putranya tersebut. Ia berpikir sejenak bagaimana ia dapat menemui putranya. Tak lama lelaki yang rumah tangganya sedang di ambang kehancuran itu pun tersenyum.

“Mungkin besok pagi waktu yang tepat hemmm” gumamnya dalam hati

Di lain hal, nia dan putranya sibuk berbenah diri sore itu. Keduanya mandi secara bergantian. Bayu mandi terlebih dahulu. Tak perlu waktu lama bagi anak itu untuk membersihkan dirinya. Kurang dari 10 menit ia sudah selesai mandi. Barulah, giliran nia yang mandi. Di dalam kamar mandi, ia bersihkan diri seperti biasanya. Ia mandi cukup lama ketimbang putranya. Lebih kuran 10 menit ia berada di dalam kamar mandi. Tak lama keluarlah ia dari dalam mandi. Dalam lilitan handuk, ia bergegas masuk ke kamar. Ia melihat putranya sedang mempersiapkan buku dan tugas yang akan dipelajari dan dikerjakannya malam ini. Hanya saja ada sesuatu yang aneh di wajah nia. Ya, di dalam kamar mandi, ia sedikit membersihkan payudaranya. Ketika meremas sedikit bukit kembarnya, bukit kembarnya tersebut mengeluarkan cairan seperti ASI. Dia sungguh bingung karena dia tidak sedang dalam masa hamil apalagi menyusui. Oleh karena itu, ia berkeinginan untuk mengecek ke dokter esok hari dengan uang yang tersisa.

Malamnya, bayu dan sang mama sudah rapi. Anak itu sudah mengenakan piyama. Sementara sang mama mengenakan kaos ketat berbalut jaket dan celana jins. Bayu sedang mengerjakan pekerjaaan sekolah yang akan dikumpulkan esok hari. Ia melihat mamanya sedang bersiap pergi. Mamanya akan membelikan malam. Oleh karenanya, bayu akan ditinggal seorang diri. Tak lama kemudian mamanya sudah keluar tempat kos. Di dalam kamar, anak itu begitu serius mengerjakan pekerjaannya. Entah mengapa ia berhenti sejenak.

“Heeemm besok habis pulang sekolah ke rumah aja kali ya... hhhheemm tapi percuma juga, papa kan pulangnya malam. Masa iya sih aku tungguin di luar rumah sampai malam. Pulang-pulang diomelin mama bisa-bisa” ucap bayu pelan seorang diri.

Anak itu sepertinya berencana pulang ke rumahnya usai pulang sekolah. Hanya saja, ia ragu untuk melaksanakan rencana itu. Tak lama ia berpikir sejenak lagi.

“Heeem masih suka penasaran sama hal-hal yang terjadi dulu. Apalagi aku tadi mergokin mama berduaan sama pak broto di kamar mandi. Gak telanjang sih,, kayak yang dulu-dulu itu.. Tapi tetap aneh aja. Oh... yaaa... aku juga tadi di kamar mandi nginjek sesuatu cairan lengket. Persis, kayak waktu aku mimpi basah... apa sama ya.... hemmm besok semuanya akan aku cari dalam-dalam biar gak penasaran lagi” ucap bayu bicara seorang diri

Cukup lama anak itu berpikir sembari bicara sendirian. Bayu sepertinya masih penasaran dengan hal-hal yang dulu ia alami. Ia berencana menguak dalam-dalam esok hari agar tidak lagi membuat pikirannya dihantui rasa penasaran. Setelah itu, anak itu melanjutkan pekerjaan rumahnya kembali.

Sementara nia berada di luar seorang diri. Ia hendak mencari makan malam. Dalam benaknya sembari mencari makan, ia memikirkan keuangannya yang menipis. Ia bingung ingin membeli makan apa. Apalagi ia harus pergi ke dokter esok hari. Belum lagi ongkos bayu besok sekolah. Ia tetap berjalan walau beban itu menempel di pikirannya. Akhirnya nia putuskan untuk membeli nasi goreng satu bungkus saja. Ia berpikiran itu bisa menghemat. Lagipula bayu makannya tak banyak. Selain itu, uangnya juga bisa digunakan untuk bayu naik bajaj besok. Nia memesan nasi goreng yang pembelinya tak banyak itu. Ia menunggu sambil berdiri. Sambil menunggu sesekali ia melihat sekelilingnya. Tak lama sebungkus nasi gorengnya pun siap dibawa pulang. Tak lupa pula ia membeli satu botol air mineral berukuran tanggung. Pulanglah wanita itu...

Malam itu juga pak arso dalam perjalanan pulang ke rumahnya dengan menggunakan mobil. Ia baru saja bertemu rekan bisnisnya di suatu tempat. Lalu ketika ia menyetir, ia melihat seorang wanita yang dikenalnya. Ya, itu nia. Ia mengikuti nia pelan-pelan agar tidak diketahui. Wanita yang dikenalnya itu tampak membawa suatu bungkusan dalam plastik. Tak lama laju mobil pak arso berhenti di sebuah rumah yang halamannya cukup luas. Di sana ada bangunan satu lantai berjajar, masing-masing mempunyai jendela dan pintu.

“Oh sekarang kamu ngekos yaa sayang... aduh kasian banget kamu yaa cantik hehe... ” ucap pak arso pelan dari dalam mobil

Setelah memastikan nia masuk ke tempat tersebut, pak arso melanjutkan kembali perjalanan pulangnya.

Di lain hal, pak broto, pemilik kos nia, tampak sedang mondar mandir di rumahnya. Ia sedang berpikir bagaimana bisa menyetubuhi nia lagi, bahkan memilikinya. Ia tiba-tiba berhenti dan tersenyum.

Di sisi lain, nia sudah pulang ke tempat kosnya seusai membeli makan malam

“Mama pulang..... ade..... ini nasi gorengnya...” panggil nia kepada putranya

“Iyaaa maa!” sahut bayu kencang sambil menghampiri ke ruang depan.

“Dihabisin yaa de” ucap niaa

“Lah kok cuma satu ma? mama gak makan?” tanya bayu heran

“Gak. Mama udah kenyang de. Kamu makan aja sendiri”

“Ohh yaudah deh kalo gitu” ucap bayu sambil membuka bungkusan nasi goreng.

Sang mama memperhatikan bayu yang sedang makan. Tak lama wanita itu berucap

“De, besok ongkos bajajnya mama kasih yang berangkat dulu yaa.... sekalian uang kamu sarapan”

“Terus pulangnya bagaimana ma?” tanya bayu bingung

“Nanti pulangnya mama jemput aja”

“Oke deh.. tapi jangan lama-lama yaa maa...” ucap bayu sambil mengunyah makanan

“Iyaa..... . Eh iya de, mama pergi tidur duluan yaa. Kayaknya mama gak enak badan nih”

“Udah minum obat ma?” tanya bayu khawatir

“Gak usah de, ini juga paling karena mama kurang istirahat aja”

“Yaudah buruan gih mama istirahat” ucap bayu kepada mamanya

Nia bergegas ke kamar terlebih dahulu. Tanpa melepaskan jaketnya, ia loloskan celana jins panjangnya. Terpampang paha putih mulus wanita itu yang sedang mengenakan celana dalam putih. Ia lalu mengenakan celana pendek. Lantas Ia beranjak ke kasurnya dan tertidur mengenakan jaket. Sementara bayu masih sedang asyik makan. Tidak seperti dugaan nia, bayu melahap habis satu bungkus nasi gorengnya. Lalu ia minum sebotol air mineral yang juga dibeli sang mama. Selesai makan dan minum, ia kembali ke kamarnya, melanjutkan pekerjaan sekolahnya. Sesekali ia memandangi sang mama yang sedang tertidur. Ia kasihan pada mamanya. Saat seperti ini ia butuh seorang papa yang bisa menemani mamanya. Namun..... anak itu lebih melanjutkan pekerjaannya. Bayu mengerjakan tugas sekolahnya hingga pukul 10 malam. Sisanya ia pergunakan untuk menyiapkan buku sekolah yang dibawa besok pagi. Selanjutnya ia lantas pergi tidur di samping sang mama.

Keesokan paginya, bayu tampak sudah bangun lebih dulu daripada mamanya. Sementara Sang mama masih tertidur. Bayu lekas mengambil handuk dan segera mandi. Ia mandi tak perlu waktu lama. Ia cukup membasahi dan menyabuni diri sekadarnya. Lalu, ia menyikat giginya dan berkumur-kumur. Selesailah anak itu mandi. Seusai mandi ia dengan dililit handuk bagian bawahnya kembali ke kamar. Di dalam kamar ia belum berkeinginan membangunkan mamanya. Ia lebih memilih mengenakan kaos dan celana dalam, seragam dan celana sekolahnya terlebih dahulu. Lalu, ia masukkan buku-buku yang sudah ia siapkan semalam ke ranselnya. Setelah itu, bayu baru membangunkan mamanya.

“Ma,.. maa... bangun ma... bayu mau berangkat ma,,,” ucap bayu kepada mamanya

“Hoaahheeeemmm aduuhh dee... kayaknya mama gak bisa nganter kamu deh. Mama lagi agak gak enak badan nih” ucap nia agak lemas

“Heemmm yaudah deh maa.. bayu berangkat sendiri ajaa...”

“Beneran nih de? tanya nia

“Iya gapapa kok ma. Yaudah mama istirahat aja yaa di rumah” ucap bayu mengingatkan mamanya

“Makasih yaa dee... maafin mama gak bisa nganterin kamu. Nih, uang sarapan sama ongkos kamu naik bajajnya”

“Makasih yaa maa... terus nanti aku pulangnya gimana?” tanya bayu melihat ongkosnya tidak cukup

“Pulangnya mama usahain jemput”

“Beneran ma?” tanya bayu tidak yakin

“Iya dee...” ucap nia meyakinkan.

Anak itu lalu berpamitan kepada mamanya yang sedang berbaring di atas kasur. Setelah itu ia bergegas meninggalkan tempat tinggal sementaranya menuju sekolah. Ia berjalan ke arah depan sembari menunggu bajaj yang lewat. Ketika ia keluar tempat kosnya, pak broto melihat dari kejauhan. Lelaki paruh bayu itu bingung mengapa bayu berangkat sekolah seorang diri.

Di lain hal, bayu sedang menunggu bajaj yang lewat di depannya. Tak lama bajaj yang ditunggunya pun datang. Lekas ia naik. Dalam perjalanan menuju sekolah, bayu hanya melihat pemandangan sekitar. Tak banyak hal yang dilakukan anak itu. Beberapa waktu kemudian bayu sampai di sekolahnya. Bajaj yang ditumpanginya berhenti tepat di depan gerbang sekolah. Anak itu lalu membayar secukup uang kepada supir bajaj. Turunlah anak itu. Ketika hendak melangkah masuk ke sekolah tiba-tiba ada yang memanggilnya.

“Bayuuuu! Bayuuuu! De!.....ini papa!” ucap haris

“Papa! Papaaaa!......” teriak bayu berlari menghampiri papanya.

Orang tua dan anak itu pun berpelukan saling melepas rindu.

“Paaa..... bayu kangen sama papa...” ucap bayu manja

“Iyaa papa juga kangen sama kamu de...”

“Maaf ya paa... bukannya bayu gak mau ketemu papa. Tapi gak dibolehin mama aja” ucap bayu kepada papanya

“Iyaa gapapa kok... papa jugaa... bukan gak mau ketemu, tapi karena gak dibolehin mama”

“De... papa gak bisa lama-lama nih. Ini ada uang buat kamu sama mama kamu. Digunain sebaik-baiknya ya de...” ucap haris kepada bayu sambil menitipkan amplop tebal berisi uang

“Terus kapan kita ketemu lagi pa?” tanya bayu

“Papa gak tahu de.. tapi pasti nanti kita ketemu lagi kok. Papa duluan ya dee....”

“Heemmm Hati-hatiii ya paaaaa......” ucap bayu agak sedikit kecewa.

Orang tua dan anak itu pun berpisah. Haris masuk ke mobilnya. Sementara bayu sempat memberi lambaian kepada papanya. Setelah itu, ia masuk ke sekolahnya.

Di lain hal nia sedang agak tidak enak badan. Ia mengistirahatkan dirinya di kamar. Mungkin penyebabnya karena wanita itu tak sempat makan semalam. Tiba-tiba ketika dia sedang berbaring, ada seseorang yang mengetuk pintu kamar kosnya.

“tok, tok, tok, tok,”

“Siapa ya?!” teriak nia

Sahutan nia terus berulang begitu pula seseorang yang mengetuk pintu, terus mengetuk pintu tanpa menjawab sahutan nia dari dalam. Terlanjur kesal, nia akhirnya bangun. Ia mencoba membuka pintu dan melabrak orang itu. Ketika ia membuka, dirinya yang berencana melabrak, berubah menjadi terkejut. Orang itu ternyata pak arso. Nia kaget mengapa lelaki itu bisa tahu ia tinggal di sini.

“Halo niaa sayanggg...uh kamu makin cantik dan seksi sajaa” ucap pak arso di hadapan nia

“Pak arso mau ngapain ke sini? Darimana bapak tahu saya tinggal di sini? tanya nia kesal

Ketika pak arso bercengkerama dengan nia. Pak broto melihat dari kejauhan.

“Uhh ya jelass aku kangen sama kamu...aku kangen menghisap puting susumu yang coklat itu sayangg”

“Sanaa pergi pak....” ucap nia mengusir

“Oke oke tapi aku mau kasih ini. Aku tahu kamu butuh pekerjaan. Datang yaa cantikkk” ucap pak arso menyodorkan kartu namanya

Nia hanya terdiam ketika pak arso berucap demikian. Tak lama,

“Sebelum aku pulang, bolehkah aku mencium bibirmu sayangg” ucap pak arso mencoba memeluk niaa

“Gakkkk mauu lepassskann... lepasskaan..... pakkk”

“Ayooo sayanggg dikit lagiii” pak arso terus memaksa mendekatkan bibirnya ke bibir nia.

Tiba-tiba, Pak broto yang melihat peristiwa tersebut lekas menghampiri dan menolong nia. Ia meninju pipi pak broto.

“Bbbbuuuuuukkkkkkk”

“Heeeii kamuuuu jangann macam-macam di wilayah rumah saya yaa! Lebih baik kamu pergi!” ucap pak broto marah usai meninju pipi pak arso

“Ohhhh ada orang yang mau sok jadi jagoan yaaa... heemm. Oke saya akan pergi. Bukannya saya takut, saya tidak begitu berhasrat berkelahi pagi begi-pagi begini. Tapi ingat urusan kita belum selesai” ancam pak arso

“Sekarang saja kita selesaikan.. dasar pengecut! teriak pak broto kepada pak arso yang mulai meninggalkan halaman rumahnya.

Pak arso pun pergi usai diperingatkan pak broto. Sementara nia masih sedikit shock.

“Ibu gak apa-apa kan?” tanya pak broto

“Gak apa-apa pak. Makasih yaa pak”

“Iyaaa bu. Tapi bentar bu... ibu kayaknya lagi gak enak badan. Muka ibu agak pucet. Lebih baik ibu ke dokter bu...saya antar” ucap pak broto kepada nia

“Gak usah repot repot pak”

“Aduh, yaudah bu. Gak usah sungkan-sungkan. Masalah biaya biar saya yang biayai. Yang penting ibu sekarang ke dokter dulu takutnya nanti kenapa-kenapa” timpal pak broto

“Yaudah deh pak tapi saya masuk dulu yaa”

“Iya bu.. saya juga mau ganti pakaian di dalam rumah dulu” ucap pak broto

Nia beranjak masuk ke kamar kosnya. Ia tidak menyangka pak broto bakal melindunginya dari cengkraman nafsu pak arso. Selain itu, Ia lebih tidak menyangka lagi pak broto akan membawanya yang sedang tidak enak badan itu ke dokter. Ia lantas memakai celana jinsnya dengan jaket masih yang menutupi tubuhnya. Setelah itu ia keluar kamar kosnya. Ia melihat pak broto yang memakai kaos putih berkerah dan celana training panjang sudah berdiri di halaman menunggu dirinya. Ia hampiri lelaki itu.

“Oke bu. Kita naik taksi aja yaa bu?” tawar pak broto

“Gak usah pak naik bajaj aja... kalau naik taksi kemahalan pak”

“Heemm santai aja bu. Lagipula kalau naik taksi udara luar yang kurang sehat gak ada. Coba bandingkan dengan naik bajaj? Hemm Tadi saya kan udah bilang. Masalah biaya saya yang tanggung” ucap pak broto mencoba meyakinkan

“Oke deh pak saya ngikut aja”

Bersama nia, pak broto berjalan ke depan halaman rumahnya. Keduanya menunggu dan mencari taksi yang lewat. Tak lama melintaslah taksi di depan mereka. Pak broto lekas menyetopnya. Keduanya naik bersamaan. Lalu berangkatlah pak broto dan nia ke dokter.

Sementara itu bayu di sekolahnya sedang menunggu bel masuk kelas berbunyi. Sembari menunggu, ia melihat kawannya yang bernama Anjar. Anjar merupakan anak paling pintar di kelas bayu dan juga di SD tempat bayu bersekolah. Rangkingnya saja selalu masuk tiga besar teratas. Anjar juga dikenal akrab dan mudah bergaul dengan teman-temannya. Hanya saja, anjar ini termasuk anak yang nakal dan suka membuat ulah di kelas. Guru-guru saja bingung menyikapi kelakuan si Anjar ini. Dia nakal, tapi pintar.

Melihat anjar, bayu terasa ingin bertanya sesuatu kepadanya. Ia dekati si anjar itu.

“Njar, gue mau nanya sesuatu boleh gak?” tanya bayu

“Boleh boleh aja bay.... santai aja sihh.... nanya apa?” ucap anjar.

“KKKrrrrrrrrrriiiiiinnnngggggggggggggggg” bel berbunyi

“Yaahh bay, bel udah bunyi. Kelamaan sih lu nanyanya. Yaudah nanti aja yakl pas istirahat”

“Iya deh istirahat aja. Lagipula, banyak yang mau gue tanyain” ucap bayu kepada anjar, sahabatnya.

Anjar dan bayu pun masuk kelas. Keduanya dan para siswa di kelas bersiap akan memulai jam pelajaran.

Sementara nia dan pak broto sudah sampai di sebuah klinik swasta 24 jam yang cukup bagus di wilayah itu. Pak broto mempersilahkan nia duduk. Lelaki itu yang mendaftarkan dan mengurusi administrasi nia berobat. Nia hanya melihat pak broto sedang mendaftarkannya. Dia menjadi tidak enak karena merepotkan.

“Bu, udah saya daftarin di klinik umum. Kita tunggu sebentar yaa bu...”

“Iyaa pakk.. makasih banyak yaa pakk” ucap nia berterima kasih

“Sama-sama bu”

Keduanya menunggu cukup lama hingga nama nia akhirnya dipanggil. Nia diperiksa terlebih dahulu tekanan darah dan berat badannya oleh petugas klinik. Setelah itu ia kembali dipersilahkan duduk menunggu panggilan dokter. Tak lama, panggilan dokter pun datang. Nia kemudian masuk ke ruang dokter seorang diri. Pak broto hanya menunggu di kursi tunggu.

Di ruang praktik dokter, nia berjumpa dengan seorang dokter muda wanita bernama sinta. Dokter yang cukup cantik itu bertanya tentang apa keluhan nia.

“Iyaa buu silahkan duduk” ucap dokter mempersilahkan

“Iya dokter terima kasih”

“Apa keluhannya nih bu? tanya dokter

“Gak tahu nih dok, gak enak badan dari semalam. Badan terasa lemas saja”

“Ada demam? Mual? Maag? tanya dokter kembali

“Demam sama mual enggak dok, tapi agak kembung aja perut” ucap nia menjelaskan keluhannya

“Oh. Oke. Ibu berbaring dulu yaa...” ucap dokter mempersilahkan nia berbaring di tempat tidur ruang praktik dokter

“Iyaa dok” nia beranjak naik ke atas kasur berbaring

“Coba saya periksa dulu” ucap dokter mulai memeriksa nia

Dokter pun memeriksa nia. Nia hanya mendengar dan menurut apapun perintah dokter. Ketika dokter menekan daerah lambungnya. Dokter bertanya apakah bagian tersebut sakit ketika ditekan olehnya, nia menjawab sedikit. Tak hanya itu, nia juga diperintahkan membuka mulut. Dokter menyenteri seluruh isi mulutnya. Setelah itu, dokter menyuruh nia duduk kembali.

“Bagaimana dok?” tanya nia duduk amat penasaran

“Ohhh ibu cuma telat makan aja. Asam lambung ibu naik. Jadinya jangan sampai telat makan lagi ya bu..” tegur dokter

“Oh gitu ya dok...”

“Bu, obat di sininya kan lagi habis.... ini saya kasih resep obat lambung sama antibiotik untuk ditebus di apotek, diminum sesudah makan ya buu” ucap dokter menyerahkan resep yang harus ditebus.

“Iya dok... Eh iya dok, saya mau tanya. Kok payudara saya mengeluarkan ASI yaa, sedangkan saya tidak hamil dan tidak menyusui??? Apa mungkin itu penyebabnya juga saya tidak enak badan?” tanya nia tanpa malu-malu karena penasaran sambil menerima resep dokter.

“Ibu minum pil kb rutin?”

“Iya dok”

“Ohh itu efek samping dari rutinitas minum pil kb bu... Pil kb itu meningkatkan hormon prolaktin. Sementara hormon prolaktin itu memicu dan merangsang produksi kelenjar susu. Kalau masalah berpengaruh dengan ibu tidak enak badan, saya rasa tidak, terkecuali ibu demam” dokter menjelaskan

“Heeem gitu ya dok”. Oke deh dok terima kasih penjelasannya.

Nia lalu beranjak keluar ruang praktik dokter. Sementara dokter itu tetap duduk di tempatnya. Di luar, pak broto sudah menunggu nia dari tadi. Nia lalu menghampiri dan memberikan resep dokter yang harus ditebus itu kepada pak broto.

“Gimana buu?” tanya pak broto

“Ini pak resepnya buat ditebus di apotek... obatnya lagi habis di sini” nia menyodorkan resep kepada pak broto

“Ohh iyaa bu” ucap pak broto menerima resep

Setelah itu keduanya bergegas meninggalkan klinik.*Lalu pak brotobersama*nia berjalan kaki sejenak.Lelaki paruh baya itu mengajak nia makan nasi uduk di*sebuah warungpinggiran. Kebetulan*dia belum sarapan begitu juga dengan nia.*Ketika*tiba*diwarung nasi uduk*itu,*nia duduk,sementara*pak broto*berdiri memesan. Selesai*memesan, pak broto menyusul nia yang sudah duduk.

“Tadi gimana bu?” tanya pak broto

“Itu paak saya cuma kurang istirahat dan telat makan saja” nia menerangkan

“ohh gitu bu..Makannya bu kalau makan jangan suka telat”

“Iyaa*pak.....” ucap niaa singkat

Tak lama hidangan nasi uduk mereka datang. Keduanya*pun*makan bersama.Tak banyak obrolan yang mereka bicarakan, kecuali...

“Bu.... saya mintaa maaf yaa waktu itu udah.....” ucap pak broto belum menyelesaikan semua kata-katanya

“Udah gak usah dipikirkan pak masalah waktu itu” timpal nia senyum

Nia menjawab seperti itu pak broto hanya terdiam. Keduanya*kemudianmelanjutkan sarapan mereka kembali.Tak ada lagi obrolan setelah itu. Keduanya saling berdiam diri.*Tidak begitu lama mereka sarapan karena jarangnya pembicaraan yang terjadi. Pada akhirnya sarapan pun usai. Pak broto lalu menyuruh nia naik bajaj pulang terlebih dahulu. Ia menyusul belakangan karena hendak menebusobat nia.

Di dalam*perjalanan pulang menggunakan*bajaj, nia kagum denganlelaki paruh baya*yang banyak membantunya*tersebut.

Sementara itu bayu sedang memasuki jam istirahatnya... sesuai dengan janji, ia bertemu anjar di kantin berdua, menanyakan sesuatu yang sempat tertunda sebelumnya.

“Yaudah lu mau tanya apa nih?” ucap ajar sambil meminum segelas es teh yang baru dibelinya.

“Gini njar gw mau tanya, lu kan pinterwawasan lu luas, cairan lengket yang keluar dari bagian ini kita (penis) itu namanya apa sih njar?” tanya bayu*amat polos*menunjuk ke penisnya

“Addduhhh...*bay lu*polos banget*mau nanya beginian ckckck. Itu namanya sperma bay. Sperma itu dikeluarkan oleh alat kelamin laki-laki yang disebut penis. Ada juga yang nyebutnya kontol..gitu...”

“Itu keluarnya waktu kapan njar?” tanya bayu kembali

“Produksi sperma kita aktif ketika kita masuk ke usia puber atau remaja. Biasanya kalo usia kita tuh sperma keluar lewat mimpi basah atau juga onani, yaitu sengaja dikeluarkan tuh sperma”

“Ohh gituu... Eh iya gue mau tanya lagi... kalo wanita sama laki-laki telanjang dalam satu kamar peluk-pelukan itu ngapain ya?”

“Wadduuuh ilmu lu udah sampe situ bay ckck. Itu namanya mereka lagi berhubungan intim atau bersetubuh. Bersetubuh itu masukknya alat kelamin laki-laki ke alat kelamin wanita yang disebut vagina. Sebagian juga nyebutnya memek”

“Fungsinya apa?” tanya bayu polos

“Supaya enak-enakkan lah bay hahaha” ketawa anjar sendirian, sementara bayu terdiam tak mengerti.

“Serius gue anjarrr..” ucap bayu kepada kawannya

“Iyaa gue seriuusss. Jadi kalo itu alat kelamin laki-laki*masuk ke alat kelamin perempuan,*keduanya*laki-laki atau perempuan*bisa ngerasain enak sama enak. Tapi inget ya bay,*cuma orang dewasa aja. Kita*masih kecil”

“Terus kalo mendesah-mendesah gitu?

“Iya itu yang gue maksud mereka lagi enak-enakkan bay” ucap anjar

“ooohh*terus kalau misalnya ibu gue lagi telanjang dan peluk-pelukan sama laki-laki itu bagaimana?” tanya bayu polos kembali

“Waduuuhh itu namanya ibu lu lagi dientot bay sama tuh laki-laki” kaget anjar

“Dientot apaan njar?”

“Itu artinya vagina atau memek ibu lu lagi dimasukkin penis atau kontol tuh laki-laki bay” terang anjar.

“Terus akhirnya?”

“Nah itu nanti penis laki-laki keluarin spermanya ke dalam vagina ibu lu. Alhasil, ibu lu ujung-ujungnya bisa hamil”

“Hah? Hamil?” ucap bayu terkejut

“Iya itu artinya juga lu bentar lagi punya adik baru hahahaa*selamat deh bay” anjar tertawa.

Cukup lama percakapan bayu dan kawannya anjar hingga tak terasa bel yang menandakan istirahat usai berbunyi. Keduanya kembali masuk kelas.

Sementara nia dengan menggunakan bajaj sudah tiba di tempat kosnya.*LekasIa masuk ke kamar*dan merebahkan tubuhnya yang lelah sejenak.*Tak lama ia berpikir...

“Ternyata pak broto itu orangnya baikya....” pikir nia

Nia berbaring*memikirkan sikap pak broto yang baik padanya.*Tidak mau terlampau larut, nia bangun dari pembaringannya.*Ia hendak menjemur pakaian yang ia cuci kemarin. Cucian tersebut berada di dalam ember di dekat kamar mandinya. Lalu*ia ambil ember tersebut dan dibawanya ke halaman. Di halaman ia melihat tempat menjemur pakaian yang berada di depan rumah pak broto. Lekas ia kesana. Ketika dia ingin menjemur*pakaiannya, pak broto tiba dengan*berjalan kaki.

“Bagaimana pak? kok cepet?”

“Obatnya ternyata bisa beli langsung bu... gak usah pakai resep, bukan racikan juga. Jadinya cepet deh. Nih bu obatnya*sekalian ini juga sebotol air mineralnya buat langsung diminum”ucap*pak broto memberikan obat*dan air mineral ke*nia

“Makasih yaa pakk”

“Iya bu sama-sama”

“*Aduuhh...*Ibuu. Ngapain jemur*pakaiansekarangg bu... ibu*itu*harus*banyak istirahat....sini biar saya saja yang jemur”ucap*pak broto mengingatkan

“Eh... aduhh paakkk biar saya aja... biar saya saja pak...*Saya gak enak dari tadi saya sudah merepotkan bapak..”*ucap nia mencoba merebut pakaian yang mau dijemur pak broto

“Gak usah buu.. ini biar saja saya yang menjemur.*Yang saya lakukan tadi itu ikhlas kok bu”*balas*pak broto

Sikap pak broto yang demikian membuat*nia tidak bisa berbuat apa-apa. Nia membiarkan*pemilik kosnyamenjemurkan pakaian nia.*Sesudah itu, nia*berterima kasih kepada pak brotoyang telah menjemurkan pakaiannya. Lalu*wanita itu*kembali ke tempat kosnya*dengan membawa ember.*Di dalam kamar kosnya, ia*meminum obat yang diberikan dokter dengan air mineral yang diberikan pak broto. Setelah itu, iaberbaring beristirahat.*Dalam hatinya,

“Oh iya bayu, nanti musti dijemput... aduuuhhh”*ucap nia dalam hati sambil beristirahat

Nia yang beristirahat perlahan-lahan tertidur hingga siang hari*tiba*karena obat yang diminumnya mempunyai efek kantuk...........

Siang hari......................................

“Ma, ma, bangun ma.... ini ada makan siang dimakan dulu yuk” ucap bayu yang masih mengenakan seragam membangunkan mamanya yang berada di atas tempat tidur.

“Eh kamu udah pulang de? kok bisa?” tanya nia dengan mata yang sayu

“Iya ma...., tadi aku naik bajaj dulu aja karena udah kelamaan nungguin mama, mamanya gak dateng-dateng”

“Terus ongkosnya?” tanya nia heran

“Nah, aku turun tuh di depan. Aku buru-buru deh ke sini mau minta ongkos bajaj ke mama. Eh ada pak broto lihat aku buru-buru, terus*dia nanya ada apa. Yaudah aku bilang aja mau minta ongkos bajaj ke mama. Eh, sama pak broto malah dibayarin ma... gitu..” terang bayu

“Ohh gitu ya dee” ucap nia mengangguk

“Ma, itu makan dulu. Pak broto udah beliin kita makan siang”

“Eh serius de?” tanya nia tak percaya

“Iya maa.. tuh makanannya di ruang depan. Makan dulu deh ma... nanti sakit lagi loh*kalau sampai telat” ucap bayu menasehati mamanya.

“Iya de,,,” ucap nia beranjak bangun.

Nia lalu berjalan ke ruang depan rumahnya yang hampa. Ternyata di sana sudah ada bungkusan makanan dan segelas air mineral dalam plastik yang dibelikan pak broto. Langsung ia santap makan siangnya. Sambil mengunyah makanan, nia berpikir kembali bahwa pak broto begitu baik padanya walau lelaki paruh baya itu pernah berbuat tidak senonoh pada nia. Sementara itu juga nia berpikir bahwa kebaikan pak broto malah membuatnya malu. Ya, malu belum juga membayar uang sewa kos.

Di lain hal, bayu di kamar, belum mau menceritakan kalau dia tadi pagi bertemu papanya di sekolah. Selain itu, ia juga mendapat uang titipan dari sang papa untuk*kebutuhan*dia dan mamanya. Ia takut mamanya marah*jika mengetahui hal tersebut.*Masih di kamarnya, bayu mengganti pakaian seragamnya dengan kaos hitam dan celana pendek berwarna hijau.*Ia juga membawa buku pelajarannya*Lalu anak itu menghampiri mamanya yang sedang makan siang*sambil membawa bukunya.

“Mama habis ke dokter ya tadi?” tanya bayu baru keluar dari kamar.

“Kok kamu tahu?” tanya nia heran

“Iya tadi pak broto udah cerita semua kok ke aku. Pak broto baik banget yaa maa......” ucap bayu

Mendengar ucapan bayu, nia hanya terdiam. Wanita itu lebih memilih melanjutkan makannya hingga selesai. Selesai makan, nia tak lupa minum obat dengan segelas air mineral yang dibeli pak broto. Lalu, ia beranjak ke kamar lagi.

“De, mama mau istirahat lagi ya....” ucap nia kepada sang putra yang dari tadi memperhatikannya makan

“Yaudah deh ma.*Mama istirahat aja.Aku*mau belajar aja di sini”*balas bayu.

Nia pun kembali beristirahat sementara bayu belajar di ruang depan. 

###############

Sementara itu haris di kantornya tampak sedang mengerjakan pekerjaannya. Ia begitu fokus seakan-akan tak ada yang bisa mengalihkan pandangannya. Tiba-tiba,

“Ris,....” panggil pak arso

Haris tidak mendengar karena terlalu fokus. Pak arso kembali memanggil.

“Hei Haris! Kamu dengar gak saya manggil kamu?!” marah pak arso

“Eh maaf pak, saya tadi terlalu fokus”

“Yaudah lain kali jangan diulangi. Ayo sini masuk ruang saya. Ada yang mau saya bicarakan” ucap*pak arso

“Iya pak”

Pak arso masuk lebih dahulu ke ruangannya. Setelah itu haris menyusul.

“Ada apa ya pak?” tanya haris

“Gini ris, kemarin saya habis ketemu rekan bisnis, dia itu nanya ke saya apa ada punya kenalan pengusaha jagung. Dia mau ngajak bisnis. Saya gak punya. Kamu punya kenalan gak ris?”

“Heemmm ayah saya pak. Dia punya ladang jagung luas banget di kampungnya. Saya juga kemarin-kemarin ke sana. Bagaimana pak?” ucap haris merekomendasikan ayahnya

“Boleh tuh ris. Boleh saya minta nomor hape ayah kamu?”

“Wah dia gak punya hape pak. Adanya nomor telepon rumah” jawab haris

“Yaudah ris gapapa”

Haris lalu mengirimkan nomor telepon rumah orang tuanya di kampung melalui telepon selularnya ke telepon selular milik pak arso, atasannya. Sekilas ia melihat pipi pak arso seperti habis dipukul.

“Itu pipi bapak kenapa?”

“Ohh ini tadi kepentok meja riss” ucap pak arso berbohong

“Kayaknya kayak habis ditonjok pak”

“Kamu gak usah banyak tanya ya! sana balik ke tempat kamu! teriak pak arso

“Iya pak” balas haris kembali ke tempatnya.

######################

Waktu pun berjalan, tak terasa senja datang....

“Ma, ma, bangun maa.... mama mandi gak?” tanya bayu membangunkan mamanya kembali

“Hoaaaheeeeemmm kayaknya enggak dee..... Takut kena demam nantinya. Kamu udah mandi ya?” jawab nia

“Udah ma” jawab bayu tampak rapi dengan rambut basah di sisir ke samping

“Oh”

“Mama mau aku beliin makan malam sekalian gak ma?” tawar bayu

“Boleh, tapi kamu dapat uang darimana?” tanya nia heran

“Emm.... dari pak broto maa...” bayu berbohong

“Ohhh.....bener yaa pak broto itu baik banget. Yaudah de, kamu mau beli dimana? Memang kamu bisa?”

“Bisa kok ma. Aku mau beli soto yang pernah kita makan aja ma. Gimana?”

“Boleh de. Tapi kamu hati-hati yaa...” nia mengingatkan putranya

“Iyaa ma....”

Bayu pun meninggalkan mamanya yang sedang istirahat di tempat tidur. Ia mengambil uang di ranselnya. Lalu anak itu melangkah keluar tempat kosnya. Sambil berjalan, anak itu merasa bersalah.

“Maafin aku yaa maa. Aku udah bohongin mama. Tapi mau bagaimana lagi, kalau aku ngomong nanti mama marah” ucap bayu pelan.

Anak itu terus berjalan kaki hingga ke warung soto tempat ia pernah makan malam bersama mamanya.

Sementara itu nia di kamar, tampak ingin lekas berganti pakaian. Pakaian itu sudah basah dengan keringatnya sejak pagi. Lalu ia bangun dan melepas jaket, kaos, dan bh yang menutupi tubuhnya. Terpampang buah dadanya yang ranum dan berukuran besar itu. Ia mengganti pakaiannya dengan kaos yang berbahan dingin berwarna hijau. Wanita itu tidak mengenakan pakaian dalam lagi. Namun, celana pendeknya tetap ia pakai. Setelah berganti pakaian ia duduk di ruang depan sembari menunggu putranya membawa makan malam.

Cukup lama bayu membeli soto hingga membuat nia sedikit gelisah. Tak lama anak itu pun muncul.

“Kok lama banget de belinya.. mama sampai takut kamu kenapa-kenapa”

“Iyaa maa tadi lumayan rame yang beli. Aku dilewatin orang mulu. Untung aja abangnya ngelihat aku, langsung ditawarin deh”*ucap bayu

“Ohh.. makannya makan yang banyak de biar cepat tinggi biar gak dianggap anak kecil mulu hehe”

“Terserah mama deh” ucap bayu jutek

“Iyaa dehhh maaff”

“Nih mah makanan sama minumannya” ucap bayu tak peduli ucapan mamanya

“Yaudah yuk kita makan sama-sama” ucap nia kepada anaknya

Ibu dan anak itu lalu makan bersama sambil bercakap-cakap santai.

“Ma, mama kondisinya udah mendingan?” tanya bayu tentang kondisi mamanya

“Udah kok dek ketimbang tadi pagi”

“Ohhh....”

“Ehh iyaa dek..... mama mau tanya sesuatu boleh?” ucap nia agak ragu

“tanya apa ma?”

“Kamu keberatan gak kalo punya papa baru?” ucap nia jelas

Mendengar ucapan nia, bayu amat terkejut. Nafsu makannya seolah-olah ingin hilang. Namun, dia mencoba tetap makan.

“Emmmm memang mama gak bisa balik lagi ya sama papa?” tanya bayu

“Mama kan udah bilang gak bisa. Kamu juga udah lihat papa jahat sama mama. Lagipula ada persoalan yang gak kamu mengerti de yang mama gak bisa jelasinde.....”*ucap nia dengan nada agak meninggi

“Oh gitu maa” balas bayu

“Jadi gimana de?” tanya nia kembali

“Heemm gak tahu maa..”

Nia tak bisa meneruskan ucapannya. Lagipula ia tak bisa memaksa anaknya untuk menjawab. Sementara bayu, hatinya begitu sakit mendengar ucapan mamanya seolah benar tidak ada harapan lagi mamanya kembali ke papanya. Pada akhirnya keduanya makan bersama hingga tak ada percakapan lagi usai pembicaraan tersebut. Oleh karenanya, makan bersama antara ibu dan anak itu terasa begitu cepat. Keduanya pun mengakhiri makan malam

Setelah selesai makan, nia mengambil obat dan pil kbnya di kamar lalu kembali ke ruang depan. Di sana ia minum obat dan pil kbnya bergiliran dengan segelas air yang dibeli sang putra. Sementara bayu sesudah makan, ia mengambil buku tugas dan pelajarannya untuk dibawa ke ruang depan.

“De, kamu besok ada PR?” nia bertanya pada putranya usai minum obat

Namun, bayu tidak menanggapi pertanyaan sang mama. Tampaknya anak itu ngambek akibat percakapan saat makan malam. Nia memakluminya.Wanita itu memilih kembali ke kamarnya, memulihkan kondisinya kembali. Sementara bayu memilih belajar di ruang depan. Anak itu kinidiliputi rasa kebingungan mendalam. Dia ingin ada harapan orang tuanya bersatu kembali. Entah mengapa pembicaraan sang mama barusan membuat harapan itu seolah sirna.*Pada akhirnya*bayu dan mamanya*melanjutkan aktivitasnya masing-masing hingga langit semakin gelap...

Jam menunjukkan pukul 9 malam.. nia masih beristirahat di kamarnya. Sementara bayu dengan mata mulai mengantuk masih membaca bukunya setelah mengerjakan PR. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu..

“Tok, tok, tok” bunyi ketukan pintu

“Siapa ya?” sahut bayu

“Pak broto de...”

“Ohh... sebentar pak” jawab bayu sambil membukakan pintu

Ketika bayu membukakan pintu, ia melihat pak broto hanya memakai celana pendek hitam dan kaos singlet putih yang menutupi tubuhnya.

“Mama kamu ada?” tanya pak broto

“Ada apa lagi tidur kayaknya.....”

“Yaudah gak usah dibangu.....” ucap pak broto belum menyelesaikan ucapannya

“Maaaa.... ada pak broto nihh......”*timpal bayu

“Iya dee. Suruh masuk aja...” balas nia

“Aduh dee, mamanya*gak usah dibangunin” ucap pak broto tersenyum

“Gapapa kok pak. Tuh pak,*mama di kamar”

Pak broto pun masuk ke tempat kos nia dan bayu. Ia lalu berjalan ke arah kamar nia.

“Eh ibu, gimana bu kondisinya?” ucap pak broto melihat nia di kamar sedang berbaring

“Udah mendingan*kok*pak ketimbang tadi pagi”*jawab nia*mencoba*duduk di atas tempat tidur

“Ohhh...” pak broto menghela nafas duduk di dekat nia yang sedang duduk juga

“Eh iyaa pak makasih yaa dari*tadi pagi udah banyak bantuin saya sama bayu” ucap nia tersenyum

“Gapapa kok bu. santai saja...”

Pak broto dan nia bercakap-cakap bersama di kamar. Mereka terkadang bercanda, serius, dan tertawa bersama. Keduanya tampak sangat akrab. Hingga...

“Pak.... bapak baik banget sih pakk sama nia...” ucap nia malu-malu

“Biasa aja*kali*bu....”

“Eh iya pak.... nia kan mau cerai... kira-kira... bapak mau gak jadi suami nia?Soalnya nia butuh seseorang yang bisa melindungi kalo kejadian tadi pagi berulang”*ucap nia pelan

Pak broto cukup*terkejut.*Ia seolah-olah mendapat durian runtuh. Di sisi lain, ia berpikir ini merupakan rencananya yang berhasil.*Entah apa lelaki paruh baya itu rencanakan sebelumnya.*Lekas ia memandangi nia yang sedang duduk dihadapannya. Lelaki mana yang tidak mau menjadi suami nia. Tentunya semua lelaki ingin*memperistri wanita yang tubuhnya sintal dan padat itu. Belum lagi pak broto pernah menikmati bersebadan dengan nia.

“Emmm memang ibu*benar*mau sama saya?*Gak dipikir-pikir dulu? Lagipula ini kan baru seharian bu..” ucap*pak broto pelan

“Bapak baik kenapa enggak? Lagipulasaya butuh seseorang yang bisa melindungi saya andai kejadian tadi pagi berulang. Di lain hal,*suami saya selama ini ternyata selingkuh dari saya. Atas dasar apalagi saya harus kembali kepadanya*pakk...?”

“Emmmm..“ pak broto memandangi tubuh nia yang duduk dihadapannya, terutama ia melihat bukit kembar nia,sepertinya*wanita itu*tidak memakai pakaian dalam. Lantas kemaluan lelaki itu berdiri...

Nia yang di dekat pak broto tanpa sengaja juga melihat kemaluan pemilik kosnya*itu tegak berdiri di balik celana pendeknya. Nia tersenyum.

“Ihh bapaak itunya diri....” ucap nia tersenyum

“Iyaa buu..... bu, ini karena bapak*gak kuat lihat tubuh bu nia...” ucap pak broto

Nia terdiam tersenyum....

“buu..........bapak*kepengen ngentotsama*ibu lagi,*boleh gak?” tanya pak broto agak takut di hadapan nia

“Makanya pak*,,,*kita*ajaa*nikah yuuk..., biar bapak bisa ngentotin nia tiap hari”

“Tapi bu.., bapak maunya ngentotnya sekarang. Lagipula, bapak udah banyak nolong ibu dari*tadi masa gak ada upahsih” timpal pak broto memohon

“Iya deh iyaaaa... upahnya maunya apapak broto?*Duit?” tanya nia pura-pura tidak tahu

“*bukaannn....ohh*bapak*mau upahnya ngentot*sama*ibuu*nia*...Ayoo buuuuu emppppphhhhh” pak broto mencoba mencium bibir niaa......

“ohhh bentar duluu pakk.. lihat bayu sudah tidur apa belum...” suruh nia

Mendengar ucapan nia, pak broto langsung mengecek bayu di ruang depan. Ternyata anak itu sudah tertidur memeluk buku pelajarannya. Lantas pak broto buru-buru kembali ke kamar nia.*Ia mencoba memeluk dan mencium bibir nia.

“Ayoo buuu.... bayuu udah tidurrempppppphhhhhhh” pak broto langsung mendekati dan berusaha mencium bibir wanita itu

“Ihhh bapak mahh gak sabaraaann ahhh emmmmmphhh empphhh” nia menyambut bibir pak broto yang tebal itu

Mulut pak broto dan nia mengulum satu sama lain. Lidah mereka pun saling bertemu dan memagut. Tidak terkecuali air liur mereka yang saling bertukar masuk.

“emppphhh emppphh*empph*sluuurrppp sluurrppp”*bunyi pertemuan mulut dan lidah keduanya

Mulut pak broto perlahan turun ke jenjang leher nia,

“Ahhhhh geliii pakkkk ahh ohhhhh” nia mendesah bibir pak broto turun mencumbu lehernya

“Emppppphh empppppph emppppphhslerrpppp ”cumbu pak broto

“ohhhhh ohhh pakkkkkkk”

Tak lama pak broto*menghentikan aktivitasnya. Lalu Nia membuka kaos singlet dan sarung yang menutupi seluruh tubuh pak broto. Sesudah itu giliran pak broto menelanjangi nia.Hanya saja pak broto hanya menelanjangi bagian atas tubuh wanita itu.

“ihhhh pakk...sarungnya ngalangiinn.... udah tahu nia mau lihat kontol yang kemarin ngentot memek nia....ohh” ucap nia sambil membuka sarung pak broto

“ini juga kamu bu...*kaosnya nutupinnn, udah tahu bapak mau ngeliat tete yang kemarin belum bapak*cicipin*uhh” ucap pak broto membuka kaos nia

“Ohhh gede bangettt kontolnya paakkkk” ucap nia melihat kontol pak broto

“uhhh tete kamu juga gedee bu...” ucap pak broto melihat payudara nia

Setelah melihat bagian tubuh masing-masing, pak broto lekas berdiri di atas kasur nia dengan penis yang mengacung. Sementara nia mencoba berdiri dengan kedua lututnya di atas kasur*menghadap pak broto yang sedang berdiri tegak.

“buuu kocokkin kontol gede ini pakai tete ibu yang gede itu uhh” pinta pak broto sambil mengelus penisnya

“Iyaaa pakkk... siniii taruh di tengah tengah belahan tete nia ohhh” ucap nia mempersilahkan

Pak broto lalu meletakkan penisnya di belahan payudara nia. Nia menyambutnya dengan menjepit batang kemaluan lelaki itu*dengan keduatelapak tangan yang memegangpayudaranya. Ia gesek penis pak broto dengan buah dadanya yang menghimpit.

“ohhh emm emmm*gimana pakkk enaakkk gaaakkkk ohhhh?”*ucap nia sambil*menjepit dan menggesek penis pak broto dengan bukit kembarnyaa”

“Ohhhh enaaakkk buuuuu ohhh terusssohhhh”*ucap pak broto menunduk menatap wajah nia

“iyyyya ohhhhh inii nia teruss jepit pake tete niiaaa*emmm emmm*pakkk ohhhhh” ucap nia*mendongak ke atas menatap wajah pak broto

“ohhhhh iyyyaaa buuu ohhhh enaak jepitan tetekmu ohhhh”

“ohhhh pakkkk kontolnya gedeee bangettt... memek nia kemarinn sesakgara-gara*disodok pakai kontol bapakkini*ohhh” nia teruss menjempit penis pak broto

Tak lama*keduanya*berhenti. Pak broto lalu meminta nia rebah di atas kasurnya.Ia*lalu melepas celana*pendek dancelana dalam nia yang masih menutupi bagian bawah tubuh*wanita itu.

“uuhh iniii celana semua ngalangin aja.... udahh tahu bapak pengen lihat memek yang bapak entot kemarin uhhh” ucap pak broto membuka seluruh kain yang menutupi bagian bawah nia

“ahhhhh iyyya pakkk ahhhh”

Setelah itu*pak broto membuka kedua kaki nia, maka terlihatlah vagina wanita itu.

“Ohhhh*pakkk inii memekkk yang bapakk entot kemarinn ohhh” nia menunjukkan liang kemaluannya pada pak broto

Pak broto lalu mendekatkan wajahnyake vagina nia......

“Uhh*inii yaa memeknya,...siap-siap ya buuu... nanti bapak entot lagi memeknyaini..uhh” ucap pak broto dihadapan vagina nia

“Iyaaa paaaakkkkk ahh” sahut niaa dengan kakinya yang terbuka

Tiba-tiba,

“Emmmm emmmmmm slerrrpp slerrrpppppp” mulut pak broto menempel di bibir kemaluan nia

“ahhhh bapakkkk ohhhhh ohhhhhh” desah nia memegang kepala pak broto yang sedang menempel*dekat kemaluannya.

“emmmm emmmm slerrpppp sleerrrppp slerrrrp ayoo buu bapak pengen memek ibu cepet*basah biar gampang dientotnya*nanti empppphh” ucap pak broto sesekali berhenti menjilat liang kemaluan nia

“iiiyyyyyaaa pakkkkk*iyaaaa*ahhhhhh ahhhh” desah nia

“emmmmppp emmppp slerrrrrpppppp sllllleerrrppppp hayo ibu memeknya buruan basahhhh uhh kontol bapak udahh gakk tahan pengen ngentottt uhhhhh”

“Ahhhhhhhhhhhhh iyyyyyaaa pakkkk aaahhhhhh ahhhhhhh pakkkk ahhh paak brotooo nia mau keluarrr pakk ahhhhh”ucap nia menekan kepala pak broto agar lebih dekat dengan liang kemaluannya

“ohhh emmmmmm emmmmmmm srrrrrrrruuuuuuuuuppppppptttt” pak broto menghisap kuat-kuat vagina nia

“aaaaaaaaaaahhhhhh*bapaaakkkniiiiiaaaa kelluuuuuuarrrr pakkk ahhhh sreeerrtttt sreeerrrrrtt ohhh ohhhhhh”desah nia sambil menjambak rambut pak broto

“ohhhh banyakkk buuuuuu*oohhhbapakk bersihinn yaaa emmm slerrrp slleeerrrrppp slerrrp” pak broto menjilat sisa cairan nia yang keluar

“ohhh iyyyaaa pakkkkk”

Setelah selesai membersihkan cairan vagina nia dengan lidahnya, pak broto lalu berbaring setengah duduk. Ia meminta nia naik ke atas tubuhnya.

“Ayoooo buuu masukkin kontol bapak ke memek ibuuu,*udahhh gak tahan nihh bu uhhhh” pinta pak broto

“Oh sabaaarrr paakkkkkk ohhhh” nia mulai beranjak ke atas tubuh pak broto

Nia perlahan membimbing penis lelaki tua itu*menyeruak masuk ke liang peranakannya. Sementara pak broto hanya memandang batang kemaluannya masuk ke vagina nia.

“ohhhhh pakkkk lihatttttt kontol bapakmulai*masuk ke memek niaaa ohhhhhhh” nia megangkat dan menurunkan pinggulnya*perlahan

“uhhhhh iyaaaa buuuu... enakkkk memek ibuuuu..... uhhhhhhh”*ucap pak broto menatap wajah nia

“ohhhhh pakkkkkkkkkkk lihaaaatttttt kontoll bapakkk*sebentar lagi*masukkk semuuuaaaa ke memek niiaaa ahhhhhhh*aahhhh” desah nia*menatap muka pak broto

“uhhh iyyyyaaa buu ohhhhhh sempitttttt memeknya... goyangg buuu.....” pinta pak broto

Nia lalu menggoyang pinggulnya.Sementara*Pak broto tidak tinggal diam. Ia menggenjot penisnya dari bawah.

“ohhhh iyaaaa pakkkk ohhhhh ohhh ahhhhhhhhh” nia menggoyang pinggulnyaa

“uhhhh siniii bapak bantuu genjott dari bawah buuu uhhh uhhhhh”

“ahhhhh ahhhh enakkkk pakkkkk ahhhhahhhh” ucap nia sambil menggoyangkan pinggulnya

“ohhhh uhhhhh uhhhh iyyyaa buuu uhhhhhh”*lenguh pak broto mengimbangi goyangan nia dengan genjotan penisnya

Pak broto tak tahan dengan goyangan nia, lalu ia mengubah posisinya menjadi duduk. Lalu ia memeluk tubuh nia yang sedang menggoyang penisnya. Tak tinggal diam, nia juga memeluk pak broto.

“uhhh terus buu,. enak goyanganya uuh uuhh“*bisik pak broto di telinga nia

“ohhhh iyaaaa... sodokan penis bapakk jugaa enaakkk ahhh”

“uhhh ayo goyangannya agak cepaat bu uhh biar penyakit ibuu pindahh ke bapak uhhh uhhh” ucap pak broto sambit menggenjot nia

“ahhhh iyaaaa ohhhh bapakk baikkk bangettt ohhh ahhh.. gak percuma bapak nia kasih upahh ngentot lagi ahh ahh” ucap nia sambil menggoyang pinggulnya

“uhhhh iyaaa buuu”

Tiba-tiba pak broto berhenti menggenjot,nia kesal lelaki itu menghentikan aktivitasnya

“ohhh kenapa berhenti pak genjotnyaaahhh?” tanya nia dalam pelukan pak broto

“Bapak haus dan lapar buu uhhh...” mewek pak broto

“terus gimana pakkk ohhhh?” Agak kesal nia karena pak broto berhenti menggenjot

Pak broto lalu memandang bukit kembar nia........

“Ohhh buuuu, bapak*mauu nenen. uhhh.........” manja pak broto*masih merangkulnia

“uhhh dasarrr..... iniiii tete niaa ...ayoo pakk buruaann nenen ahhhhh biarrr bisaa genjot nia lagi aahhsssss” nia menunjukkan buah dadanya ke wajah pak broto.

“aaaaammmmmm emmmm emmmmm nyeeemmmm slurrrppppp slurppp”*tak lama*mulut pak broto melahap puting coklat nia secara bergantian

“aaahhhh ohhhhh ahhhhh” desah nia kegelian

“uuuuhhh buu nenennya ada susunya uhhh emmm emmmm nyeeeemmm slurrpppp” ucap pak broto*menghisap dan menjilat ASI nia

“Ahhh iyaaaa... susunya buatt bapakkk... ohhhhh biar pakk broto kenyaang...*terus bisa ngentot niaa ahhhhh” desah niaa

Sambil menikmati bukit kembar nia, pak broto perlahan mulai menggenjot vagina nia kembali. Mulut lelaki tua itu terasa tidak mau lepas dari payudara wanita itu.*Sementara nia menyambut genjotan penis pak broto dengan menggoyangkan pinggulnya. Selain itu dia membiarkan lelaki itu melumat bukit kembarnya.

Di*lain hal, di ruang depan, bayu tampak terbangun.*Ia terbangun karena*suara desahan yang akrab di telinganya.*Dia lantas mengucek-ngucek matanya sambil bangun terduduk di lantai.

“Aduuhh hoaheemmm.... suara itu? Aduhh jangan-jangan mama sama pak broto*di kamar?!” ucap bayu pelan

Anak itu lantas berdiri melangkah pelan ke kamarnya.*Jantungnya bergedup kencang. Di dekat kamar*Ia berjongkok mengintip sedikit.. dan.... Dia terkejut.Sang mama lagi-lagi sedang telanjang bersama lelaki. Kini lelaki tersebut ialah pak broto, pemilik kosnya. Bayu lebih terkaget lagi*melihat*pak broto sedang menetek dengan mamanya.*Selain itu sambil mengintip, anak itu juga teringatpesan anjar, sahabatnya. Lalu ia simpulkan bahwa yang dilakukan mamanya sekarang ialah sedang berhubungan intim dengan pak broto.

Sementara nia terus meracau dalam pangkuan dan pelukan pak broto. Ia benar-benar sedang menikmati persetubuhannya dengan lelaki itu. Terkadang nia mendongakkan wajahnya ke atas sambil medesah. Sedangkan pak broto terus memangku dan menggenjot nia. Dia*tidak lagi melumat bukit kembar wanita itu.*Dia fokus menatap wajah nia yang sedang meracau nikmat dalam pelukannya.

“ohhhh ahhh udahhh pakk nenennyaa? Ahhhh...” tanya nia sambil merangkul leher pak broto

“udahhhhh buuu.... enakkk nenen sama susunya uhh uhhh” ucap pak broto menatap wajah nia sambil terus menggenjot

“ahhhhhh jangannn panggill ibuu lagiii pakkk ahhhh panggil niaa ajaaa,, kita kan mau nikaahh ahhhh” ucap nia sambil menggoyang pinggulnya

“uhhhh iyaaa niaaa sayangggg uhhh uhhhhhhh”

Setelah itu, pak broto meminta nia mengambil posisi tidur menyamping, menghadap ke kiri.*Laki-laki paruh baya itu juga mengambil posisi yang sama, tepat di belakang nia.

“Mau ngapain pak?” tanya nia memiringkan posisi tidurnya

“Uhhh bapak mau ngentot dari belakang tapi sambil tiduran*menyamping begini nia sayangg”

“ohhhhh*bapaakk wawasannn seksnya luasss yaaaaa” puji nia*melirik pak broto di belakang tubuhnya

Lalu pak broto dalam posisi menyamping di belakang nia, ia mengangkat sedikit*kaki kanan*wanita itu*dengan tangan kanannya.*Ia letakkan kaki itu di pundaknya. Kemudian dengan tangan kanan*ia bimbing penisnya masuk ke liang senggama nia.

‘Ahhhhhh pakkkk ayoo masukkinn semuaanyaa ohhhh” ucap nia merasakan kepala penis pak broto masuk ke lubang kemaluannya

“uhhh iyyyaaaa saayanggg........ “ dengus pak broto

“blesssshhhhhhhh” batang kemaluan pak broto tenggelam dalam liang peranakan nia.

Sesudah memastikan batang penisnya masuk ke vagina nia, pak brotomenurunkan kaki kanan nia yang berada di pundaknya. Kedua tangannya kini memegang pinggang nia dan mulai menyodokkan penisnya ke vagina wanita itu dalam posisi menyamping.Sementara*Nia*tampak*mendesah menerima sodokan penis pak broto. Kedua tangannya*hanya bisa*meremas sprei kasurnya.

“Uhhh bener-bener mantep memek kamu niaa sayanggg uhh uhhh uhhhh” lenguh pak broto menyodok nia dari samping

“Ahhhhh ahhhh iyaaa pakkkkkkk ohhhhh” racau nia nikmat sambil meremas sprei

“Uuhhh niaa sayaangg bapakk mau remes tete kamuuu uuh uhh” pinta pak broto

“ahh Iniii pakkkk di depannn bapakkkk ahhh ahhhh” jawab nia sambil mendesah.

Tangan kanan*pak*broto lalu meremas payudara sebelah kanan*nia....

“uhhhhhhh uhhhhh tete kamu tetap gede aja yaaa niaaa sayangg uhhh, padahal udahh bapak isep terus tadii uhhh uhhhh” ucap*pak broto meremas payudara kanan*nia

“Aaahhh soalnyaa susunya banyak paakkk, biar pak brotoo bisa nenen terus nantii ahhh ahh” sahut nia mendesah

“Uhhhh uhhhhh dasaaarrr ....sssiniii bibiir kamuu emmmmpphhhh empppppphhhh” bibir pak broto menghampiri bibir nia*yang berada di depannya.

“Iyaaaa*pakkk*emppppphhhh emppppphhh” nia memiringkan kepalanya ke kiri menyambut bibir pak broto

“Emppppphh empppppphhhhhhh”*Dalam posisi menyamping keduanya berciumann

Sementara bayu begitu takjub dengan pemandangan yang dia lihat. Ia melihat tubuh bugil pak broto menyamping ke tembok di belakang mamanya. Bokong lelaki itu terus maju mundur agak cepat. Sementara ia tidak bisa melihat mamanya karena tertutup tubuh pak broto...ia hanya bisa mendengar suara desahan mamanya.*Tak lama ia melihat sang mama berciuman cukup lama dengan pak broto.*Dan*penis anak itupun*berdiri....

Setelah berciuman, nia merebahkan tubuhnya kembali. Sementara pak broto bersiap memasukkan penisnya kembali dari atas.

“Uhhhh*niaa sayanngg lihaattt, kontoll bapak udah kerasss bangeeetttt nihhh uuhhh” ucap pak broto sambil mengelus penisnya dihadapan nia yang sedang berbaring

“Ohhhhh kontol bapak udahhh kepengenn keluarr yaaa? Ayoo siniii masukkin ke memek niaa lagiii pakkkk ahhhhhssss” ucap nia membuka kedua kakinya

“uhhh uhhhhhh sempit bangett punyaa kamu niaaa uhhhh” ucap pak broto mulai memasukkan penisnya

“Ahhhhhh iyyyaaa pakkkkk ahhhhhhssss” desah nia

“uuuuuuhhhhhhhh masuuukkk semuaaa kontoll bapakkk sayaannggg ohhhhh” lenguh pak broto

“aaaaaaaaaaahhh iyyyyyyyyyyyyyaaaaa... memek niiiiaaaa ppenuuhhh jadinyaa pakk aaaahhhh” desah nia menatap pak broto yang sedang melenguh nikmat

Pak broto lalu mulai menggenjot penisnya*kembali. Sementara nia sibuk menatap wajah pak broto sambil kedua tangannya merangkul leher laki-laki itu.

“ahhhhhhhhh*aahhh pak brotoo ahhhh niaaa pengen nikahh sama pak brotooo aahhh” desah nia

“uuhhhhh uhhhh iyaaa niiaaa sayaaangggg........bapak juggaaa mauuu nikaaahh samaa kamuuu uuuhhhhh”

“pakk brotttoooo ahhhhhh kontolnyaaaa kerasss bangettttt ahhhhh” ucap nia kepada pak broto

“Uuhhh bukaaannn sayaaanggg memek kamuu yang sempitt uhhhhh uhhh”

Kedua kaki niaa lalu melingkari pinggang pak broto. Sementara lelaki itu terus menerus tanpa henti memompa penisnya dalam liang peranakan nia.

“uuuhhhh niaaa sayangg buruaaan kamu cerainnn suamii kamuuu uuhhh biar bapaak bisaa punyyaaa anakkk dari kamuu sayaanggg uhhh uhhh” pinta pak broto mendesah

“Aaahhh iyyyaa pakkkk,,, niaa bakall ceraaaiin suamii niaaa.... biaarr bapaakk bisaa hamilin niaaaa aaahhh ahhhhh” racau nikmat niaa merangkul leher pak broto

“Uuuuhhhh biiaaarr konttolll bapaaakk bisaaa ngennttott memekmu terusss saaayaanngg uhhhh” pak broto mulai menggenjot cepat

“IIIyyyyyyaaaa aahhhhhh ahhhhh... biarrr kitaaa bisaa ngentott terusss sampaiii niaaa hamiilll aahhhhahhh” nia mulai menggoyang pinggulnya cepat

Tak lama nia meminta pak broto memeluknya.....

“Pakkk brotooo sayaaanggg pelukkkk niaaaaaaa ahhh ahhhhh niaaaa mau keluarrrr ahhh ahhhh ahhh” pinta nia dipenghujung puncak kenikmatan

“Iyyaaaa sayaaangg uhhhhhh uhhh” lenguh pak broto memeluk nia sambil terus memompa penisnya dengan cepat

“Ahhhh ahhhh ahhhhh pak brotooo...ennnakkkkkk kontooll bapaaakk ahhhhhh” desah niaa menggoyang pinggulnya cepatt

“uuuhh uhhhh memek niaaa jugaaa enaaaakkkk uhhhh” pak broto memompa cepat

“aaaaahhh aaaaaahhhhh pppppakkkk brooootttooooo aahhhhh ayoooooo muntahhhiiinnn pejuuunyaaaa dalaammm memekkk niaaaa ahhhhhh biaaarrr niaaa hammmiillll ahhhh............ niaa keluaaarr paaaakkkkkk aaaaaaaaahhhhhhhhhhhhh srerrrrrtt sreeerrrrrttttt*sreerrrrrrr*” desahh niaa panjang

“uuuuuhhhhhh iyyyyyyyaaaaaa kamuu harusss hammilllll....hamiilll.... niaa sayanggg uuuhhh uhhhhhhh teriiimaaaa pejuu kontoolll iniiiii sayaaaaannnnggg uuhhhhh arrrrrrrrrgghhhhhhhhhhh crooootttttt crooooottt crootttttt” lenguh pak broto panjang menekan penisnyaa dalam-dalam

Pak broto dan nia pun saling berpelukan usai memuntahkan cairan cinta mereka berdua. Keduanya berciuman satu sama lain tiada batas lagi. Keringat keduanya juga saling membasahi.*Setelah itu Pak broto merebahkan tubuhnya yang lelah di samping nia. Keduanya sama-sama memandang langit-langit kamar, tempat mereka bersetubuh.

Sementara bayu yang sedang mengintipdi luar, penis anak itu tampak berdiri... ia begitu takjub dengan pemandangan yang baru dilihatnya.

“hhhheeemmmm mama mau nikah sama pak broto? Apa itu berarti aku akan punya adik?” tanya bayu dalam hatinya

Bersambung....................

from Cerita Cewek Biru | Cerita Cewek Eksibisionis dan Suka Pamer Keseksian
Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

Cari Blog Ini

Halaman