• home
Home » » Cerita Eksibisionis Nia Mamaku Hamil : 7 Mama dan Papa di Ambang Mimpi Buruk Part 2

Cerita Eksibisionis Nia Mamaku Hamil : 7 Mama dan Papa di Ambang Mimpi Buruk Part 2

Sore itu...Di dalam rumah usai melepas sang kakek kembali ke kampung halaman, Bayu mencari mamanya, ternyata sang mama sedang sibuk memasak di dapur. Karena tidak mau menganggu, dia memilih kembali ke kamarnya. Di dalam kamar anak itu sepertinya sedang bersiap-siap untuk mandi. Ia mempersiapkan baju dan celana untuk dipakai setelah mandi. Ia mengambil handuknya dan bergegas menuju kamar mandi. Anak laki-laki itu membasahi seluruh tubuh mungilnya dengan air.

Di dapur Nia tampak sedang sibuk memasak. Namun pikiran wanita itu kemana-mana. Ia sedang khawatir dirinya akan hamil, terlebih tiga laki-laki telah mengeluarkan sperma di dalam rahimnya. Hanya saja dia mencoba menenangkan diri karena kemarin bukan masa suburnya. Ia mulai berpikir meminum pil kb yang baru saja dibelinya di apotik untuk berjaga-jaga. Meski demikian, ia tidak ingin kejadian buruk yang pernah ia alami kembali terjadi. Selain itu, nia juga terheran-heran dengan pertanyaan yang diajukan sang putra tadi pagi. Ia bingung bagaimana menjelaskannya jika putranya menanyakan kembali. Nia hanya terus memasak di tengah pikirannya yang runyam oleh beberapa masalah tersebut.

Selesai memasak, nia menghidangkan masakannya di atas meja makan sebagai hidangan makan malam nanti. Merasa dirinya sudah berkeringat, ia ke kamarnya. Ia mengambil daster yang cukup seksi sebagai pakaian malamnya. Ia tidak begitu khawatir dengan yang dikenakannya nanti malam karena hanya ada suami dan sang anak. Ia lalu mengambil handuk dan berjalan menuju kamar mandi. Ketika ia hendak masuk kamar mandi, ternyata pintunya terkunci. Dia menyadari bahwa putranya sedang mandi. Maka, wanita itu menunggu di depan pintu kamar mandi.

“De, mandinya jangan lama-lama.. mama mau mandi juga nih” teriak nia kepada sang anak yang sedang mandi

“Iya maaa” sahut bayu

Tak beberapa lama putranya keluar dari kamar mandi. Anak itu mengenakan seutas handuk yang melilit dan menutupi bagian bawah tubuhnya. Tanpa basa basi pula sang putra langsung menuju kamarnya. Nia yang memastikan kamar mandi kosong langsung masuk ke kamar mandi. Di dalam wanita itu membersihkan dirinya. Ia basahi seluruh tubuhnya hingga tiba-tiba ia berkeinginan masturbasi. Hanya saja hal tersebut ia batalkan. Baginya lebih baik meminta jatah pada suaminya nanti malam. Selesai mandi, nia dengan handuk melilit tubuh kembali ke kamarnya. Ia segera mengenakan dasternya. Betapa dia melihat tubuhnya di cermin masih utuh setelah tiga kali disetubuhi. Selesai mengenakan daster, wanita itu banyak beraktivitas di dalam kamar, seperti berdandan dan merapikan kamar hingga sang suami tiba.

Malam pun tiba, bayu sedang sibuk belajar. Nia sedang menyiapkan peralatan makan malam, sedangkan haris sedang mandi seusai mengantar ayahnya. Tak lama kemudian...

“Deee.... Adee........ makan malam dulu de” teriak nia memanggil putranya

“Iyaa.....maaa.......” sahut bayu menghampiri mamanya

Bayu menghampiri mamanya. Dia memperhatikan sang mama yang mengenakan daster pink dengan belahan dada cukup menantang. Buah dada mamanya yang besar sangat terlihat karena daster yang tipis. Tiba-tiba anggota tubuh bagian bawah anak itu menegang. Ia bingung apa yang sedang dialaminya.

“Ehh.. udah pada siap makan malam rupanya” ucap haris yang seusai mandi sambil mengeringkan rambutnya

“Iyaaa nih mass. Ayo mas makan dulu” ucap nia mempersilahkan suaminya

“Eh, papa udah pulang pa?” tanya bayu sambil memegang piring makannya

“Yaudah dong, kalo gak, gak mungkin papa sekarang di sini” jawab haris menghampiri istri dan anaknya.

Keluarga itu menikmati makan malam bersama. Mereka berbincang-bincang satu sama lain. Haris bercerita bagaimana ia tadi mengantar ayahnya ke stasiun. Istri dan putranya hanya mendengarkan. Tiba-tiba bayu melontarkan pertanyaan...

“Pa aku mau tanya, aku tadi lihatin mama, eh tiba-tiba bagian tubuh bawahku ini (sambil menunjuk penisnya) berdiri.. itu kenapa ya pa?

Tiba-tiba suasana hening sejenak.....

“hahahahahahhaa” tawa haris bersama nia

“Loh, kok papa sama mama malah ketawa? Aku nanya juga” ucap bayu heran

“Itu tandanya anak papa mau beranjak remaja”

“Remaja itu apa pa?” tanya bayu kembali

“Remaja itu masa transisi menuju usia dewasa”

“Ohhhhh begitu..termasuk mimpi basah gitu pa?”

“Memangnya kamu ngerti mimpi basah itu apa?” tanya haris pada sang putra

“Ngerti dong pa, soalnya aku cari tahu di internet tadi pagi. Gara-gara pas aku bangun tidur celanaku basah. Nah, tuh basahnya lengket gitu pa” terang bayu

“Ohhhh yaaa berarti. Sekarang kamu berada dalam proses dari usia anak-anak menuju usia remaja”

“Heeemm, eh iya pa, tadi bagian tubuh bawahku berdiri itu gara-gara ngelihatin mama. Kok bisa ya pa?

“Emmmm....” Haris terdiam sejenak melirik penampilan istrinya.

“Kok papa malah diem?”

“Itu tandanya mama kamu cantik hehe” ucap haris ceplos

“Ohh begitu ya paa”

Usai percakapan itu, keluarga haris kembali melanjutkan makan malamnya hingga semua hidangan yang tersedia habis. Keluarga itu akhirnya menyelesaikan makan malam mereka. Bayu masuk ke kamarnya kembali begitu juga dengan ayahnya. Sementara sang mama sedang membersihkan peralatan makan malam yang baru saja digunakan.

Di dalam kamar, di atas tempat tidur, haris tampak sedang membaca bagian koran pagi yang belum dia baca. Tak lama nia masuk ke kamar seusai membereskan ruang makan. Wanita itu membawa segelas air di tangan kanannya. Gelas itu ia letakkan di atas meja sebelah tempat tidurnya. Ia lalu memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya. Setelah itu ia minum segelas air yang ia letakkan barusan. Selesai minum sesuatu tersebut ia beranjak naik ke tempat tidur menyusul suaminya. Tiba-tiba haris berhenti membaca sesaat.

“Ma, kamu tadi minum apa?” tanya haris

“Ohh itu, aku minum pil KB pa..”

“Lah, memangnya kamu takut hamil lagi?” tanya haris kembali

“Emmm... aku pengen anak kita satu dulu aja pa” jawab nia yang sempat terdiam sesaat

“Eh iya Ma, kamu besok-besok di depan bayu jangan pakai baju kebuka begini lagi ya?”

“memang kenapa pa?” tanya nia heran

“Bayu kan sedang menginjak masa usia remaja. Takutnya gimana gitu”

“Yaa ampunn paa. Masa cemburu sama anak sendiri... Gak mungkin lah bayu suka dan nafsu sama mamanya sendiri” bantah nia

“Tapi ma?”

“udah udah udah pa, mama gak mau bahas itu”

“Yaudah deh kalo gitu” ucap haris terdiam

Tiba-tiba nia merangkul leher suaminya..

“Pa.... mama lagi kepengen pa.....” manja nia kepada suaminya

“ohh itu toh alasan kamu sebenarnya minum pil kb” ucap haris tersenyum

“Iya dong paa... karena aku gak pengen hamil, aku pikirin deh caranya gimana gak hamil, tetapi bisa nyenengin suami terus hehe” jawab nia sambil membalas senyum suaminya.

“Ihh kamu maa emmphhhhh” ucap haris sambil mencium bibir istrinya

Hubungan suami-istri pun mereka lakukan. Keduanya saling memuaskan kebutuhan batin masing-masing. Nia yang akhir-akhir ini disetubuhi lelaki lain akhirnya disetubuhi oleh suaminya sendiri.

Sementara bayu masih tampak belajar di kamarnya. Ia membaca halaman demi halaman buku pelajaran yang akan dibahas besok. Tak lama ia menguap. Ia tutup bukunya. Lekas ia beranjak ke tempat tidurnya tanpa sempat menyiapkan buku untuk besok. Tertidur pulaslah anak itu.

Kembali ke kamar kedua orang tua bayu, ayah dan ibunya tampak sudah mencapai klimaks. Keduanya tampak lelah dan saling berpelukan satu sama lain.

“Ma, aku sebenarnya gak terlalu suka payudara kamu besar begitu” ucap haris pada nia yang berada di sebelahnya

“Kenapa begitu pa?” tanya nia bingung

“Aku lebih suka ukuran payudara kamu kecil ketimbang besar. Tapi yasudahlah... aku menikahimu juga bukan karena fisikmu, tetapi karena cinta ”

“Ohhh gitu ya pa..heemm” ucap nia menarik nafas

Haris tertidur lebih dahulu usai bersetubuh dengan istrinya, sedangkan nia tampak memikirkan sesuatu. Nia heran mengapa suaminya mengatakan kalau dia tidak menyukai ukuran payudara nia yang besar. Padahal selama berumah tangga suaminya tidak berbicara demikian. Di lain hal, ketiga lelaki yang pernah menyetubuhi dirinya amat menyukai ukuran bukit kembarnya. Nia memikirkan hal itu hingga ia tertidur.

Esok paginya....

Rabu pagi itu Nia terbangun lebih awal. Ia membangunkan suami dan putranya yang masih tertidur. Setelah itu ia kembali ke tempat yang paling akrab dengan dirinya, yaitu dapur. Ia mempersiapkan sarapan untuk dirinya dan kedua orang yang disayanginya. Setelah sarapan itu siap, ia hidangkan di atas meja makan.

Sementara bayu sedang mandi setelah sang mama membangunkannya. Ia membasahi dan menyabuni seluruh tubuhnya. Tiba-tiba selesai mandi, sebelum melilitkan handuk, ia memegang anggota tubuh bagian bawahnya. Dia berpikir sejenak bahwa anggota tubuh itu bisa berdiri ketika melihat wanita cantik. Dia berpikir demikian setelah menelan mentah-mentah apa yang diucapkan ayahnya. Keluarlah bayu dari kamar mandi. Ia berjalan menuju kamar. Di dalam kamar anak itu memakai seragam sekolahnya. Setelah itu ia menyiapkan buku-buku yang tak sempat ia persiapkan semalam.

Haris, suami nia, ternyata baru membersihkan diri setelah bayu keluar dari kamar mandi. Di dalam kamar mandi sesekali ia memikirkan pekerjaan kantornya. Tak lama kemudian, pikirannya hinggap pada persetubuhan dengan istrinya semalam. Ia merasa tak puas dengan pelayanan istrinya. Hanya saja, dia mencoba membantah pikiran itu. Bukan tak puas dengan pelayanan seorang istri, tetapi fisik istrinya tidak sesuai dengan yang dia harapkan. Entah mengapa dia berpikir seperti itu. Padahal, selama dia menikah tak pernah memikirkan hal tersebut. Walau demikian, dia berkeyakinan fisik istrinya tidak berarti apa-apa dibandingkan cintanya. Selesai mandi, haris menuju ke kamarnya untuk mengenakan pakaian kantor. Setelah itu ia keluar kamar untuk sarapan.

Haris dan nia sudah duduk lebih dahulu di ruang makan. Putranya, bayu, masih di dalam kamar. Tak lama anak itu menyusul mereka. Ia membawa ransel dan sepatunya. Anak itu lalu duduk di dekat papanya, menghadap sang mama. Keluarga itu pun sarapan bersama.

“Kamu di antar papa gak?”tanya haris

“Gak usah pa, kan aku udah mau remaja. Jadinya gak usah dianterin lagi”

“Ohh yaudah kalo begitu” ucap haris tersenyum pada sang anak

Sambil sarapan, bayu memperhatikan mamanya. Mamanya masih mengenakan daster yang ia pakai semalam. Ia melihat ke arah belahan dada mamanya. Tiba-tiba,

“Pa, lihat deh ini aku berdiri habis lihatin mama (menunjuk penis)” ucap bayu

“Tuh kan ma, papa bilang juga apa” sahut haris melirik pada istrinya

“Yaudah deh pa, mama ganti baju” kesal nia masuk ke kamarnya hendak mengganti pakaian.

Haris dan putranya menikmati sarapan hanya berdua setelah sang istri masuk ke kamar ingin berganti pakaian. Tak terasa hingga keduanya menyudahi sarapan mereka, istrinya belum juga keluar dari kamar. Keduanya pula sudah siap-siap berangkat menuju tempat tujuannya masing-masing. Tiba-tiba nia muncul dengan pakaian tertutup sopan. Ia menemui suami dan sang anak yang ingin berpamitan. Akhirnya keluarga itu saling berpamitan satu sama lain.

Bayu berangkat menuju sekolahnya dengan hati yang ceria. Ia bangga kini dia sudah beranjak remaja. Dimana ada teman seusianya yang ia jumpai ketika berjalan ke sekolah, ia berkata, “Eh, aku bentar lagi remaja dong”. Teman-temanya hanya terdiam saja. Hanya saja, di sekolah, bayu tidak lagi demikian. Ia fokus terhadap pelajaran yang diajarkan gurunya. Ia cermati dan catat apa yang gurunya ucapkan. Ketika waktu istirahat tiba, ia memandangi teman perempuannya yang cantik. Dia terheran mengapa anggota tubuh bagian bawahnya tidak berdiri. Ia teringat kata papanya kalau lihat wanita cantik anggota tubuh tersebut bakal berdiri. Nyatanya tidak. Anak itu menjadi bingung.

Sementara nia di rumah sibuk membersihkan setiap sudut ruangan. Ia membersihkan kamarnya, kamar putranya, dapur, hingga ruang tamu. Selesai membersihkan rumah, ia rebahkan tubuhnya di sofa. Ia merasa bebas tidak ada lelaki yang menganggunya lagi, yakni ayah mertuanya. Namun, terlintas dalam pikirannya ucapan yang diucapkan suaminya semalam. Nia heran mengapa suaminya baru bicara kalau dia tidak menyukai payudara berukuran besar. Padahal, sejak menikah sang suami tidak pernah mengungkapkan hal itu. Kenapa baru sekarang. Hal itu yang berkutat dalam pikiran nia. Hanya saja, dia terlalu lelah memikirkan hal yang sifatnya tidak jelas. Ia lebih memilih tidur di kamarnya hingga siang hari datang. Ketika tidur, nia bermimpi sesuatu yang pernah terjadi pada dirinya, yakni persetubuhan dengan pak bejo, pak arso dan ayah mertuanya. Seketika itu ia langsung terbangun. Mengingat hal itu kembali, ia menangis. Dia merasa betapa bodoh dirinya mau melayani nafsuk para laki-laki itu. Tiba-tiba,

“Mama..... aku pulang....” ucap bayu masuk tanpa mengetuk pintu kamar mamanya

“Eh? Kamu anak udah pulang. Kok gak ketuk pintu dulu mau masuk kamar mama” Ucap nia sambil menghapus air matanya

“Eh, mama habis nangis ya? nangis kenapa ma?” tanya bayu penasaran menghampiri sang mama

“Gapapa kok sayang, mama habis bangun tidur aja”

“Ahh mama bohong... udah jelas aku lihat tadi ada air mata mama keluar. Ayo dong ma cerita” ucap bayu sambil menatap wajah sang mama

“Mama gak bohong...dibilangin. Apa yang musti diceritain juga”

“aahh mama bohong ahhh aku kesel sama mama” kesal bayu meninggalkan mamanya.

Nia hanya terdiam. Dia bingung bagaimana menjelaskan situasi yang sedang dialaminya kepada sang putra. Lagipula, jika dijelaskan anak itu tidak akan mengerti. Ia lebih menutup rapat-rapat. Lalu nia beranjak keluar dari dalam kamarnya. Ia menuju dapur menyiapkan makan siang untuk dirinya bersama sang putra. Ia masak tak begitu lama .Setelah masakan itu siap, ia hidangkan di atas meja makan sebagai makan siang. Ia lantas memanggil putranya berulang-ulang. Namun, entah mengapa panggilannya tidak disahut. Nia mendatangi kamar anaknya. Ia lihat putranya sedang tertidur dengan menutup kepalanya dengan bantal.

“Bayu,,, ayo de kamu makan dulu. Nanti perutmu sakit kalau sampai telat makan” ucap nia sambil mengelus-elus bagian belakang tubuh puteranya.

“Aku gak mau ma... mama aja gak mau dengerin kata aku. Aku juga gak mau dengarin kata mama” ucap bayu kesal sambil menutup kepalanya denga bantal.

“Ayo dee makan dulu nanti mama ceritain deh” ucap nia sambil menenangkan putranya.

“Pokoknya aku gakk mauuuuu!” teriak bayu yang tiba-tiba meninggalkan mamanya.

Bayu meninggalkan sang mama di kamarnya. Anak itu memilih keluar dari rumah dan bermain bersama teman-temannya di luar. Sementara nia menghela nafas. Ia tak mengerti menghadapi anak yang dilahirkannya sendiri. Dia beranjak keluar kamar anaknya. Akhirnya ia lebih memutuskan makan siang seorang diri. Sambil makan siang, ia memikirkan bagaimana cara menenangkan sang putra. Namun, ia tidak menemukan ide. Selesai makan siang, ia memilih duduk di sofa sambil menonton televisi. Tak ada acara yang menarik. Pada akhirnya nia hanya bisa termenung di ruang tamu di depan televisi yang menyala. Kini dia tak mengerti dengan ucapan suaminya semalam. Ditambah wanita itu juga tak paham menghadapi putranya. Nia hanya termenung di ruang tamu hingga sore hari.

Bayu belum juga pulang. Nia khawatir apalagi putranya tersebut belum makan siang. Jika dia ingin mencari. Dia juga tak tahu harus mencari kemana.

“Kita pulang hehe” haris dan putranya tertawa

“Biasanya kan ‘papa pulang’ karena papa pulang sama kamu jadinya ‘kita’ ya” canda haris pada sang anak yang menemaninya

“Iya bener pa“

“Ternyata kalian pulang bareng. Mas ketemu dimana bayu?” tanya nia pada suaminya

“Ini tadi dia baru pulang dari rumah temannya dekat sini. Karena papa ngelihat, ya sekalian aja ajak dia pulang bareng” terang haris

“Oh”

“Yaudah bayu kamu sama mama dulu ya, papa mau mandi dulu nih udah sore” ucap haris

“Enggak mau ahh... aku gak mau dekat sama mama. Mama tukang bohong” sahut bayu sambil lari masuk ke kemarnya

“Kamu ada masalah apa sama anakmu sendiri ma?” tanya haris pada istrinya

“Gak ada apa-apa kok pa. Cuma salah paham aja”

“Oh oke yasudah. Intinya kamu jangan-jangan sekali-sekali bohongin anakmu karena dia sudah percaya sama kamu. Kalau dah begini kan jadi repot” ucap haris jelas

“Terserah kamu lah pa. Aku mau mandi duluan” jawab nia agak kesal.

Nia masuk ke kamarnya. Ia mengambil handuk yang berada di dalam kamar. Ia menyiapkan pakaian tidurnya yang berupa piyama. Lantas ia lekas pergi membersihkan diri. Selama membersihkan dirinya di dalam kamar mandi, nia benar-benar tidak mengerti bagaimana dia harus bersikap kepada sang putra begitu juga suaminya. Dia benar-benar bingung saat ini. Selesai mandi, ia langsung masuk kamarnya. Ia tidak menyiapkan makan malam yang biasanya rutin ia siapkan. Tampaknya nia sedang kesal dengan suami dan anaknya. Wanita itu menjadi serba salah saat ini.

Sementara bayu juga kesal sama mamanya. Dia merasa sang mama membohongi dirinya. Anak itu menjadi malas mandi. Dia lebih memilih mengurung dirinya di dalam kamar.

Di lain hal, kepala rumah tangga mereka, haris, benar-benar tidak paham dengan masalah antara istri dan anaknya. Ia mencoba menenangkan diri di tengah pertengkaran istri dan anaknya. Dia memikirkan bagaimana cara mendamaikan keduanya. Tiba-tiba

“Niaaaaa bayuuuu kaliaaan kesiniii semuaaaa!” teriak haris dengan nada keras

Haris sebagai kepala rumah tangga sepertinya amat marah dengan perseteruan yang terjadi antara istri dan puteranya. Entah apa yang akan dilakukannya untuk mendamaikan mereka.

Bersambung

from Cerita Cewek Biru | Cerita Cewek Eksibisionis dan Suka Pamer Keseksian

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

Cari Blog Ini